Sabtu, 03 Desember 2011

1 dari 4 anak lebih Suka Main Game daripada dengan Keluarga


Anak Anda sering menghabiskan waktu dengan bermain Nintendo Wii atau X-Box? Hati-hati, jangan sampai perhatian anak pada orangtuanya teralihkan karena anak terlalu asyik dengan gagdet-nya.

Menurut survei terbaru yang diadakan oleh perusahaan energi npower, 34% orangtua mengaku mereka harus bersaing dengan segala jenis games consoles dan situs jejaring sosial demi mendapatkan perhatian anak mereka. Survei tersebut diikuti oleh 1.000 orangtua dan 1.000 anak di Inggris.

Npower mengadakan survei ini sebagai bagian dari cara mereka mendukung kampanye 'No Power Hour' di Inggris. Kampanye tersebut mendorong setiap keluarga untuk menghemat energi dengan cara lebih banyak menghabiskan waktu di area terbuka, bukan di dalam rumah.

Dari survei itu terungkap juga, 46% orangtua yang menjadi responden merasa komunikasi mereka dengan anak dipengaruhi oleh tekhnologi. Gara-gara tekhnologi dan gadget, para orangtua merasa mereka sulit mendapat perhatian dari anak.

Seperti dikutip dari Orange, 28% orangtua merasa prihatin karena sekarang ini mereka tidak lagi banyak terlibat dalam kehidupan anak. Mereka menyalahkan gadget yang dianggap telah membuat anak memiliki dunianya sendiri.

Masih menurut survei npower, 51% anak diketahui menghabiskan waktu lebih dari lima jam sehari menatap layar baik komputer, televisi ataupun handphone. Ada 27% anak yang lebih memilih berkomunikasi secara digital ketimbang bertemu muka. Lebih memprihatinkannya, 1 dari 4 anak lebih suka bermain X-Box daripada menghabiskan waktu bersama keluarga.

Menyikapi hasil penelitian tersebut, Psikolog Dr Linda Papadopoulos menyarankan setiap keluarga seharusnya lebih banyak melakukan aktivitas yang mengharuskan saling bertemu muka. Aktivitas tersebut misalnya makan malam bersama.

"Cukup satu jam sehari berinteraksi sebagai sebuah keluarga bisa meningkatkan kepercayaan diri dan menambah kemampuan berkomunikasi secara verbal," ujar Linda.

2 komentar: