Sabtu, 18 Februari 2012

Kapan Memberi Bayi Makanan yang Bisa Dikunyah..?


Pengenalan makanan padat kepada bayi tak hanya penting untuk alasan nutrisi, tetapi juga penting untuk mengoptimalkan perkembangan motorik oralnya yang kemudian dibutuhkan untuknya dalam melafalkan kata-kata dengan baik dan benar. Pergerakan mulut, bibir, lidah, pipi, dan rahang saat anak mengisap, menggigit, serta menjilat menggunakan otot-otot yang juga digunakan untuk berbicara.

Transisi tekstur asupan berbentuk cairan ke makanan padat saat bayi masih mengembangkan kemampuan mengunyahnya adalah hal yang penting. Perbedaan tekstur membutuhkan kemampuan motorik oral berbeda, yang penting dalam perkembangan cara bicara anak. Contoh, makanan yang dihaluskan dan mengandung bongkahan lembut akan mendorong anak untuk menggigit. Mengunyah membantu melatih penggunaan lidah anak, yang sangat penting dalam pelafalan huruf-huruf tertentu. 

Makanan padat membantu mengembangkan dan menguatkan rahang, begitu juga otot bibir dan lidah, yang dibutuhkan saat mengucapkan kata. Bibir juga membantu menjaga makanan agar tidak keluar dari mulut, dan penting untuk melafalkan huruf m, p, dan b. 

Terlambat memperkenalkan makanan dengan tekstur yang berbeda saat perkembangan bayi bisa membuat bayi malas mencoba rasa dan tekstur baru, begitu juga keterlambatan dalam melatih mengunyah dan perkembangan otot oral bisa menyebabkan masalah pada pengucapan kata-kata di kemudian hari. Cherie Lyden, nutrisionis dari Essential Baby membagi pengetahuan mengenai apa dan kapan perkembangan otot mulut anak:

Baru lahir
Di tahap ini, bayi baru lahir baru bisa mengisap dan menelan. Sistem pencernaannya pun masih belum berkembang, karenanya dibutuhkan ASI atau susu formula sebagai makanan utamanya. Pergerakan rahang saat menyusu ASI membantu bayi untuk mengunyah di kemudian hari. 

3 bulan
Di usia ini, bayi sudah memiliki kontrool kepala yang lebih baik, mampu menaruh jari mereka ke dalam mulut, dan memiliki pergerakan mulut serta bibir yang lebih baik. Sistem pencernaan mereka masih belum matang untuk menerima asupan apa pun kecuali air susu sebagai sumber utama makanannya. 

4-6 bulan
Pergerakan rahang dan bibir bayi sudah cukup baik, dengan kemampuan menggerakkan lidah naik-turun untuk memudahkan pengisapan, pengunyahan, serta mendorong makanan ke belakang untuk ditelan. Umumnya, di usia 4-6 bulan, bayi sudah menunjukkan tanda-tanda siap mencoba makanan selain air susu sebagai pelengkap (makanan pendamping ASI - MP ASI). Di usia ini sistem pencernaannya masih belum matang benar, namun di sekitar usia 6 bulan, bayi membutuhkan nutrisi selain air susu, karenanya di usia ini makanan padat sudah bisa diperkenalkan. Makanan padat ini sebaiknya divariasikan, penuh nutrisi dan energi, serta bertekstur amat halus, guna memudahkan si anak untuk menelan dan mencerna. ASI atau susu formula untuk si bayi tetap harus diberikan hingga usia kurang lebih 12 bulan dan selalu ditawarkan sebelum makanan padat. 

Beberapa tanda si bayi sudah siap mencoba makanan padat antara lain; ia sudah bisa duduk tegak, memiliki kendali penuh terhadap pergerakan kepala dan leher, selalu ingin menaruh barang ke dalam mulut, sudah bisa mengisap makanan halus dari sendok, tertarik terhadap makanan, dan tidak puas hanya dengan minum susu. 

7-9 bulan
Makanan padat sudah bisa diperkenalkan dengan makanan berbongkah yang sudah dipotong dan cukup lembut, hindari makanan yang keras karena si kecil bisa tersedak, seperti bulatan buah anggur utuh, kacang, atau wortel mentah. Dengan koordinasi mata dan tangan yang sudah lebih baik, si bayi akan menunjukkan ketertarikan untuk mencoba makan sendiri, baik menggunakan tangan langsung maupun menggunakan sendok. Makanan kecil yang cukup lembut tetapi masih perlu ia kunyah akan membantunya melatih perkembangan otot mulut. Jangan lupa untuk selalu memberinya air putih. 

10-12 bulan
Makanan padat sekarang sudah bisa dipotong cukup kasar dan sedikit lebih besar ukurannya. Bayi di usia ini sudah cukup berani dan mandiri untuk makan sendiri, ia sudah bisa memilah mana yang harus dikunyah dan mana yang sudah bisa ditelan. Otot bibirnya sekarang sudah lebih kuat dan bisa menahan lebih banyak makanan dan cairan di dalam mulut. Ia pun sudah bisa menahan tempat minum dan minum sendiri. 

1 tahun ke atas
Di usia ini, dengan nutrisi yang tepat, si kecil sudah bisa makan cukup sering, sekitar 3 menu di makan utama pada jam makan tertentu dan diselingi 2-3 makanan kecil per hari. Anak sudah bisa melatih pergerakan otot mengunyah yang memutar, dan memiliki otot rahang yang lebih stabil, yang mengakomodir gerak lidah. Saat si kecil beranjak dewasa, kemampuan motorik halusnya berkembang lebih baik dan belajar mengendalikan otot mulutnya. Ini merupakan proses yang terus berjalan, dan akan berkembang pada caranya berbicara dan mengucapkan kata-kata.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar