Kamis, 08 September 2011

Latih Si Kecil di Rumah


Selain belajar di Sekolah, si Kecil juga perlu stimulasi di rumah lho, untuk menambah perkembangan otak dan mentalnya.

Untuk meningkatkan daya pikir serta kreativitas anak usia sekolah dasar, Dr. David George mengusulkan pelbagai latihan dan rangsangan menarik yang dapat dilakukan selama waktu senggang di rumah, misalnya:

-Bermain scrabble dengan menggunakan kosa kata yang biasa didengar dalam kehidupan sehari-hari, misalnya tentang jalan, kebun, binatang, Lebaran, sekolah, cuaca.

-Mengumpulkan nama-nama alat rumah tangga. Setelah itu anak diminta menggambarkannya serta menyebutkan 10 kegunaan alat rumah tangga tersebut. Misalnya, selain untuk membersihkan lantai, sapu bisa dipakai untuk apa saja?

-Merencanakan suatu perjalanan dan menyebutkan masalah yang bisa terjadi. Anak diminta memecahkan masalah tersebut. Alat bantu yang dipakai bisa berupa koran, buku, telepon, dan peta.

-Mengundang sanak keluarga yang sudah lanjut usia untuk mendiskusikan kehidupan masa lalu (20 - 50 tahun lalu). Kemudian anak diminta menggambar pohon kerluarga yang berisi silsilah atau sejarah keluarga.

-Diskusikan acara-acara TV yang menarik. Hubungkan masing-masing watak tokoh dalam cerita TV dengan kepribadian orang yang sangat dikenalnya. Kalau memungkinkan mintalah anak untuk menyingkat cerita dalam film, TV. Cukup dalam 3 atau 4 kalimat.

-Belajar membuat cerita kartun atau komik tentang kepahlawanan.

-Ajarilah anak bermain catur untuk melatih logika.

-Mempelajari tanaman mana yang musiman, mana yang terus tumbuh. Pelajari juga kapan berbunga atau berbuah.

-Berlatih dengan teka-teki silang atau mencoba membuatnya sendiri. Boleh juga menciptakan tebak-tebakan dan pantomim.

Tentu saja masih banyak lagi pelatihan-pelatihan menarik lain yang dapat diberikan kepada anak, asalkan sesuai dengan usia kematangan anak.

Orangtua juga bisa beraktivitas bersama dengan anak. Agar menyenangkan untuk si anak, cobalah beberapa saran berikut ini dalam beraktivitas bersama.

-Perhatikan kondisi tubuh dan emosi orangtua maupun anak sebelum dan saat beraktivitas.
-Tujuan aktivitas bersama ini untuk membina kedekatan orangtua-anak, dengan menumbuhkan keingintahuannya akan bermacam-macam hal.
-Pilih kegiatan yang membutuhkan interaksi timbal balik, dan kerja sama. Hasilnya anak akan lebih tanggap terhadap ajakan orangtua, lingkungan, dan mampu memusatkan perhatian pada lawan bicaranya. Cara ini akan merangsang koneksi antarsel sarafnya.
-Kegiatan yang dilakukan harus menyenangkan si anak. Bila ia stres, tubuhnya akan memproduksi hormon kortisol yang menghambat koneksi antarsel saraf sehingga informasi lebih lambat diproses.
-Hindari kegiatan bermain yang terlalu menekankan penggunaan kertas dan pensil. Biasanya anak usia balita belum mampu berlama-lama untuk menikmati kegiatan ini.
-Variasikan kegiatan bersama. Pada intinya berikan kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak dan kecerdasan majemuk.
-Setiap anak itu unik, memiliki kelebihan dalam bidang tertentu dan kekurangan dalam bidang lain.
-Dengan bermain bersama anak dapat belajar bagaimana mengendalikan emosi dan keinginan sesaat. Juga bahwa tidak semua keinginannya bisa terpenuhi.

Manfaatkan waktu yang ada Semaksimal mungkin, kalau tidak bisa terjadi seperti DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar