Sabtu, 03 Desember 2011

48% Orangtua malu dengan sikap anak di Restoran

Seberapa sering anak bersikap kurang baik saat diajak makan di restoran? Menurut survei terbaru, gara-gara sikap buruk anak tersebut, 1 dari 5 orangtua sampai malu mengajak sang buah hati makan di resto.

Survei yang diadakan oleh The Kensington Hotel tersebut diikuti oleh 2.000 orangtua di Inggris. 48% orangtua di Inggris mengaku mereka malu dengan sikap sang anak saat diajak makan di restoran. 1 dari 5 orangtua juga mengungkapkan, mereka meninggalkan restoran dalam keadaan makanan belum habis karena sikap buruk anak. 

Dari survei itu terungkap, beberapa sikap buruk anak yang sulit dikendalikan saat mereka sedang makan:

- 35% anak sulit makan tanpa banyak bicara
- 34% anak sulit duduk dengan baik saat makan
- 22% anak tidak bisa menaruh sikunya di meja dengan baik saat makan
- 20% anak makan dengan tangan bukan sendok atau garpu
- 20% anak ingin meninggalkan meja makan karena bosan.

Masalah di atas membuat orangtua khawatir hingga mereka pun ingin mengikutsertakan anak masuk kelas yang mempelajari etiket di meja makan. Merespon keinginan orangtua tersebut, Kesington Hotel bekerjasama dengan pakar etiket Jean Broke-Smith menyenggalarakan kelas untuk anak-anak belajar etiket saat makan.

Untuk Anda yang merasa kesulitan mengajari anak etiket saat makan, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan seperti dikutip dari Daily Mail:

1. Agar anak mau makan dengan sendok dan garpu, minta pelayan di restoran memberikan sendok dan garpu khusus untuk anak. Dengan cara ini, anak jadi lebih mudah makan dengan kedua alat tersebut.

2. Tanya pada anak apa yang mereka ingin makan dan beri penjelasan jika menu yang dipilihnya Anda anggap kurang cocok untuknya. Jangan berikan anak makanan yang sebenarnya dia tidak mau. Cara ini bisa membuat anak menghabiskan makanannya dan tidak menyia-nyiakan makanan tersebut.

3. Jauhkan semua perangkat elektronik dari meja makan. Games atau telepon selular bisa mengalihkan perhatian anak pada makanan.

4. Waktu makan sebaiknya tidak terlalu banyak mengobrol. Pilih waktu lain untuk melakukan obrolan yang memang membutuhkan suara lebih keras dan banyak bicara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar