Sabtu, 28 Juli 2012

tanda Anak Kelelahan


Sekolah, les, kursus bermusik, kegiatan ekstrakurikuler memang bagus untuk perkembangan anak-anak. Tetapi jika anak terlalu sibuk karena jadwal yang padat setiap harinya, hal tersebut dapat menyebabkan kelelahan dan depresi pada anak.

Anak mungkin tidak menyadari bahwa dirinya telah terlalu lelah menjalani rutinitas tersebut. Tetapi tanda-tanda kelelahan tersebut dapat tampak pada diri anak melalui perubahan suasana hati dan gangguan tidur. Anda perlu mengetahui tanda-tanda yang terjadi pada anak jika dirinya kelelahan dengan jadwal kegiatannya. 

Seperti dilansir ivillage, Senin (23/7/2012) berikut tanda-tanda anak mengalami kelelahan karena sibuknya aktivitas, antara lain:

1. Mudah jatuh sakit

Jika anak sering mengalami sakit kepala atau sakit perut, mungkin disebabkan oleh stres karena jadwal kegiatan yang terlalu padat. Ketika tubuh melepaskan hormon stres, tubuh dapat merasakan nyeri akibat pengiriman hormon tersebut. 

Kesibukan yang terlalu intens dapat meningkatkan kecemasan dan stres yang menyebabkan kondisi tubuh melemah dan mudah jatuh sakit. Berikan perhatian ekstra pada anak mengenai kegiatan yang perlu dijalani atau tidak. Jadilah orang tua yang selalu ada untuk mendengarkan keluh kesah anak untuk mencegah stres yang parah.

2. Pola tidur yang tidak sehat

Sebagian besar anak dan remaja membutuhkan waktu tidur sebanyak 9-12 jam per hari. Tetapi kadang masalah muncul, ketika anak harus bangun lebih pagi karena ada ekstrakurikuler olahraga di awal jam sekolah dan sebagainya.

Kurangnya tidur dapat menyebabkan kelelahan dan dampak kronis lainnya seperti gangguan suasana hati, badan tidak sehat, kesulitan fokus ke pelajaran dan kinerja yang buruk pada kegiatan ekstrakurikuler.

Salah satu kemungkinan yang menyebabkan anak terlambat tidur adalah karena mengerjakan PR hingga larut malam. Kemungkinan lain adalah bahwa anak sedang mengalami gangguan tidur, seperti insomnia atau bahkan mimpi buruk. Anda perlu menangani masalah ini dengan memastikan anak telah mengerjakan PR sebelum waktu tidurnya.

3. Anak tidak dapat mempunyai waktu untuk aktivitas lainnya

Jadwal sekolah dan kegiatan lain seperti les dan ekstrakurikuler dapat membuat anak terlalu sibuk dan tidak mempunyai waktu untuk melakukan kegiatan lain di luar rutinitasnya. Hal ini bagus untuk anak, karena dapat mnegajarkan displin dan tanggung jawab. Tetapi semua kegiatan porsinya harus seimbang agar anak tidak kelelahan karena terlalu sibuk.

Anda harus membimbing anak Anda untuk dapat memprioritaskan kegiatannya. Susunlah kegiatan yang dilakukan anak setiap harinya menjadi semacam rating, sehingga Anda berdua dapat mencari tahu bersama-sama kegiatan amna yang harus dikurangi dan aman yang harus ditingkatkan.

4. Suasana hati anak mudah terganggu

Hormon tertentu dapat menyebabkan perubahan suasana hati pada anak dan remaja. Anak yang terlalu lelah mungkin akan kehilanga tawanya, lekas marah, dan bahkan depresi. Anda perlu mengetahui tanda-tanda tersebut sejak dini agar anak tidak mengatasi hal ini sendiri dengan cara yang salah seperti merokok, menggunakan obat-obatan terlarang atau minum minuman beralkohol.

5. Gangguan makan

Seorang anak yang terlalu lelah karena padatnya jadwal kegiatan sehari-hari, cenderung melewatkan makan malam dan memilih untuk tidur. Padahal menurut sebuah penelitian terbaru di Journal of American Dietetic Association menyatakan bahwa anak yang makan bersama keluarga, cenderung lebih banyak mengonsumsi buah dan sayuran hijau. 

Anak yang tidak makan bersama keluarga cenderung memilih makanan yang disukainya serta minum minuman manis. Kebiasaan yang buruk tersebut dapat menempatkan anak pada risiko obesitas.

Ajaklah anak makan bersama keluarga setiap pagi dan malam hari. Anda juga perlu membuat suasana makan lebih hangat dan akrab agar anak tidak ingin melewatkan momen kebersamaan tersebut






Tidak ada komentar:

Posting Komentar