Minggu, 27 Mei 2012

Konsumsi Makanan Berikut ya, sebelum minum Obat Pelancar ASI


sebelum mengkonsumsi obat obatan, dan jamu pelancar asi, konsumsi makanan berikut ya, alami, aman mudah, murah, efektif lagi,hehe...

6 jenis makanan berikut ini, jika dikonsumsi dengan benardapat melancarkan ASI Anda yang sedang menyusui. 

Pare. 
Kaya vitamin C, anti oksidan yang berguna untuk melindungi sel dari kerusakan, meningkatkan kesehatan tulang, gigi, gusi dan pembuluh darah, serta meningkatkan penyerapan zat besi. Kandungan senyawa fitokimia lutein dan likopennya juga berkhasita untuk merangsang produksi insulin. 
Baik untuk ibu menyusui yang emnderita diabetes mellitus karena dapat menurunkan kadar gula dalam darah. Pare juga dikenal sebagai antikanker, antibiotik antivirus, dan pembasmi cacing usus.
Enaknya ditumis, karena bisa menyamarkan rasa pahitnya. 

Pepaya. 
Kaya vitamin A, vitamin C, asam folat, dan kalium. Papaya juga rendah kandungan kolesterol, lemak jenuh dan natrium. Pepaya punya kandungan lebih banyak 33% vitamin dan 50% kalium dibanding jeruk. 
Baik untuk memenuhi kebutuhan kalium di masa menyusui. Merawat balita cukup menguras tenaga, sehingga bila Anda kekurangan kalium maka akan merasa sangat lelah. Kekurangan kalium juga menyebabkan perubahan suasana hati menjadi seperti depresi, sementara saat menyusui Anda perlu berpikiran positif dan bahagia.
Enaknya dimakan langsung, atau dibuat mix juice dengan buah lain. 

Semangka. 
Kaya vitamin A dan C, kalium serta asam folat, namun rendah kandungan lemak jenuh, kolesterol dan natrium. 
Baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin A ibu menyusui yang satu setengah kali lipat lebih banyak daripada perempuan yang tidak menyusui. Kadar air yang tinggi pada semangka jga baik untuk asupan cairan tubuh. Dalam sehari, ibu menyusui setidaknya minum 8 gelas cairan setiap hari, baik dalam bentuk air putih, jus, the, kopi tanpa kafein, dan susu. 
Enaknya dibuat jus, tak perlu belepotan terkena tetesan air semangka saat digigit.

Kacang hijau. 
Kaya protein, tiamin (vitamin B1), zat besi, magnesium, fosfor, kalium dan mangan. Kacang hijau juga sumber asam folat tapi rendah kandungan natrium, lemak jenuh dan sama sekali tidak mengandung kolesterol. 
Baik untuk sumber protein nabati. Tiamin atau vitamin B1 mengubah karbohidarat menjadi energi karena ibu menyusui butuh energi lebih besar dibanding saat hamil. Bila kekurangan tiamin Anda jadi mudah tersinggung, sulit konsentrasi dan kurang bersemangat. Mood yang baik akan memicu hormon oksitosin untuk mengeluarkan ASI. 
Enaknya dibuat jus, minum bersama kacangnya untuk mendapat nutrisi yang lebih banyak. 

Jambu Air.
Kaya vitamin A, C, kalsium, fosfor, dan zat besi. baik untuk emmenuhi kebutuhan kalsium yang meningkatkan fungsi otot dan saraf, serta vitamin A yang berguna untuk melindungi sistem kekebalan tubuh bayi dan meningkatkan ketahanannya terhadap infeksi. Buah yang kadar airnya cukup tinggi ini bersifat mendinginkan sehingga memberikan rasa memenangkan saat dimakan, bisa menetralisir rasa tertekan pada ibu pasca melahirkan. 
Enaknya dimakan langsung, apalagi dengan bumbu rujak.  

Labu siam. 
Kaya asam folat, vitamin C dan K, seng (zinc) dan mangan. Labu siam juga sumber vitamin B6, magnesium dan kalium. 
Baik untuk memenuhi kebutuhan asam folat. Meski ibu menyusui tidak memerlukan asam folat sebanyak saat hamil, namun kebutuhan asam folat tetap dua kali lipat daripada perempuan yang tidak menyusui. Mengonsumsi 100 gram labu siam cukup untuk memenuhi sekitar 23% kebutuhan asam fotal tubuh. Asam folat itu penting untuk pembentukan sel, hemoglobin dalam darah, serta perkembangan jaringan tubuh bayi. 
Enaknya direbus dan langsung dimakan, apalagi labu siam berukuran kecil, rasanya manis. 



Rabu, 16 Mei 2012

Kembangkan Potensi Anak Sejak Dini


Krusialnya PAUD amat dirasakan oleh tokoh pendidikan anak-anak Maria Montessori. Menurut dia, bagian terpenting dari kehidupan manusia bukan pada saat di pendidikan tinggi, melainkan pada periode pertama dari kehidupan, yaitu sejak usia 0–6 tahun. Sebab, tahun prasekolah itu adalah masa anak untuk membina kepribadian mereka.

Melalui penelitian, sekitar 50% kapabilitas kecerdasan orang dewasa telah terjadi ketika anak berumur 4 tahun. Sementara pada usia 8 tahun otak berkembang cukup pesat hingga mencapai 80% dan mencapai puncaknya ketika anak berumur 18 tahun. Setelah itu, walaupun dilakukan perbaikan nutrisi, tidak akan berpengaruh terhadap perkembangan kognitif.

Hal ini menandakan perkembangan yang terjadi dalam kurun waktu 4 tahun pertama sama besarnya dengan perkembangan yang terjadi pada kurun waktu 14 tahun berikutnya. Jadi, periode ini merupakan periode kritis bagi anak, di mana perkembangan yang diperoleh pada periode ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan periode berikutnya hingga masa dewasa. Sementara, masa emas ini hanya datang sekali sehingga apabila terlewati, maka habislah peluangnya. 

Di sinilah letak pentingnya PAUD. Pendidikan pada tahap ini berguna untuk memberikan rangsangan kepada anak. Anak diajak mengenal berbagai macam fakta di lingkungannya sebagai stimulus terhadap perkembangan kepribadian, psikomotor, kognitif, maupun sosialnya. Pernyataan ini diamini oleh Kasubdit Program dan Evaluasi Pembinaan PAUD Direktorat Jenderal PAUDNI Kemdikbud Dr Sukiman MPd.


“Penelitian sudah membuktikan bahwa jika ingin memutus mata rantai kemiskinan, maka harus dimulai sejak usia dini yang dikatakan sebagai masa emas,” kata dia.

Pada dasarnya ada 4 aspek perkembangan anak, yaitu perkembangan fisik atau motorik, emosi, kognitif, dan sosial. Perkembangan motorik merupakan proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Sementara perkembangan emosi meliputi kemampuan anak untuk merasakan dan memahami gejolak perasaan, seperti mencintai, merasa nyaman, berani, gembira, takut, marah, serta bentuk-bentuk emosi lainnya.

Sementara perkembangan kognitif mengacu pada kemampuan anak dalam menerima, mengolah, dan memahami informasi-informasi yang sampai kepadanya. Kemampuan kognitif berkaitan dengan perkembangan berbahasa, baik lisan maupun isyarat. Ambil contoh memahami kata, mengeluarkan perasaannya, kemampuan logis, seperti memahami sebab-akibat suatu kejadian, memahami makna dari simbol, dan hal-hal yang berkaitan dengan pengetahuan diri dan lingkungan.

Adapun perkembangan sosial berkaitan dengan kemampuan anak untuk berinteraksi dengan lingkungan. Misalnya, kemampuan anak untuk menyapa, berinteraksi, dan bermain bersama temanteman sebayanya. “Pendidikan yang diperoleh di PAUD menyentuh empat macam perkembangan anak tersebut,” ujar Joanne Hashim selaku Program Director ChildFund Indonesia.

Melatih kepercayaan diri anak juga dirasakan sebagai manfaat dari PAUD. Meski demikian, diakui Joanne, PAUD tidak berpengaruh terhadap kecerdasan akademik seorang anak. Namun, hal yang jauh lebih penting dari sekadar kecerdasan akademik adalah karakter yang baik.



“Pembentukan karakter ini dimulai sejak usia dini. Itulah pentingnya pendidikan usia dini guna menanamkan karakter yang baik kepada anak-anak,” ujar National Director ChildFund Indonesia Guru Naik.

Mengenai materi yang diberikan di PAUD, Sukiman menjelaskan sebenarnya hanya sebagai bentuk perkenalan terhadap kegiatan membaca, menulis, atau berhitung. Dengan begitu, orangtua pun diharap tidak memaksa sang anak untuk harus sudah bisa melakukan keterampilan tersebut. “Sebab, pemaksaan hanya akan membuat anak semakin enggan belajar. Dia akan mengasosiasikan pemaksaan dengan kegiatan yang membuatnya tertekan,” tutur Sukiman.

Sukiman menjabarkan proses pembelajaran yang ideal untuk PAUD di mana guru bertindak sebagai fasilitator. Sebab, anak-anak belajar bukan karena diajar, melainkan karena dia mengalaminya sendiri. Entah itu lewat bermain dan sebagainya. Karena itu, guru seharusnya memberikan teladan yang baik kepada murid-murid kecilnya ini sehingga diharapkan sang guru dapat menjadi inspirasi bagi muridnya. Joanne mengatakan, untuk itu, peran serta orangtua juga sangat diharapkan. Orangtua harus ikut andil dalam memonitor perkembangan anak di sekolah.







Senin, 14 Mei 2012

Uang Saku Anak, Mulai Umur berapa dan Berapa Banyak..?


Ketika anak mulai sekolah tanpa ditemani orangtuanya, biasanya mereka sudah dibekali uang jajan. Jadi jika istirahat siang, ada les sepulang sekolah, orangtua tak perlu membawakan makanan karena anak bisa membeli makanan sendiri di kantin sekolah. Namun gunanya memberikan uang jajan pada anak sebenarnya tidak hanya agar anak tidak kelaparan di sekolah. Kebanyakan pakar keuangan sepakat bahwa anak perlu diberi uang saku agar dapat belajar mengelola keuangan sejak dini.

"Memberikan uang saku pada anak akan menjadi sarana manajemen keuangan terbaik yang bisa Anda terapkan pada anak," ujar Janet Bodnar, wakil pemimpin redaksi kanal Personal Finance di Kiplinger. Ia tak khawatir anak akan menghambur-hamburkan uang. "Ketika uang itu milik mereka, anak-anak akan membuat keputusan pembelian yang lebih tepat."

Lalu, bagaimana agar pemberian uang saku ini dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh anak? Kebutuhan dan kemampuan setiap anak tentu berbeda, namun Bodnar memberikan beberapa rambunya.

Kapan harus memberikan uang jajan?
Begitu anak mampu mengekspresikan keinginannya dalam hal-hal yang bersifat materi, itulah saat Anda perlu memberikan uang saku untuknya. Uang dapat diberikan saat usia anak sekitar 3-5 tahun, tergantung kondisinya. Bodnar mengatakan, kesalahan pertama yang dilakukan para orangtua adalah terlambat mengawali kebiasaan ini. Umumnya orangtua akan menunggu sampai anak memasuki "pra ABG", sekitar usia 8-10 tahun, sehingga kehilangan kesempatan untuk membahas masalah keuangan dengan anak-anak yang masih mau mendengarkan nasihat orangtuanya. Ketika anak mulai ABG, mereka sudah mendapat banyak pengaruh dari luar, seperti teman-teman, iklan, dan tentunya media, sehingga lebih sulit diarahkan.

Jangan terlalu sedikit
Setiap orangtua tentu berhati-hati untuk tidak memberikan terlalu banyak uang pada anak. Mereka khawatir anak akan terbiasa mendapatkan apapun yang diinginkannya, sehingga tidak menghargai uang. Apalagi pada anak yang masih kecil, tentunya ia belum mengerti uang sehingga dikhawatirkan akan menyia-nyiakan uangnya.

Berapa besar uang saku yang harus diberikan, sebenarnya tidak ada kaitannya dengan usia anak. Anda juga tidak perlu mengambil patokan jumlah yang diberikan orangtua lain untuk anaknya. Bagaimana pun, penghasilan tiap keluarga berbeda, dan kebutuhan anak pun berbeda. Berikan sejumlah uang berdasarkan apa yang Anda harapkan dilakukan oleh anak dengan uangnya. Apakah uang itu hanya digunakan untuk membeli makanan selama di sekolah, ataukah untuk memenuhi semua kebutuhannya, seperti saat jalan-jalan di mall bersama teman-temannya, membeli hadiah untuk ulang tahun temannya, untuk transportasi, membeli pulsa, dan lain sebagainya?

Maka, besarnya uang saku bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhannya tersebut. Di sinilah Anda dapat mengajarkan anak untuk mengatur keuangan. Jika Anda memberikan uang saku mingguan, katakan bahwa uang tersebut harus digunakan untuk keperluan seminggu. Anda tak akan memberikan uang lagi jika anak sudah menghabiskan jatahnya sebelum jatuh satu minggu.

Jangan dijadikan imbalan untuk suatu kewajibannya
Kadang-kadang orangtua mengiming-imingi anak uang jika anak mau melakukan kewajibannya mengerjakan tugas-tugas rumah tangga. Namun banyak pakar keuangan kurang sepakat dengan pendekatan semacam ini. "Saran saya, pisahkan uang saku dari pekerjaan rumah tangga. Dengan cara itu, anak-anak akan memelajari nilai kerja sama dan pengalaman dalam keluarga," kata Aletha Solter, psikolog perkembangan dan pendiri Aware Parenting Institute di Goleta, California.

Perlu dipertimbangkan, saat ini anak-anak kerap menerima uang jajan tambahan, entah dari paman-bibinya, atau dari "bisnis" kecil-kecilan yang dilakukan dengan teman sekolahnya (misalnya dari hasil meminjamkan buku-buku komiknya). Karena merasa sudah tidak bergantung lagi dengan uang pemberian orangtuanya, mereka bisa saja menolak melakukan tugas menyapu atau mencuci piring di rumah







Minggu, 06 Mei 2012

Manfaat Bayi dan OrangTua Bersama dalam Satu Tempat Tidur



Banyak orang tua percaya bahwa tidur bersama anak bisa membuat anak menjadi manja dan tergantung terhadap orang tua. Namun, penelitian secara ilmiah membuktikan sebaliknya. Tidur bersama anak memiliki banyak manfaat baik bagi anak, maupun bagi anggota keluarga secara keseluruhan.

Berikut 6 manfaat tidur bersama anak seperti dilansir dari laman Sheknows.

1. Mendorong kemandirian
Menurut sebuah penelitian, tidur bersama-sama anak tidak akan membuat anak menjadi manja, melainkan mereka akan mengembangkan kemandirian lebih awal dibandingkan anak-anak yang mengalami pemisahan tempat tidur dengan orang tua. Hal ini dikarenakan mereka tidak mengalami rasa cemas akibat pemisahan.

"Sangat sulit menemukan anak yang masih mengisap ibu jari atau mengalami keterikatan pada objek yang memunculkan rasa aman pada anak-anak yang secara rutin tidur dengan orang tua mereka," ujar Dr. Jay Gordon, penulis 'Good Nights: The Happy Parents'.

2. Membangun harga diri
Anak-anak yang tidur bersama orang tua mereka lebih mudah dalam meningkatkan kepercayaan diri, mengalami lebih sedikit masalah perilaku, kuat dalam menghadapi tekanan, dan lebih bahagia dalam
kehidupan. Mereka juga lebih mungkin tidak menderita gangguan stres dibanding anak-anak yang tidur secara terpisah dengan orang tua mereka.

3. Meningkatkan kesehatan fisik dan mental.
Selain mengalami perkembangan positif secara mental, mereka juga mengalami pertumbuhan fisik yang lebih baik.

"Selama tiga puluh tahun mengamati kebiasaan tidur bersama orang tua, kami memperhatikan manfaat medis yang menonjol, bayi-bayi berkembang tidak hanya secara fisik lebih besar, tetapi juga secara keseluruhan berkembang, secara emosional, secara fisik, dan intelektual," ujar dokter anak Dr. William.

Menurutnya, hal ini bisa jadi karena 'kekuatan' sentuhan dari orang tua yang merangsang pertumbuhan.

4. Mengurangi gangguan stres dan depresi
Psikiater dari Universitas Harvard, Michael Commons, telah menemukan bahwa bayi yang tidur sendirian berisiko mengalami gangguan stres dan depresi. Sedangkan, bayi yang tidur bersama orang tua memiliki
keselarasan dengan sang ibu.

Kedekatan ibu dan bayi mampu membantu pernapasan, kenyamanan tidur, pola gairah, detak jantung, dan suhu tubuh bayi. Bayi yang dibiarkan menangis sendirian mengalami peningkatan kadar hormon stres kortisol, yang menyebabkan kerusakan pada perkembangan otak. "Ini membuat anak Anda lebih rentan terhadap efek stres, lebih rentan terhadap penyakit, termasuk penyakit mental dan membuatnya lebih sulit untuk pulih dari penyakit," jelas Commons.

5. Lebih mudah bagi ibu menyusui
Ibu menyusui yang ikut tidur dengan bayi mereka cenderung memiliki waktu istirahat yang lebih baik. Karena, mereka tidak harus meninggalkan tempat tidur untuk menyusui bayi mereka. Pola tidur mereka pun cenderung tidak terganggu. Mereka juga merasa lebih waspada dan fokus di siang hari.




6. Meningkatkan kedekatan keluarga
Anak-anak yang tidur bersama orang tua mereka mengembangkan ikatan yang erat dengan keluarga mereka, memiliki hubungan dan kebahagiaan dibandingkan anak-anak yang tidur sendirian.

Tidur bersama-sama memberikan waktu ekstra setiap hari bagi anggota keluarga untuk berbagi cinta, dan memelihara momen kedekatan.

Tapi, pada usia dua tahun, mulailah ajarkan anak untuk tidur di kamarnya sendiri. Mulailah secara perlahan karena pada dasarnya mereka sudah siap untuk tidur secara terpisah





Jumat, 04 Mei 2012

Beberapa Kemungkinan Penyebab Kenapa Bayi Menangis


Tangisan bayi adalah caranya berkomunikasi dan mengutarakan lapar, sakit, takut, kantuk, dan lainnya. Jadi, bagaimana agar para orangtua mengetahui apa yang ingin diutarakan bayinya? Akan sulit untuk menginterpretasikan tangis bayi, khususnya untuk orangtua yang baru pertama kali menangani bayi. 

Berikut ini adalah penyebab umum bayi menangis. Jika si bayi menjerit, menangis, dan Anda tak tahu mengapa, coba ingat-ingat daftar mengenai hal-hal penyebab bayi menangis di bawah ini. Mudah-mudahan Anda bisa menemukan sesuatu yang bisa membantunya berhenti menangis. 

1. Lapar
Pikiran pertama para orangtua saat bayinya menangis adalah karena si bayi lapar. Cobalah untuk mengenali tanda-tanda bayi lapar untuk membantu Anda memulai menyuapi bayi sebelum ia menangis. Beberapa tanda yang perlu diperhatikan pada bayi yang baru lahir ketika ia lapar; bergerak-gerak seperti tidak nyaman, menggerak-gerakkan mulutnya dan mengecapkan bibirnya, mencari tangan Anda ketika Anda mengusap pipinya (gerak refleks bayi untuk mencari asal makanan), dan menaruh tangannya di mulut. 

2. Popok kotor
Beberapa bayi akan langsung memberitahu orangtuanya langsung setelah ia membuang kotoran. Anda pun bisa mengecek dengan menyentuh popoknya, apakah ada yang berat atau tidak. Beberapa bayi lain bisa tahan untuk tidak menangis begitu popoknya kotor. 

3. Mengantuk
Orang dewasa berpikir, bayi bisa dengan mudahnya tertidur di mana pun, kapan pun. Padahal, nyatanya, bayi tidak semudah itu untuk tertidur. Sebagian bayi akan rewel dan menangis sebelum tidur, khususnya jika mereka terlalu lelah. Ketika Anda melihat si bayi mulai menguap, coba ajak ia ke tempat tidur dan buat nyaman. Jika ia memang lelah dan butuh tidur, ia akan tertidur. 

4. Hanya ingin dipeluk
Bayi butuh banyak sentuhan dan pelukan. Mereka senang menatap wajah orangtuanya, mendengar suara orangtuanya, mendengar detak jantung, bahkan bisa mendeteksi aroma tubuh orangtuanya. Tangisan bisa jadi merupakan cara mereka minta didekap. 

Ada sebagian orangtua yang bertanya-tanya, apakah mendekapnya terlalu sering bisa membuat bayi manja. Tetapi, untuk beberapa bulan pertama hidup bayi, dekapan terlalu sering tak akan membuatnya menjadi anak manja. Supaya tak terlalu pegal, Anda bisa menggunakan kain gendong atau carrier. Ide lain yang bisa Anda lakukan, bungkus ia dengan selimut lembut, taruh ia dalam dekap lengan, lalu elus rambut serta wajahnya. 

5. Masalah dengan perut (gas, kolik, dan lainnya)
Masalah dengan pencernaan anak, yang berkaitan dengan gas atau kolik bisa menyebabkan tangisan bayi. Bahkan, kolik bisa menyebabkan bayi menangis berjam-jam, bahkan berhari-hari. 

Jika bayi Anda sering merengek dan menangis setelah diberi makan, kemungkinan ia merasakan sakit pada perutnya. Bila bukan terjadi akibat kolik, gas dalam lambung bisa menyebabkan rasa tidak nyaman. Untuk mengatasinya, cobalah letakkan ia dalam posisi telentang, pegang kakinya, dan gerakkan kakinya seperti ia sedang mengayuh sepeda dengan gerakan lamban. Lihat pula celana yang ia kenakan, jika talinya dalam bentuk karet, bisa jadi celana itu menekan perutnya dan menahan gas yang ingin keluar dari perutnya. Angkat karetnya. Tekanan sedikit pun bisa menyakiti perutnya. Carilah kemungkinan lain yang bisa menyebabkan rasa sakit pada perut bayi, seperti asam lambung, flu perut, alergi susu, intoleransi laktosa, konstipasi, dan pengeluaran tersumbat. 

6. Gumoh
Gumoh atau bersendawa adalah hal yang perlu. Jika si bayi menangis usai diberi makan, mungkin ia hanya perlu dibantu untuk mengeluarkan sendawa (gumoh). Ini terjadi ketika bayi menelan udara saat ia menyusu ASI atau dari botol. Jika udara tidak dikeluarkan, itu bisa menyebabkan ketidaknyamanan. Beberapa bayi akan merasa amat terganggu jika ada angin dalam perutnya. Sebagian bayi tak masalah dengan adanya angin dan akan keluar dengan sendirinya. Coba taruh ia di bahu Anda sambil elus atau tepuk perlahan pundaknya. Ada sebagian anak yang bisa mengeluarkan angin ketika ia ditaruh tengkurap. Cari tahu mana yang lebih berpengaruh untuk bayi Anda. 

7. Terlalu dingin atau terlalu panas
Ketika si kecil merasa kedinginan, seperti saat Anda melepaskan pakaiannya untuk mengganti popok, atau membersihkan bokongnya dengan lap dingin, ia bisa memprotes dengan tangisan. 

Bayi baru lahir sangat suka dibungkus rapat dan dijaga hangat, tetapi bukan panas. Umumnya, bayi butuh satu lapisan tambahan lebih ketimbang yang dikenakan orang dewasa untuk merasa nyaman dengan suhu sekitar. Umumnya, bayi tidak terlalu rewel dengan suhu terlalu hangat ketimbang merasa kedinginan. 

8. Sempit
Bayi bisa merasa tak nyaman akan hal-hal kecil, seperti adanya rambut yang melilit pada salah satu bagian tubuhnya dan menyebabkan sirkulasi darah tersumbat. Hal-hal semacam inilah yang pertama kali dicari oleh dokter ketika ada bayi yang tak berhenti menangis. Ada pula sebagian anak yang ekstrasensitif terhadap bagian-bagian pakaian yang membuat tidak nyaman, seperti label merek pakaian atau jahitan baju. 

Anda bisa coba bayangkan diri Anda berada di posisinya. Kira-kira apa yang bisa menyebabkan ketidaknyamanan, seperti apakah ada bagian pakaian yang bisa membuat jari, lengan, atau kaki keram, apakah harus ganti posisi tidur atau duduk, apakah empeng yang diberikan punya rasa tidak enak, ataukah label pakaian bikin gatal, apakah terlalu dingin jika tempat tidur terlalu dekat dengan lantai, ataukah cahaya lampu terlalu terang, atau suara televisi terlalu kencang, dan sebagainya. 

9. Tumbuh gigi
Tumbuh gigi bisa bikin gusi terasa sakit. Beberapa anak bisa menangis lebih parah dari anak lainnya, tetapi umumnya anak-anak akan rewel dan menangis saat melewati tahap ini. Jika bayi Anda menangis dan Anda tak mengerti kenapa, coba rasakan gusinya dengan jari Anda. Jika memang ada rasa keras di gusinya, mungkin memang karena ada gigi yang sedang ingin tumbuh. Secara rata-rata, gigi pertama anak tumbuh antara usia 4-7 bulan, tetapi bisa juga lebih cepat. 

10. Terlalu banyak stimulasi
Bayi belajar dari stimulasi dunia di sekitarnya, tetapi kadang mereka butuh waktu untuk memproses hal-hal tersebut, seperti cahaya, suara, ganti-ganti gendongan, dan lainnya. Tangisan bisa jadi caranya untuk minta dihentikan stumulasi itu. 

11. Kurang stimulasi
Anak yang butuh perhatian mungkin akan memiliki sikap yang ceria dan bersemangat untuk mengenal dunia, dan satu-satunya cara mengehentikan tangisnya adalah terus beraktivitas. Hal ini bisa jadi hal yang melelahkan untuk Anda. 

12. Tak enak badan
Jika Anda sudah memberikan segala kebutuhan mendasar si bayi, makan, mengeluarkan angin, tidak ada yang tersumbat, popok baru, dibungkus, digendong, dan lainnya, tetapi ia tetap menangis, bisa jadi ia sedang tidak enak badan dan temperaturnya tinggi. Umumnya tangisan bayi yang sedang tidak enak badan berbeda dari tangis biasanya. Percayakan insting Anda jika ada perasaan yang aneh pada tangis si bayi.