tag:blogger.com,1999:blog-12865263146024799542024-03-14T07:14:28.865+07:00Tips-Bayi-AnakTips Untuk Bayi, Tips Untuk AnakAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/00737657917916546352noreply@blogger.comBlogger125125tag:blogger.com,1999:blog-1286526314602479954.post-22676200447850478252013-04-28T18:12:00.001+07:002013-04-28T18:12:18.828+07:00Jumlah Waktu Tidur Bayi / Balita yang ideal<br />
<div style="text-align: justify;">
Berapa Lama Waktu Tidur yang Dibutuhkan Bayi?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal pertama yang harus Ibu ketahui, tidur adalah salah satu kebutuhan utama untuk menjaga kestabilan kesehatan si Kecil. Kekurangan dan kelebihan tidur dapat mempengaruhi kestabilan kesehatannya. Jumlah kebutuhan tidur anak memang bervariasi, salah satunya ditentukan faktor usianya. Untuk lebih jelasnya, yuk cari tahu cara memilah pola tidur sehat berdasarkan urutan perkembangannya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pola Tidur Bayi Usia 0 – 3 Bulan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bayi yang baru lahir memiliki kebutuhan waktu tidur selama 17 – 18 jam sehari pada beberapa minggu pertama kelahirannya dan berkurang secara perlahan hingga 15 jam per hari pada bulan ke-3. Dengan waktu selama 3 – 4 jam setiap kali ia tidur, baik malam ataupun siang hari selama minggu-minggu pertama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tips untuk Ibu:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pastikan apakah kondisi popoknya masih kering atau sudah basah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bayi belum bisa tidur malam dengan jangka waktu yang lama, namun seiring dengan perkembangan usianya, Ibu dapat melatihnya secara perlahan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bayi hanya dapat beraktivitas selama 2 jam. Perhatikan tanda-tanda yang ditunjukkan bayi ketika ia mengantuk. Misalnya, sering menguap, mengucek-ngucek matanya, atau menangis. Bantulah ia agar segera tertidur. Kepekaan Ibu pasti akan mengenali setiap gerakan yang ditunjukkan oleh bayi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selama beberapa hari pertama setelah kelahiran, bayi Ibu justru akan terbangun waktu malam ketika Ibu akan tidur. Hal ini sangat normal kok, Bu. Tetapi ketika si Kecil sudah memasuki usia 2 minggu, latihlah ia untuk membedakan malam dan siang hari. Bangunkan ia pada pagi hari sambil membuka tirai dan membiarkan cahaya matahari pagi masuk. Pada malam hari, buatlah suasana kamar menjadi redup.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Biarkan si Kecil mengenali waktu tidurnya sendiri. Caranya? Letakkan ia di tempat tidur ketika ia mulai mengantuk, sekalipun matanya masih terbuka. </div>
<div style="text-align: justify;">
Bayi yang baru dilahirkan hanya makan dan tidur sepanjang hari. Berilah ASI jika ia terbangun karena lapar waktu malam, namun pastikan lampu tidak menyala terlalu terang ketika Ibu menyusuinya. Hindari kebisingan dan pastikan suasana sekitar tenang selama Ibu sedang menyusuinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pola Tidur Bayi Usia 3 – 6 Bulan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mencapai usia di atas 3 bulan, umumnya kebutuhan waktu tidur bayi adalah 15 jam sehari, dengan pembagian 10 jam di malam hari dan sisanya 3 jam di siang hari. Ibu masih akan terbangun pada malam hari untuk menyusui, namun sudah tidak sesering ketika usia bayi di bawah 3 bulan. Kemudian, saat usia si Kecil telah mencapai 6 bulan, secara fisik ia sudah mampu tidur sepanjang malam. Kebiasaan tidur bayi sangat tergantung pada pola tidur yang sudah Ibu terapkan pada usia sebelumnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tips untuk Ibu :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menetapkan waktu tidur malam dan siang pada jam yang sama agar pola tidurnya terbentuk. Jam tidur malam yang baik bagi bayi adalah antara pukul 19.30 – 21.00.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jangan biasakan waktu tidur malam melewati jam tidur normal. Bayi Ibu mungkin saja tidak terlihat lelah saat larut malam, namun bila Ibu perhatikan dengan seksama, akan ada tanda-tanda tertentu yang diperlihatkan jika ia melewati jam tidurnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rutinitas yang dilakukan dengan urutan yang sama terutama pada waktu tidur malam, misalnya membersihkan badan, memijat lembut tubuhnya, mengganti pakaian, membaringkan di tempat tidur, atau memberikan ciuman selamat tidur, akan membentuk pola tidur si Kecil</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika bayi Ibu cenderung tidur lebih dari 10 – 12 jam setiap malam, bangunkan ia pada pagi hari agar jam biologisnya kembali normal. Bayi perlu mengikuti pola tidur-bangun yang teratur setiap hari.</div>
<div style="text-align: justify;">
Saat ini bayi harus belajar tidur sendiri, tidak karena ia ditepuk-tepuk, dibelai.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hindari kebiasaan menyusu pada waktu tidur, agar bayi tidak berpikir bahwa waktu menyusu adalah juga waktu tidur. Untuk menyiasatinya, Ibu bisa menambah waktu menyusui di malam hari sebelum tidur. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8btKZDbeOrM3K49Am3T3zRVJR_X97eNmSzjQ2Z3mWrYnSLNI73auVN9qEz-av3Ve4G2YZg_rNsYPxvKlzS4r2-yH6dR7d5xfdrKOcoCrZaZlUBnjmjtmZJWhUrwXldb24EqUKxKcKjjo/s1600/waktu+tidur+bayi.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8btKZDbeOrM3K49Am3T3zRVJR_X97eNmSzjQ2Z3mWrYnSLNI73auVN9qEz-av3Ve4G2YZg_rNsYPxvKlzS4r2-yH6dR7d5xfdrKOcoCrZaZlUBnjmjtmZJWhUrwXldb24EqUKxKcKjjo/s320/waktu+tidur+bayi.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pola Tidur Bayi Usia 6 – 9 Bulan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bayi pada usia ini biasanya membutuhkan waktu tidur 14 jam sehari dan dapat tidur sepanjang 8 jam sekali waktu. Bayi dapat membagi waktu tidur siangnya menjadi 2 bagian, masing-masing antara 1 – 1,5 jam dan 2 jam setiap hari pada siang dan sore. Ingat ya Bu, waktu tidur yang konsisten akan membantu membentuk pola tidur anak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tips untuk Ibu :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekalipun pada rentang usia sebelumnya Ibu telah menyiapkan beberapa ritual sebelum ia tidur, namun pada usia inilah bayi Ibu mulai mengenali dan terbiasa dengan waktu tidur. Pastikan rutinitas sebelum tidur ini terjadi dalam urutan yang sama setiap malam, agar ia mengetahui bahwa waktu tidur malamnya telah tiba.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan memiliki jadwal yang rutin, bukan berarti Ibu tidak bisa mengajak bayi untuk aktif dalam kegiatan tertentu lho! Tetap ajak ia bermain, berjalan-jalan, bahkan berwisata bersama Ibu. Asalkan kebutuhan waktu tidur hariannya terpenuhi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada usia ini si Kecil sebaiknya sudah terbiasa tidur sendiri. Jika ia menangis, jangan segera mendatanginya, tunggulah beberapa saat hingga ia tenang sendiri. Atau jika Ibu merasa ia sangat memerlukan Ibu, bantulah agar ia tertidur kembali.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bayi yang sebelumnya tidak memiliki masalah dan gangguan tidur, sangat mungkin suatu waktu mengalaminya. Ia bisa tiba-tiba terbangun pada malam hari, ataupun sulit tidur pada usia ini. Apa penyebabnya? Karena pada waktu inilah bayi Ibu mulai belajar duduk, berguling, merangkak, bahkan mungkin mengangkat tubuhnya untuk berdiri. Terkadang, ia berlatih terlalu keras bahkan ketika waktunya ia harus tidur. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menyusui si Kecil pada malam hari hanya akan mengganggu tidurnya. Pilih waktu lain untuk menyusui, jauh sebelum waktu tidurnya, atau mintalah suami Ibu menidurkannya, sehingga ia tidak ‘mengendus’ aroma ASI Ibu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pola Tidur Bayi Usia 9 – 12 Bulan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada usia ini, kebutuhan waktu tidur bayi adalah sebanyak 12 jam, termasuk tidur 2 kali pada siang hari, dengan lama 1,5 – 2 jam. Pastikan kebutuhan tidur bayi terpenuhi karena waktu tidur yang cukup sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang si Kecil. Cobalah untuk komitmen dengan waktu tidur yang telah ditetapkan dan mantapkan langkah-langkah yang telah Ibu tetapkan pada usia sebelumnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tips untuk Ibu :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tetaplah komitmen terhadap waktu dan rutinitas tidur malam. Pastikan agar rutinitas sebelum tidur menyenangkan bagi si Kecil. Misalnya, bila ia tidak terlalu suka mengganti baju, maka tempatkan hal ini di urutan paling atas sebelum kegiatan lain yang menyenangkan untuknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika bayi memiliki rutinitas harian yang dilakukan secara teratur tanpa berubah dari hari ke hari, maka dapat dipastikan si Kecil akan lebih mudah tidur malam.</div>
<div style="text-align: justify;">
Berikanlah kesempatan pada bayi untuk melatih dirinya tidur sendiri. Jika ia selalu bergantung pada kebiasaan-kebiasaan tidur seperti digendong, ditepuk-tepuk, atau ditemani maka ia akan menangis ketika terbangun di malam hari dan tidak melihat Ibu di sisinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemampuan motorik yang sedang dilatih bayi menyebabkan ia terlalu aktif untuk tidur atau terbangun di malam hari untuk berlatih. Jika ia tidak dapat melakukan sendiri apa yang diinginkannya, biasanya bayi akan menangis. Sebaiknya Ibu tidak menungguinya dan jangan mengajaknya bermain. Biarkan keadaan lampu tetap redup dan bujuk ia agar kembali tidur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kecemasan karena tidak melihat Ibu ketika ia terbangun (separation anxiety) dapat membuatnya menangis. Jika demikian, hampiri dan sapa si Kecil. Biasanya ia akan segera berhenti menangis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Membiasakan bayi tidur sendiri setelah usianya mencapai 6 bulan atau lebih, bukan berarti Ibu akan kehilangan saat-saat yang hangat bersama bayi. Dengan mengatur pola tidurnya, bayi akan menjadi lebih sehat dan Ibu bisa meluangkan waktu untuk suami. Perhatian dan komunikasi melalui pembagian tugas antara Ibu dan suami dapat membuat segala kesulitan dalam membesarkan bayi menjadi lebih mudah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Begitupun dengan komunikasi antara Ibu dan bayi. Meskipun terasa janggal ketika berbicara dengan bayi, Ibu sebenarnya sedang membangun hubungan secara mental. Terkadang, ia bahkan bisa ikut tertawa bila Ibu bahagia dan sedih bila Ibu juga dalam keadaan sedih. Karena tidak ada yang dapat mengerti bayi selain Ibu sendiri, jadi keterikatan secara emosional sangat penting dan perlu dijaga dengan komunikasi yang baik dari Ibu dan suami.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Usia 12 bulan (Balita / Toddler)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Jumlah waktu tidur antara 12½-13¾ jam. Tidur nyenyak pada malam hari selama 10-12 jam, ditambah tidur pendek pada waktu siang dan sore hari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Usia 18 bulan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Jumlah waktu tidur antara 12½-13½ jam. Sebagian besar anak tidur nyenyak selama 10-11 jam pada malam hari, dan tidur beberapa jam pada siang hari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Usia 2 tahun (Pre school)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Jumlah waktu tidur antara 12½-13 jam. Sebagian besar balita berumur 2 tahun masih melakukan tidur di siang hari dan tidur malam hari setengah 10-11 jam. Mungkin anda memiliki sedikit kesulitan untuk menidurkan anak anda pada usia ini, temani Ia tidur dan bacakan cerita sebelum tidur untung menenangkannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Usia 3 tahun</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Jumlah waktu tidur antara 12 - 13 jam. Pada usia ini, anak anda mungkin sudah beralih menggunakan tempat tidur yang lebih besar. Sebagian anak tidak lagi melakukan tidur siang namun memperpanjang tidur pada malam hari. Meskipun begitu, sebaiknya anak anda melakukan tidur siang hari untuk menjaga kebugarannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Usia 4-5 tahun</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Jumlah waktu tidur antara 11-12 jam. Sebagian besar anak pada usia ini hanya tidur pada waktu malam. Bagi anak yang aktif di siang hari, kemungkinan akan lebih cepat merasa lelah dan tidur lebih awal pada petang hari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.bebeclub.co.id/bayi/kesehatan/Perawatan_bayi/pola_tidur_sehat" target="_blank">ref</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.infobunda.com/pages/babysleep/" target="_blank">ref</a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00737657917916546352noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1286526314602479954.post-46964322284001175382013-04-28T17:56:00.001+07:002013-04-28T17:56:03.053+07:00Penyebab Anak Bayi Susah Makan, dan Cara Mengatasinya<br />
<div style="text-align: justify;">
kala melihat bayinya yang masih berusia 5-7 bulan menyantap bubur susu maupun bubur saringnya dengan lahap, Senangnya hati setiap orang tua . Begitu juga saat si kecil sudah mulai diperkenalkan dengan nasi tim yang diblender. Pintar anak Bunda. Makannya hebat, jagoan deh, begitu puji si ibu setiap kali bayinya yang berusia 9-10 bulan menyantap bersih isi mangkuk berupa tim lengkap dengan lauk ayam, kacang hijau, wortel dan bayam atau kangkung..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
.Namun begitu menginjak usia 11-12 bulan dan seterusnya hingga usia 3 tahunan, kebahagiaan semacam itu ada yang tinggal kenangan. Si kecil yang tadinya lahap makan kini mendadak susah makan. Wah, jangan tanya deh .gimana..susahnya .nyuapin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
.anak seumur ini. Bisa masuk lima suap saja, sudah hebat! Nada bicara semacam ini bukan dicari-cari lo, melainkan ungkapan tulus mayoritas orang tua. Sesabar apa pun orang tua atau pengasuh menyuapinya, acara makan seakan menjadi ajang pertengkaran. Ada saja ulahnya. Dari yang selalu menolak makan dengan menutup rapat mulutnya, sampai menyembur-nyemburkan atau melepeh kembali makanan yang sudah berhasil masuk ke mulutnya..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
.Hal ini tentu saja membuat orang tua waswas. Terlebih sebagai akibatnya berat badan si kecil susah sekali naik. Padahal di usia ini anak justru perlu mendapat asupan gizi lebih banyak dibanding saat bayi. Pasalnya, daya jelajah anak semakin luas mengingat dia sudah bisa berjalan. Otaknya pun lapar untuk mendapatkan berbagai masukan mengenai hal-hal baru melalui berbagai stimulasi..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
.Akan tetapi, papar .dr. Nuraini Irma Susanti Sp.A.., keadaan seperti ini seakan diputarbalikkan oleh aneka mitos yang banyak diyakini masyarakat. Seperti, Kalau anak mau jalan, biasanya memang susah makan. Wajar .aja..kalau badannya jadi kurus. Atau, Enggak usah cemas, itu tandanya anak mau pintar..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Penyebab Bayi dan Balita Susah Makan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
.</div>
<div style="text-align: justify;">
.Biasanya, kata dokter yang berpraktek di RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan ini, anak mulai mendapat makanan tambahan dan susu pendamping ASI di usia 6-7 bulan. Semakin bertambah usianya, seperti saat memasuki usia 9 bulan, maka porsi makannya harus lebih besar dibanding ASI. Biasanya, anak mendapat tiga jenis makanan dalam satu hari, yakni makanan padat, susu tambahan pendamping ASI, maupun ASI itu sendiri. Dalam menjalani kebiasaan baru ini, bisa saja anak mengalami hal-hal yang membuatnya enggan menyantap makanan. Inilah alasannya:.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>.1. Tak pernah benar-benar lapar.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
.Tak heran jika makanan yang terdiri atas tiga kali makanan utama dan dua kali makanan selingan membuatnya kenyang. Jadi ketika waktu makan yang berikutnya tiba, ia belum benar-benar lapar. Ditambah lagi rutinitas makan dan minum susu yang bisa membuat anak bosan. Hal seperti ini akan terbawa terus hingga masa batita awal. Namun.orang tua sering lupa dan menganggap perilaku menolak atau melepehkan makanan sebagai masalah besar..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>.2. Mulai punya selera terhadap rasa.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
.Yang juga kerap terlupakan, di usia batita ini rasa ingin tahu anak sudah semakin besar. Ia sudah punya selera tersendiri terhadap makanan. Itulah kenapa makanan anak usia ini tidak boleh disamakan dengan makanan bayi yang tawar. Tidak ada salahnya memberikan rasa-rasa tertentu yang dia sukai ke dalam makanannya, seperti garam dan gula. Apa citarasa yang disukai anak, tugas orang tualah untuk menemukannya..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
.<b>3. Bosan tekstur yang halus dan campur aduk.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
.Rasa bosan bisa juga muncul dari tekstur. Bukan mustahil anak bosan atau sudah merasa mual dengan makanan lunak dan campur aduk seperti makanannya semasa bayi. Dengan demikian orang tua mesti cerdik dalam menyiasati olahan dan penyajian makanan. Variasikan sedemikian rupa agar anak tetap suka makan, misalnya dengan memisah-misahkan lauknya dan memblender berasnya saja lebih dulu sebelum diolah..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>.4. Munculnya sikap negativistik.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
.Sikap negativistik yang menjadi ciri usia batita antara lain ditandai dengan sikap penolakan terhadap rutinitas yang selama ini wajib dijalani anak. Namun, lantaran khawatir kecukupan gizi anak tidak terpenuhi, orang tua biasanya makin keras memaksa anaknya makan. Padahal cara ini justru harus dihindari..</div>
<div style="text-align: justify;">
.Asal tahu saja, semakin dipaksa anak usia ini justru akan makin .ngotot..melakukan perlawanan sebagai wujud negativistiknya. Realisasinya apalagi kalau bukan penolakan terhadap makanan. Bisa dimaklumi kalau ada orang yang sampai dewasa emoh makan nasi atau sama sekali tak menyentuh daging. Bisa jadi sewaktu masih kecil yang bersangkutan sempat mengalami trauma akibat perlakuan orang tuanya yang selalu memberinya makan secara paksa..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>.5. Mulai cari perhatian.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
.Cari perhatian biasanya ditunjukkan dengan mudahnya anak melahap makanannya saat disuapi pengasuh sementara selagi disuapi orang tuanya malah jual mahal..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>.6. Mulai eksplorasi ke mana-mana.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
.Ketika sudah mahir berjalan, anak akan lebih mengutamakan kegiatan eksplorasi ketimbang acara makan. Lihat saja cara bermainnya yang disertai gerakan berjalan, memanjat, atau berlari seolah tidak pernah lelah. Tak heran jika acara makan dianggapnya sebagai kegiatan buang-buang waktu, apalagi kalau diminta duduk diam..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>.7. Sedang sakit.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
.Tidak mau makan yang disebabkan alasan medis biasanya disertai ciri-ciri badan lemas, sering demam, bolak-balik diare, berat badannya tak bergerak naik atau malah mengalami penurunan, dan adanya perubahan tingkah laku. Kalau semula anak terlihat aktif, riang dan cerewet, maka di kala sakit ia lebih suka diam dan terlihat malas-malasan..</div>
<div style="text-align: justify;">
.Kalau anak menunjukkan gejala seperti itu, tentu harus segera diperiksakan ke dokter. Sebab dilihat dari indikasinya, besar kemungkinan problema sulit makan ini disebabkan radang tenggorok, lambung terganggu, atau malah kena vlek paru-paru, bahkan TBC...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>.8. Kebanyakan diberi camilan manis dan gurih.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
.Bisa juga anak tampak lemas tapi tidak memperlihatkan gejala sakit. Yang seperti ini, menurut Nuraini, boleh jadi akibat tidak tercukupinya asupan kalori dari makanan padat. Anak yang sulit makan seperti ini biasanya punya kebiasaan makan yang salah. Semisal, belum apa-apa anak sudah dijejali susu, permen, cokelat, atau .snack.</div>
<div style="text-align: justify;">
.yang mengandung MSG. Sekalipun mengenyangkan, makanan seperti ini jelas-jelas tidak bisa memenuhi angka kecukupan gizi si kecil. Karena sudah merasa kenyang, jangan salahkan bila ia cenderung menolak makanan padat..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>BERIKUT CARA EFEKTIF MENGATASI SUSAH MAKAN..</b></div>
<div style="text-align: justify;">
.</div>
<div style="text-align: justify;">
..Nuraini..mengakui bahwa mengatasi batita yang susah makan memang bukan masalah gampang. Makanya saya selalu mengingatkan orang tua pasien untuk senantiasa bersabar dan kreatif. Mencoba bersabar memang tidak mudah karena umumnya orang tua lebih gampang kesal dan putus asa menghadapi si kecil yang tidak lagi kooperatif. Beberapa tips berikut bisa dicoba untuk diterapkan di rumah:.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
.* Sebelum memberi makan, cicipi dulu makanan tersebut. Kalau menurut kita tidak enak, ya jangan paksa anak menikmatinya..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
.* Kombinasikan rasa asin dan gurih dari lauk pauk secara pas dengan rasa asam dan manis dari buah-buahan. Ini semata-mata supaya makanan tersebut enak untuk dicecap, harum ketika dicium, dan menggugah selera..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
.* Variasikan hidangan setiap kali makan, baik dari pilihan bahan makanannya maupun penyajiannya..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6SimnGH5qkq7PxZfA-NQUwRWCkKw7j96bUtUUMNnIy_qyzIQ5GXd4inCVnxOWQW3zUwiiwIMP-8OLeykPchaKfntUZZEXHJu9pDhMLGz6xnPzg_vIeWiJCw1kOf-nA5FnVCOaZZbNFrQ/s1600/anak+susah+makan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6SimnGH5qkq7PxZfA-NQUwRWCkKw7j96bUtUUMNnIy_qyzIQ5GXd4inCVnxOWQW3zUwiiwIMP-8OLeykPchaKfntUZZEXHJu9pDhMLGz6xnPzg_vIeWiJCw1kOf-nA5FnVCOaZZbNFrQ/s1600/anak+susah+makan.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
.* Begitu juga pilihan peralatan makan. Manfaatkan bentuk, gambar dan warna-warna menarik kesukaan anak. Sementara penyajiannya bisa diakali dengan tampilan yang lucu dan menarik seperti hiasan dari tomat, wortel, sayur atau irisan telur di atasnya..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
.* Soal lauk pauknya, berikan seperti apa yang dimakan anggota keluarga lainnya. Jangan membatasi dengan hanya memberinya olahan hati ayam, wortel dan bayam. Kacang merah yang ditumbuk, sup kacang hijau atau kacang polong sah-sah saja dicampur dengan ikan, daging sapi atau ayam maupun telur. Yang harus diberikan secara terbatas dan hati-hati sebetulnya hanyalah jenis lauk pauk yang mengundang alergi seperti ikan laut, udang, dan telur..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
.* Bangun pula suasana makan yang menyenangkan. Bila perlu libatkan anak. Kalau anak suka makan sambil diiringi musik, .why not? .</div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau anak bisa lahap sambil main mobil-mobilan, ya tidak apa-apa. Asalkan lambut laun seiring dengan bertambahnya usia, anak harus digiring untuk tahu bahwa di sini dan begini, lo, cara makan yang baik itu..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
.* Yang juga sering terjadi, gara-gara tidak mau makan, orang tua lantas menggenjot anaknya dengan asupan susu lebih banyak. Padahal pola seperti ini justru hanya akan membunuh nafsu makannya. Bagaimana pun, makanan padat penting bagi anak. Terutama sebagai latihan dan pembelajaran mengunyah sampai menelan makanan tanpa tersedak. Tidak mungkin sampai dewasa ia hanya mengandalkan susu sebagai makanannya. Malahan, pemberian susu sebaiknya dikurangi secara bertahap..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
.* Hindari atau setidaknya kurangi pemberian makanan alternatif yang mengenyangkan seperti cokelat, dan sejenisnya. Kalau asupan karbohidratnya memang dianggap kurang, misalnya karena si anak tak suka nasi, berikanlah makanan alternatif yang kandungan zat gizinya setara. Bisa roti, makaroni, jagung, dan lain-lain..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
.* Berikan tambahan vitamin atau suplemen makanan yang dapat menutupi kekurangan zat gizi tertentu akibat ia sulit makan. Jangan lupa, konsultasikan dulu dengan dokter yang bisa menilai kebutuhan anak. Harus diingat bahwa vitamin/zat gizi yang terdapat dalam sumber nabati maupun hewani yang .fresh.</div>
<div style="text-align: justify;">
.jauh lebih baik dari vitamin/zat gizi sejenis yang didapat dari suplemen..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
PERKEMBANGAN OTAK DAN FISIK.</div>
<div style="text-align: justify;">
.</div>
<div style="text-align: justify;">
.N.uraini..menyangkal pendapat yang mengatakan perkembangan anak usia ini secara fisik memang sedang surut, sementara perkembangan otaknya meningkat pesat. Yang benar, perkembangan otak dan fisik berjalan seiring. Untuk mendapatkan stimulasi, anak perlu eksplorasi dan agar bisa bereksplorasi ia memerlukan makanan berenerji yang bisa diandalkan untuk menghasilkan tenaga. Jadi, tipis kemungkinan anak bisa semakin pintar kalau fisiknya loyo..</div>
<div style="text-align: justify;">
..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.tabloidnova.com/Nova/Keluarga/Anak/8-Penyebab-Si-Kecil-Mulai-Sulit-Makan" target="_blank">ref</a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00737657917916546352noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1286526314602479954.post-7634867051641764102013-04-28T17:00:00.001+07:002013-04-28T17:00:34.881+07:00Cara Toilet Training Anak <br />
<div style="text-align: justify;">
Transisi dari popok ke toilet memang milestone besar buat balita. Juga merupakan perubahan psikologis yang signifikan pada balita, menandai kemerdekaan baru dan pergeseran hubungan dengan Anda, bundanya. Tak seperti milestone lainnya, toilet training membutuhkan bimbingan yang intens, waktu dan kesabaran. Tapi Anda dan balita pasti bisa!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pastikan balita siap.</b> Umumnya balita bisa diajak toilet training setelah otot-ototnya mulai dapat mengontrol kandung kemih pada usia di atas 18 bulan. juga ditandai dengan kesiapan emosi, fisik dan psikologis di usia sekitar 2-3 tahun. Tanda-tandanya antara lain, dapat duduk tegak, bisa kering dalam 2-3 jam, dapat membuka-memakai celana, bisa memahami intruksi sederhana dan sudah bisa mengatakan keinginannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDAEFZ6JnsxUXZ6WFrmOE93gijewNMomdC1CKrf_WyBhef7Aw2eiihFfK97Fk4TZbGpVfgh2vE3Sl1-78TB3czABcZvA1Za22Pb1L87XkfbvmYT-L7s29rnzQL2DKXrjZ6xGXksx-cxa0/s1600/toilet+training.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDAEFZ6JnsxUXZ6WFrmOE93gijewNMomdC1CKrf_WyBhef7Aw2eiihFfK97Fk4TZbGpVfgh2vE3Sl1-78TB3czABcZvA1Za22Pb1L87XkfbvmYT-L7s29rnzQL2DKXrjZ6xGXksx-cxa0/s320/toilet+training.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Biasakan kegiatan kamar mandi.</b> Mulai kenalkan dan biasakan ia pipis dan buang air besar (BAB) di pispot atau potty chair. Biarkan ia memilih agar ia suka menggunakannya. Perlihatkan ketika Anda membuang dan mem-flush kotorannya dari popok di kloset. Ajak ia ketika Anda menggunakan toilet supaya ia makin paham perlunya toilet. Ceritakan secara sederhana cara pipis dan bab serta proses memakai pispot atau toilet, jelaskan tentang alat kelamin dan fungsinya, bacakan cerita atau dongeng tentang pispot, dan belikan ia celana dalam seperti layaknya anak sudah besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Atur jadwal. </b>Mengatur asupan cairan dan makanan ke tubuh balita diperlukan untuk mengatur interval ke kamar mandi. Amati jadwal siklus pipis dan buang air besarnya, misalnya ia biasa pup sekitar jam 9 pagi dan pipis 1 jam sekali. Siklus pipis dan bab ini memudahkan Anda mengajaknya menyalurkan dorongan bak dan bab di tempat dan waktu yang tepat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Konsisten</b>. Pastikan pula pengasuh anak mampu secara konsisten melaksanakan pelatihan yang Anda terapkan sehingga tidak terjadi kebingungan. Beri informasi lengkap dan detil mengenai kebiasaan dan jadwal pipis dan balita. Konsisten membimbing balita akan membuatkan cepat paham dan maik trampil memakai toilet.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pakai cara seru.</b> Lambungkan kreativitas Anda untuk mengajak balita melakukan toilet training agar lebih seru. Anda dapat memasang obat khusus yang tidak berbahaya untuk membuat air di kloset menjadi biru, memasang papan target untuk balita menempel stiker tanda berhasil memakai pispot/toilet dengan benar. Atau menempatkan boneka favorit sebagai teman ketika pipis atau pup, dan cara lainnya. Agar ia gebira dan selalu bersemangat melakukan toilet training.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Beri pujian</b>. Rayakan bila ia berhasil melakukan pipis dan pup dengan benar. Hadiahi dengan pujian. Jadikan hal toilet training sesuatu yang penting dan terbaik dalam hidupnya. Kalaupun terjadi ‘kecelakaan’ hindari untuk menhukumnya, katakan saja Anda tidak suka. Wajah marah dan kecewa Anda, hanya akan membuatnya takut dan malah lebih sering tidak mau mengatakan bahwa ia ingin pipis atau pup. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Balita/tips/6.trik.toilet.training/001/005/359/1" target="_blank">ref</a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00737657917916546352noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1286526314602479954.post-19097146581104783122013-04-28T09:38:00.001+07:002013-04-28T09:38:37.013+07:00Cara Pijat Bayi<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyKZ0Wh7A9l7x__XZ8d627FtRRADgOxsZZfKZj2Byw4xzpf_flSbCNF1cOdHP71fYs5gGp_UG2eQFrHKA6JfZfs2OTok-O_2bgR4zxLPVOnZj56QUHtAoIfPOvhOkK2oSgbrIQbIvvktY/s1600/pijat+bayi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyKZ0Wh7A9l7x__XZ8d627FtRRADgOxsZZfKZj2Byw4xzpf_flSbCNF1cOdHP71fYs5gGp_UG2eQFrHKA6JfZfs2OTok-O_2bgR4zxLPVOnZj56QUHtAoIfPOvhOkK2oSgbrIQbIvvktY/s320/pijat+bayi.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Terapi sentuhan lewat pijat amat penting untuk bayi. Anda pun dapat melakukan sendiri di rumah. Bagaimana caranya? Ikuti tips berikut ini:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum mulai memijat, lakukan beberapa langkah persiapan, yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
* Mencuci tangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
* Hindari kuku dan perhiasan yang bisa menggores kulit bayi.</div>
<div style="text-align: justify;">
* Ruang untuk memijat usahakan hangat dan tidak pengap.</div>
<div style="text-align: justify;">
* Bayi selesai makan atau tidak berada dalam keadaan lapar.</div>
<div style="text-align: justify;">
* Usahakan tidak diganggu dalam waktu lima belas menit untuk melakukan proses pemijatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
* Baringkan bayi di atas kain rata yang lembut dan bersih.</div>
<div style="text-align: justify;">
* Ibu/ayah duduk dalam posisi nyaman.</div>
<div style="text-align: justify;">
* Sebelum memijat, mintalah izin kepada bayi dengan cara membelai wajahnya sambil mengajak bicara.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah melakukan persiapan itu, pemijatan bisa dimulai. Berikut ini contoh cara memijat beberapa bagian tubuh bayi:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>* Pijat kaki</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Mulailah dengan memegang kaki bayi pada pangkal paha seperti cara memegang pemukul softball. Gerakkan tangan ke bawah secara bergantian seperti memerah susu dan putar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pegang pangkal paha dengan tangan secara bersamaan memeras dan memutar kaki bayi dengan lembut dari pangkal paha ke arah mata kaki. Kemudian, telapak kaki diurut dengan dua ibu jari secara bergantian mulai dari tumit ke seluruh telapak kaki. Pijat jari kaki satu-persatu dengan memutar menjauhi telapak, diakhiri tarikan lembut di tiap ujung jari. Lalu, peras dan putar pergelangan kaki dengan ibu jari dan jari lain. Usap kaki bayi dengan tekanan lembut dari pangkal paha hingga akhir.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>* Perut bayi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pijat perut bayi dari atas ke bawah seperti gerakan mengayuh sepeda. Pijat perut mulai bagian kiri atas ke bawah dengan jari-jari tangan membentuk huruf I lalu L terbalik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>* Pijat dada</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Buat gerakan ke atas sampai dengan bawah leher lalu ke samping kiri-kanan di atas tulang selangka membentuk gambar jantung lalu kembali ke ulu hati. Gerakan diagonal di dada (huruf X) dari kiri ke kanan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>* Pijat lengan bayi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Peras dan putar dengan kedua tangan dengan lembut mulai dari pundak ke pergelangan tangan. Pijat telapak tangan dengan ibu jari mulai telapak hingga jari-jari. Usap punggung tangan dari arah pergelangan ke jari-jari dengan lembut. Peras sekeliling pergelangan tangan dengan ibu jari dan telunjuk.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>* Pijat muka</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Letakkan ibu jari diantara alis mata si bayi. Pijat dengan ibu jari secara lembut pada alis dan di atas kelopak mata. Pijat dari pertengahan alis turun ke bawah melalui samping lipatan hidung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>* Pijat punggung</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tengkurapkan melintang. Pijat punggung dengan gerakan maju mundur sepanjang punggung mulai dari pantat hingga leher. Buat gerakan melingkar dengan jari-jari mulai batas punggung sampai dengan pantat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.republika.co.id/berita/humaira/ibu-anak/13/01/31/mhhn5a-pijat-bayi-sendiri-yuk-begini-caranya">ref</a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00737657917916546352noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1286526314602479954.post-57754766962792425572012-09-10T15:44:00.000+07:002013-04-28T08:48:13.769+07:00Daftar Berat Badan Bayi yang Ideal<br /><div style="text-align: justify;">Mencapai Berat badan bayi yang ideal menjadi salah satu idaman bagi para orang tua terutama orang tua muda yang baru memiliki bayi pertama mereka. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kekhawatiran sering terjadi ketika mereka melihat bayi mereka tidak segemuk bayi tetangga atau anak teman, atau malah terlihat terlalu gemuk dibandingkan bayi yang lain</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicuISK05ptdy8YkIs9fPUt89diof3KX5LENtOpLCiUS7-DArZk7-GiJFO5zVwsEhkos-wFGyVcxiNiDttUr1TUNyZgdmBiCXoFH0ZPSpsdb2VuSXFnDje_K8jarug1mDPAtbAe9QNovQYH/s1600/images+(24).jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicuISK05ptdy8YkIs9fPUt89diof3KX5LENtOpLCiUS7-DArZk7-GiJFO5zVwsEhkos-wFGyVcxiNiDttUr1TUNyZgdmBiCXoFH0ZPSpsdb2VuSXFnDje_K8jarug1mDPAtbAe9QNovQYH/s1600/images+(24).jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;">Seringkali timbul pertanyaan, berapa sebenarnya berat badan bayi yang ideal? Sangat penting bagi para orang tua untuk mengetahui hal ini guna memonitor perkembangan buah hati kita.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Untuk anak usia 0 hingga lima tahun, berat badan serta tinggi badan ideal tidak dibedakan antara laki-laki dan perempuan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sehingga sering kali kita melihat tabel berat ideal untuk anak-anak tidak dipisahkan antara laki-laki dan perempuan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Memang begitulah ideal berat badan bayi dan anak-anak, masih bersifat seimbang atau sama.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Usia 0-1 tahun</div><div style="text-align: justify;">Di usia ini, bayi banyak mengalami perkembangan fisik. Salah satu perkembangannya yang pesat ialah perkembangan berat badan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Dapat dilihat dari data di bawah ini untuk berat badan ideal bayi dari sejak lahir hingga usia satu tahun.</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">• Lahir (Berat badan ideal: 3,4 kg, dengan tinggi badan ideal 50,5 cm)</div><div style="text-align: justify;">• 0 – 1 (Berat badan ideal: 4,3 kg, dengan tinggi badan ideal 55 cm)</div><div style="text-align: justify;">• 2 bulan (Berat badan ideal: 5 kg, dengan tinggi badan ideal 58 cm)</div><div style="text-align: justify;">• 3 bulan (Berat badan ideal: 5,7 kg, dengan tinggi badan ideal 60 cm)</div><div style="text-align: justify;">• 4 bulan (Berat badan ideal: 6,3 kg, dengan tinggi badan ideal 62,5 cm)</div><div style="text-align: justify;">• 5 bulan (Berat badan ideal: 6,9 kg, dengan tinggi badan ideal 64,5 cm)</div><div style="text-align: justify;">• 6 bulan (Berat badan ideal: 7,4 kg, dengan tinggi badan ideal 66 cm)</div><div style="text-align: justify;">• 7 bulan (Berat badan ideal: 8 kg, dengan tinggi badan ideal 67,5 cm)</div><div style="text-align: justify;">• 8 bulan (Berat badan ideal: 8,4 kg, dengan tinggi badan ideal 69 cm)</div><div style="text-align: justify;">• 9 bulan (Berat badan ideal: 8,9 kg, dengan tinggi badan ideal 70,5 cm)</div><div style="text-align: justify;">• 10 bulan (Berat badan ideal: 9,3 kg, dengan tinggi badan ideal 72 cm)</div><div style="text-align: justify;">• 11 bulan (Berat badan ideal: 3,6 kg, dengan tinggi badan ideal 73,5 cm)</div><div style="text-align: justify;">• 12 bulan (Berat badan ideal: 9,9 kg, dengan tinggi badan ideal 74,5 cm)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Usia 1-2 Tahun</b></div><div style="text-align: justify;">Perkembangan berat badan bayi di rentang usia ini juga masih sangat pesat. orang tua masih sangat perlu memonitor perkembangannya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">• 15 bulan (Berat badan ideal 10,6 kg, dengan tinggi badan ideal 62,5 cm)</div><div style="text-align: justify;">• 18 bulan (Berat badan ideal 11,3 kg, dengan tinggi badan ideal 65 cm)</div><div style="text-align: justify;">• 21 bulan (Berat badan ideal 11,9 kg, dengan tinggi badan ideal 67,5 cm)</div><div style="text-align: justify;">• 24 bulan (Berat badan ideal 12,4 kg, dengan tinggi badan ideal 69,5 cm)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Meskipun demikian, dari data di atas, berat bayi masih tetap standar jika di kurang 20 persen dari berat badan serta tinggi badan di atas. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jadi jika kita memiliki bayi dengan berat badan dan tinggi badan di bawah dieal dengan retang atau selisi 20 persen atau kurang masih tidak perlu dikhawatirkan karena masih pada level standar.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selain dari data yang diberikan oleh departemen kesehatan gizi tersebut, masih ada cara lain menghitung berat badan bayi yang ideal. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Untuk bayi usia 0 hingga 12 bulan dapat dihitung dengan umur (bulan) dibagi dua dan di tambah 4 (+4), sedangkan untuk usia anak 1 hingga 10 tahun ialah dengan cara umur (tahun) di kali dua kemudian di tambah delapan (usia (dalam tahun) x 2) + 8).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dengan rentang berat badan tersebut akan dapat menjadi acuan bagi para orang tua untuk menjaga berat badan anak. </div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b>Banyak hal yang dapat dilakukan guna menjaga berat badan bayi yang ideal, yaitu </b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">1. konsumsi makanan seimbang dan teratur,</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">2. pemeriksaan dan penimbangan bayi secara rutin,</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">3. konsumsi makanan dan susu dengan porsi yang tepat dan seimbang,</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">4. biarkan bayi bergerak dengan lincah, dapat juga berikan olah raga ringan untuk bayi seperti berenang untuk bayi, dan</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">5. istirahat yang cukup untuk bayi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jika terdapat ketidak wajaan berat badan serta pertumbuhan bayi, orang tua perlu, mengambil tindakan segera, salah satunya dengan berkonsultasi dengan dokter anak serta ahli gizi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hal ini dapat membantu tumbuh kembang bayi secara normal. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://www.perempuan.com/read/berat-badan-bayi-yang-ideal" target="_blank">ref</a></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00737657917916546352noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1286526314602479954.post-43273131375960290132012-09-02T08:27:00.000+07:002013-04-28T08:48:13.775+07:00Kekebalan Tubuh Anak bisa Diperkuat dengan Hal Berikut<br /><div style="text-align: justify;">Kekebalan Tubuh anak dipengaruhi oleh banyak hal, dan Balita akan sangat mudah sekali jatuh sakit karena sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk secara sempurna. Sebagai orang tua, Anda harus mengetahui cara untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak agar anak tetap sehat.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Anak mudah sekali terpapar bakteri berbahaya atau virus ketika bersentuhan dengan mainan yang kotor atau ketika merangkak di lantai. Tetapi untungnya, sistem kekebalan tubuh anak yang terdiri dari sekelompok antibodi dapat menangkis virus dan bakteri tersebut.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Seperti dilansir whattoexpect, Senin (27/8/12) berikut 6 cara untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>1. Memberikan ASI eksklusif</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bayi yang mendapatkan air susu ibu, tidak hanya sekedar mendapatkan asupan makanan saja. ASI mengandung antibodi dalam jumlah beasr yang dapat mendukung sistem kekebalan tubuh anak.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>2. Pastikan anak memiliki jam tidur yang cukup</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bayi di bawah usia 6 bulan membutuhkan waktu tidur sebanyak 20 jam per hari. Sedangkan balita membutuhkan waktu tidur hingga 13 jam per hari. Jam tidur yang cukup akan membuat sistem kekebalan tubuh anak lebih kuat.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">JIka anak terus kesulitan tidur dan kualitas tidurnya terus menurun akan menghambat produksi interleukin-1, protein yang diproduksi oleh sel-sel tertentu yang mencegah kuman penyakit memasuki tubuh melalui kulit.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>3. Jangan terlalu berlebihan dalam menjaga kebersihan anak</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sistem kekebalan tubuh anak membutuhkan beberapa paparan bakteri dan virus untuk berlatih memeranginya, dimana hal ini merupakan cara kerja antibodi. Jika Anda terlalu berlebihan dalam menjaga kebersihan anak dengan menggunakan produk antibakteri, hal ini dapat membunuh semua bakteri yang penting bagi ketahanan tubuh.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>4. Vaksinasi</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Vaksinasi yang diberikan pada anak melalui imunisasi sangat penting untuk melindungi anak dari berbagai penyakit tertentu. Ketika anak mendapatkan vaksinasi, sistem kekebalan tubuhnya menguat dan antibodi siap melindungi tubuh dari virus atau bakteri asing.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ada banyak sekali jenis vaksinasi yang dapat melindungi terhadap lebih dari selusin penyakit fatal dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhs1sByrM1yd_Bp3tXD9vQNmFLnwGWY5vOLXEgNZU8qeeWhKev2IoA_mEWZ0sjnVWnvOvXc_UGbJDhZ8sTRccY0tuqgFuak-k2U-kzL7B1PvHG_aztTFt8RHUWUjOTjVNm1fEV8_tt422LW/s1600/imagesat.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhs1sByrM1yd_Bp3tXD9vQNmFLnwGWY5vOLXEgNZU8qeeWhKev2IoA_mEWZ0sjnVWnvOvXc_UGbJDhZ8sTRccY0tuqgFuak-k2U-kzL7B1PvHG_aztTFt8RHUWUjOTjVNm1fEV8_tt422LW/s1600/imagesat.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>5. Berikan asupan makanan yang sehat</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pastikan menu makanan yang Anda berikan untuk anak mencakup semua nutrisi yang dibutuhkan untuk perkembangan si kecil. Makanan seperti paprika, ubi, wortel, blueberi dan jeruk yang kaya akan vitamin C dapat meningkatkan kekebalan tubuh.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Untuk tumuh, anak juga membutuhkan protein yang dapat diperoleh dari produk susu dan daging, dan karbohidrat kompleks, dari biji-bijian seperti beras merah dan gandum utuh. Fungsinya untuk membantu menjaga sistem kekebalan tubuh tetap dalam kondisi optimal dan siap untuk membangun pertahanan melawan infeksi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>6. Jauhkan anak dari paparan asap rokok</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Asap rokok memiliki sekitar 4.000 bahan kimia yang berbeda yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh siapa saja yang menghirupnya. Anak-anak yang terpapar asap rokok lebih rentan terhadap infeksi telinga, batuk, pilek, bronkitis, dan masalah pernapasan lainnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://health.detik.com/read/2012/08/27/172556/2000270/1301/6-langkah-memperkuat-sistem-kekebalan-tubuh-anak" target="_blank">ref</a></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00737657917916546352noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1286526314602479954.post-3983102327123557292012-08-26T16:29:00.000+07:002013-04-28T08:48:13.781+07:00Tips Anak Supaya Gemuk<br /><div style="text-align: justify;">Tips Anak Supaya Gemuk banyak dipakai untuk membantu mencukupi kebutuhan gizi anak. Masalah gizi yang dialami anak tidak terbatas pada kelebihan badan maupun obesitas saja, namun beberapa anak juga terlihat mengalami berat badan yang kurang atau kurus. Terus bagaimanakah cara menggemukkan badan anak yang kurus? Anak yang mengalami masalah gizi dapat dilihat dari badan yang kurus dan berat badan yang dimiliki di bawah normal. Untuk mengetahui kondisi tersebut dapat dilakukan dengan pengukuran indeks massa tubuh (IMT) lewat perbandingan tinggi serta berat badan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Menurut salah seorang professor pediatri, Stephen R Daniels, MD, PhD, dari Children’s Hospital Medical Center, Cincinnati, “Perlu diingat bahwa berat badan anak bersifat dinamis dan berubah sesuai dengan pertumbuhannya. Untuk tahu apakah anak masuk kategori kurus atau tidak bisa menggunakan grafik pertumbuhan atau IMT.”</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kita dapat melakukan beberapa cara berikut untuk menggemukkan badan anak:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>1. Konsumsilah lemak yang sehat</b></div><div style="text-align: justify;">Tambahkanlah dalam pola makan anak dengan lemak sehat, hal ini dapat membantu untuk menaikan kalori yang sangat dibutuhkan dalam peningkatkan berat badan.</div><div style="text-align: justify;">Gantilah konsumsi lemak seperti mentega dan margarin dengan lemak yang lebih sehat, contohnya lemak yang terdapat pada kacang-kacangan, alpukat, dan minyak goreng zaitun, safflower dan canola. Contohnya sandwich yang ditambah dengan sepotong alpukat atau tuna<br />.</div><div style="text-align: justify;"><b>2. Buatlah rencana pola makan</b></div><div style="text-align: justify;">Libatkanlah anak dalam membuat perencanaan pola makan, hal ini dilakukan supaya suasana lebih menyenangkan dan juga bisa mengenalkan makanan sehat pada anak. Ada keuntungan yang diperoleh ketika mengajarkan anak dalam mempersiapkan makanan, kondisi tersebut dapat menambah gairah anak ketika makan dan membuat suasana menjadi lebih santai. Anak bisa makan dalam jumlah yang sedikit bila anak merasa terburu-buru atau tidak rileks. Beberapa jenis makanan dengan kalori tinggi, yakni keju, susu, telur, yoghurt, roti, sup kacang, pasta, macaroni, sereal, selai kacang dan kentang.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBtGdjCiPtKDg3zwaV-XWgDYfiErSmJzkylvZurUyqxtZIrAwvmg4WLBlSIGP_mjujEoDnpILU98ZcLpiv-WASXmLsWT49xF4ULOUAoDXcMENRfUkBTHk_dJDlLTvsgKBO3lgeAmIsWzlz/s1600/imagesj.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBtGdjCiPtKDg3zwaV-XWgDYfiErSmJzkylvZurUyqxtZIrAwvmg4WLBlSIGP_mjujEoDnpILU98ZcLpiv-WASXmLsWT49xF4ULOUAoDXcMENRfUkBTHk_dJDlLTvsgKBO3lgeAmIsWzlz/s1600/imagesj.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>3. Berikanlah anak shake, jus buah dan smoothies</b></div><div style="text-align: justify;">Salah satu minuman yang mempunyai kandungan kalori tinggi dan juga sangat kaya akan gizi adalah minuman shake dan smoothies. Tambahkan variasi dalam minuman tersebut dengan mencampurkan buah seperti blueberry, stroberi, pisang, dll, atau tambahkanlah yoghurt. Variasi ini akan membuat anak lebih menikmatinya.</div><div style="text-align: justify;">Disamping itu, Anda juga dapat menambahkan sayuran dalam smoothie dan juga tambahkan madu untuk pemanis alaminya. Supaya anak tidak melewatkan waktu makannya, berikanlah minuman tersebut dua jam sebelum waktu makan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>4. Hindarilah memberikan anak makanan cepat saji</b></div><div style="text-align: justify;">Kandungan yang terdapat dalam makanan cepat saji, antara lain gula, garam serta lemak jenuh tinggi. Bila Anda mempunyai keinginan memiliki anak yang gemuk, biasakanlah anak untuk mengkonsumsi makanan sehat, dan hindarilah junk food karena memiliki kandungan kalori yang rendah. Jadi walaupun berat badan anak bertambah namun tubuhnya kurang sehat dan lebih cenderung memiliki berat badan berlebih.</div><div style="text-align: justify;">Ada 3 jenis lemak yang dibutuhkan tubuh, yakni lemak tak jenuh tunggal, lemak tak jenuh ganda dan lemak jenuh, sedangkan pada junk food hanya memiliki lemak jenuh saja.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>5. Suplemen penambah nafsu makan</b></div><div style="text-align: justify;">Suplemen untuk meningkatkan nafsu makan pada anak biasanya mengandung beberapa jenis vitamin seperti vitamin A, B kompleks dan bebepa bahan atau nutrisi aktif lainnya. Biasanya suplemen penambah nafsu makan dijual di apotik dalam bentuk sirup dengan rasa yang enak.</div><div style="text-align: justify;">Seringkali orang tua senang jika melihat anaknya gemuk karena terlihat lucu, tetapi seperti yang kita tahu gemuk tidak selalu sehat. Yang paling baik adalah berat badan yang ideal. Saat berusaha menggemukan anak yang kurus orang tua harus tetap menjaga agar berat badan anak supaya tidak berlebih</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://tipskesehatan.web.id/bagaimana-cara-menggemukkan-badan-anak-yang-kurus" target="_blank">ref</a></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00737657917916546352noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1286526314602479954.post-17382445523997308872012-08-25T05:17:00.000+07:002013-04-28T08:48:13.787+07:00Stimulasi Anak Bayi Usia 9-12 bulan dan Evaluasi Perkembangannya<br /><div style="text-align: justify;"><b>Bermain bola.</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ajak bayi bermain bola. Gelinclingkan bola ke arahnya dan usahakan agar ia menggelindingkan bola atau memukulnya kembali ke arah anda. Bola besar akan lebih mudah untuk bermain pertama kali. Berangsur-angsur bermain bola dengan berbagai ukuran, jangan gunakan bola yang terlalu kecil sehingga dapat ditelan dan menyebabkan tersedak. Jangan memakai balon.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Membungkuk.</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jika bayi sudah bisa berdiri, letakkan sebuah mainan di lantai. Ajak agar ia mau membungkuk dan mengambil mainan itu tanpa berpegangan. Mula-mula mungkin bayi perlu dibantu.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Berjalan sendiri.</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bantu bayi agar mau berjalan beberapa langkah tanpa berpegangan. Buat permainan seperti meminta bayi berjalan ke pelukan anda untuk mendapatkan dekapan atau mainan yang disukainya. Beri pujian bila bayi mau berjalan beberapa langkah. Bila bayi belum siap berjalan, tunggu beberapa hari dan coba lagi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Naik tangga.</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tunjukkan kepada bayi cara naik tangga dengan merangkak, kemudian biarkan ia menuruni tangga dengan melangkahkan kakinya. Gunakan tangga yang rendah dan bayi jangan ditinggal sendirian.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Menyusun balok/kotak.</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ajari bayi menyusun beberapa balok/kotak besar. Balok/kotak dapat dibuat dari karton atau potonganpotongan kayu bekas. Benda lain yang bisa dipakai adalah beberapa kaleng kecil (kosong) atau mainan anak berbentuk kubus/balok.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Menggambar</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Letakkan krayon/pinsil berwarna dan kertas di meja. Ajak bayi “menggambar” dengan krayon atau pinsil berwarna. Kegiatan menggambar ini dapat dilakukan bersamaan dengan anda menge6akan tugas rumah tangga.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Bermain di dapur.</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Biarkan bayi bermain di dapur ketika anda sedang memasak. Pilih lokasi yang jauh dari kompor dan letakkan sebuah kotak tempat menyimpan mainan alai memasak dari plastik atau bends-bends yang ads di dapur seperti gelas, mangkuk, sendok, tutup gelas dari plastik.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Menirukan kata-kata.</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setiap had bicara kepada bayi. Sebutkan kata-kata yang telah diketahui artinya seperti: minum susu, mandi, tidur, kue, makan, kucing dan lain-lain. Buat agar bayi mau meniru kata-kata tersebut. Bila bayi mau mengatakannya, puji ia, kemudian sebutkan kata itu lagi dan buat agar ia mau mengulanginya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Berbicara dengan boneka.</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Beli sebuah boneka atau buat boneka mainan dari sarung tangan atau kaos kaki yang digambad dengan pens menyerupai bentuk wajah. Berpura-pura bahwa boneka itu yang berbicara kepada bayi dan buat agar bayi mau berbicara kembali dengan boneka itu.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bersenandung dan bernyanyi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nyanyikan lagu dan bacakan syair anak kepada bayi sesering mungkin</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Minum sendiri dari sebuah cangkir.</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bantu bayi memegang cangkir dan minum dari cangkir itu. cangkir plastik tertutup dengan lubang mulut dapat dipakai untuk tahap awal, isi cangkir dengan air sedikit agar tidak tumpah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Makan bersama-sama.</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ajak bayi makan bersama-sama dengan anggota keluarga lainnya. Bayi duduk dekat dengan yang lainnya dan makan makanannya (makanan bayi umur 9-12 bulan berbeda dengan makanan keluarga).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Menarik mainan yang letaknya agak jauh.</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ajari bayi untuk mengambil sendiri mainan yang letaknya agak jauh dengan cars meraih, menarik, ataupun mendorong badannya supaya dekat dengan mainan tersebut. Letakkan mainan yang ber</div><div style="text-align: justify;">tali agak jauh, ajari bayi cara menarik tali untuk mendapatkan mainan tersebut. Simpan mainan bertali tersebut jika anda tidak dapat mengawasi bayi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Evaluasi untuk Anak bayi Usia 9-12 Bulan</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><br /><div style="text-align: justify;">1.Jika anda bersembunyi di belakang sesuatu/di pojok, kemudian muncui dan menghilang secara berulang-ulang di hadapan anak, apakah ia mencari anda atau mengharapkan anda muncul kembali?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">2.Letakkan pensil di telapak tangan bayi. Coba ambil pensil tersebut dengan perlahan-lahan. Sulitkah anda mendapatkan pensil itu kembali?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">3.Apakah anak dapat berdiri selama 30 detik atau lebih dengan berpegangan pada kursi/meja?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">4.Apakah anak dapat mengatakan 2 suku kata yang sama, misalnya: “ma-ma”, “da-da” atau “pa-pa”. Jawab YA bila ia mengeluarkan salah—satu suara tadi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">5.Apakah anak dapat mengangkat badannya ke posisi berdiri tanpa bantuan anda?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">6.Apakah anak dapat membedakan anda dengan orang yang belum ia kenal? la akan menunjukkan sikap malu-malu atau ragu-ragu pada saat permulaan bertemu dengan orang yang belum dikenalnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">7.Apakah anak dapat mengambil Benda kecil seperti kacang atau kismis, dengan meremas di antara ibu jari dan jarinya seperti pada gambar?</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrCEdFRej6THpX9LH7NmtnpKSYzzP5Vvdbf8V9dIiw_0GXilY6ZbGdBQosL36pbHx7zAUke3zNmtQFofVVIfPrjgYsp_lDyexIVYZy2H6XhkfE6BN1j5Ox1qW2NFjycMRrrMCpqisfzWrI/s1600/12-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrCEdFRej6THpX9LH7NmtnpKSYzzP5Vvdbf8V9dIiw_0GXilY6ZbGdBQosL36pbHx7zAUke3zNmtQFofVVIfPrjgYsp_lDyexIVYZy2H6XhkfE6BN1j5Ox1qW2NFjycMRrrMCpqisfzWrI/s1600/12-1.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">8.Apakah anak dapat duduk sendiri tanpa bantuan?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">9.Sebut 2-3 kata yang dapat ditiru oleh anak (tidak perlu kata-kata yang lengkap). Apakah ia mencoba meniru menyebutkan kata-kata tadi ?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">10.Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil yang ia pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup panel tidak ikut dinilai.</div><br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00737657917916546352noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1286526314602479954.post-37658568306913479282012-08-25T05:06:00.000+07:002013-04-28T08:48:13.793+07:00Stimulasi Anak Bayi Usia 6-9 Bulan<br /><div style="text-align: justify;">Stimulasi Dan Evaluasi Perkembangan Anak bayi Usia 6-9 Bulan</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Merangkak</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Letakkan sebuah mainan di luar jangkauan bayi, usahakan agar ia mau merangkak ke arah mainan dengan menggunakan kedua tangan dan lututnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Menarik ke posisi berdiri.</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dudukkan bayi di tempat tidur, kemudian tarik bayi ke posisi berdiri. Selanjutnya, lakukan hat tersebut di atas meja, kursi atau tempat lainnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Berjalan berpegangan.</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ketika bayi telah mrampu berdiri, letakkan mainan yang disukainya di depan bayi dan jangan terlalu jauh. Buat agar bayi mau berjalan berpegangan pads ranjangnya atau perabot rumah tangga untuk mencapai mainan tersebut.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Berjalan dengan bantuan.</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pegang kedua tangan bayi dan bust agar ia mau melangkah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Memasukkan benda ke dalam wadah.</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ajari bayi cara memasukkan mainan/ benda kecil ke dalam suatu wadah yang dibuat dari karton/kaleng/kardus/botol air mineral bekas. Setelah bayi memasukkan bends-beads tersebut ke dalam wadah, ajad cara mengeluarkan benda tersebut clan memasukkannya kembali. Pastikan benda-benda tersebut tidak berbahaya, seperti: jangan terialu kecil karena akan membuat tersedak bila benda itu tertelan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Bermain “genderang”.</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ambit kaleng kosong bekas, bagian atasnya ditutup dengan plastik/kertas tebal seperti “genderang”. Tunjukkan cara memukul “genderang” dengan sendok/centong kayo hingga menimbulkan suara.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Memegang alat tulis dan mencoret-coret.</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sediakan krayon/pensil berwarna clan kertas bekas di atas meja. Dudukkan bayi di pangkuan anda, bantu bayi agar ia dapat memegang krayon/pensil clan ajarkan bagaimana mencoret-coret kertas.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Bermain mainan yang mengapung di air.</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Buat mainan dari karton bekas/kotak/gelas plastik tertutup yang mengapung di air. Biarkan bayi main dengan mainan tersebut ketika mandi. Jangan biarkan bayi sendirian ketika mandilmain di air.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Membuat bunyi-bunyian.</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tangan kanan clan kid bayi masing-masing memegang mainan yang tidak dapat pecah (kubus/balok kecil). Bantu agar bayi membuat bunyi bunyian dengan cara memukul-mukul ke 2 benda tersebut.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Menyembunyikan dan mencari mainan.</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sembunyikan mainan/benda yang disukai bayi dengan cara ditutup selimut/koran, sebagian saja. Tunjukkan ke bayi cara menemukan mainan tersebut yaitu dengan mengangkat kain/koran penutup mainan. Setelah bayi mengerti permainan ini, maka tutup mainan tersebut dengan selimut/ koran, dan biarkan ia mencari mainan itu sendiri.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pilih gambar-gambar menarik yang berwarna-warni (misal: gambar binatang, kendaraan, meja, gelas dan sebagainya) dari buku/majalah bergambar yang sudah tidak terpakai. Sebut nama gambar yang anda tunjukkan kepada bayi. Lakukan stimulasi ini setiap hari dalam beberapa menit saja.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Menunjuk dan menyebutkan nama gambar-gambar .</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tempelkan berbagai macam guntingan gambar yang menarik dan berwama-wami (misal: gambar binatang, mainan, slat rumah tangga, bungs, bush, kendaraan dan sebagainya), pads sebuah buku tulis/gambar. Ajak bayi melihat gambar2 tersebut, bantu ia menunjuk gambar yang namanya anda sebutkan. Usahakan bayi mau mengulangi kata-kata anda. Lakukan stimulasi ini setiap had dalam beberapa menit saja.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Permainan ’bersosialisasi’.</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ajak bayi bermain dengan orang lain. Ketika ayah pergi, lambaikan tangan ke bayi sambil berkata “da… daag”. Bantu bayi dengan gerakan membalas melambaikan tangannya. Setelah ia mengerti permainan tersebut, cobs agar bayi mau menggerakkan tangannya sendid ketika mengucapkan kata-kata seperti di atas</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Evaluasi Perkembangan Anak Bayi Usia 9 Bulan</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><br /><div style="text-align: justify;">1.Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya lalu tarik perlahan-lahan ke posisi clucluk. Dapatkah bayi mempertahankan lehernya secara kaku seperti gambar di sebelah kiri ? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh kembali seperti gambar sebelah kanan.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrheDulgRQepjsyBf_VLr7-cj8tbyaqSxb8M4T3Fjg3oId3uLHG6SxB8MPasI6MgWGkZIxtdvalSlEF0DQi0htHE8oaL59vCUFxJSoCpq-pNs2p2u6Qfis_PmAYy8ykIZKAHGzHJFxDedq/s1600/0306-41.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrheDulgRQepjsyBf_VLr7-cj8tbyaqSxb8M4T3Fjg3oId3uLHG6SxB8MPasI6MgWGkZIxtdvalSlEF0DQi0htHE8oaL59vCUFxJSoCpq-pNs2p2u6Qfis_PmAYy8ykIZKAHGzHJFxDedq/s1600/0306-41.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">2.Pernahkah anda melihat bayi memindahkan mainan atau kue kering dari satu tangan ke tangan yang lain? Benda?benda panjang seperti sendok atau kerincingan bertangkai tidak ikut dinilai.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">3.Tarik perhatian bayi dengan memperlihatkan selendang, sapu tangan atau serbet, kemudian jatuhkan ke lantai. Apakah bayi mencoba mencarinya? Misalnya mencari di bawah meja atau di belakang kursi?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">4. Apakah bayi dapat memungut dua benda seperti mainan/kue kering, dan masing-masing tangan memegang satu benda pada saat yang sama? Jawab TIDAK bila bayi tidak pernah melakukan perbuatan ini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">5.Jika anda mengangkat bayi melalui ketiaknya ke posisi berdiri, dapatkah ia menyangga sebagian berat badan dengan kedua kakinya? Jawab YA bila ia mencoba berdiri dan sebagian berat badan tertumpu pada kedua kakinya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">6.Dapatkah bayi memungut dengan tangannya benda-benda kecil seperti kismis, kacang?kacangan, potongan biskuit, dengan gerakan miring atau menggerapai seperti gambar ?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">7.Tanpa disangga oleh bantal, kursi atau dinding, dapatkah bayi duduk sendiri selama 60 detik?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">8.Apakah bayi dapat makan kue kering sendiri?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">9.Pada waktu bayi bermain sendiri dan anda diam-diam datang berdiri di belakangnya, apakah ia menengok ke belakang seperti mendengar kedatangan anda? Suara keras tidak ikut dihitung. Jawab YA hanya jika anda melihat reaksinya terhadap suara yang perlahan atau bisikan.</div><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">10.Letakkan suatu mainan yang dinginkannya di luar jangkauan bayi, apakah ia mencoba mendapatkannya dengan mengulurkan lengan atau badannya?</div><br /><br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00737657917916546352noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1286526314602479954.post-28717737532047084512012-08-24T21:44:00.000+07:002013-04-28T08:48:13.800+07:00Stimulasi Anak Bayi dan Evaluasi Perkembangannya<br /><div style="text-align: justify;">Stimulasi Anak Bayi berbeda untuk setiap perkembangan usia, demikian pula dengan evaluasi perkembangan anak, salah satu alat yang bisa digunakan untuk evaluasi adalah Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Formulir KPSP adalah alat/instrumen yang digunakan untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Cara menggunakan KPSP :</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">ada beberapa standar usia KPSP :</div><div style="text-align: justify;">3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66, 72 bulan<br /><br />Silahkan diklik link berikut untuk usia yang sesuai ya</div><div style="text-align: justify;"><a href="http://tips-anak-sehat.blogspot.com/2012/08/stimulasi-dan-evaluasi-bayi-0-3-bulan.html" target="_blank"><b>Stimulasi Anak/Bayi dan Evaluasi Perkembangan Usia 0-3 bulan</b></a><br /><b><a href="http://tips-anak-sehat.blogspot.com/2012/08/stimulasi-anak-usia-3-6-bulan.html" target="_blank">Stimulasi Anak/Bayi dan Evaluasi Perkembangan Usia 3-6 bulan</a></b><br /><b><a href="http://tips-anak-sehat.blogspot.com/2012/08/stimulasi-anak-bayi-usia-6-9-bulan.html" target="_blank">Stimulasi Anak/Bayi dan Evaluasi Perkembangan Usia 6-9 bulan</a></b><br /><a href="http://tips-anak-sehat.blogspot.com/2012/08/stimulasi-anak-bayi-usia-9-12-bulan-dan.html" target="_blank"><b>Stimulasi Anak/Bayi dan Evaluasi Perkembangan Usia 9-12 bulan</b></a></div><div style="text-align: justify;"><br /><br /><br />Bila anak berusia diantaranya maka KPSP yang digunakan adalah yang lebih kecil dari usia anak.</div><div style="text-align: justify;">Contoh : bayi umur umur 7 bulan maka yang digunakan adalah KPSP 6 bulan. Bila anak ini kemudian sudah berumur 9 bulan yang diberikan adalah KPSP 9 bulan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tentukan umur anak dengan menjadikannya dalam bulan.</div><div style="text-align: justify;">Bila umur anak lebih dari 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan</div><div style="text-align: justify;">Contoh : bayi umur 3 bulan 16 hari dibulatkan menjadi 4 bulan bila umur bayi 3 bulan 15 hari dibulatkan menjadi 3 bulan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah menentukan umur anak pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak.</div><div style="text-align: justify;">KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan, yaitu :</div><div style="text-align: justify;">Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak. Contoh : “dapatkah bayi makan kue sendiri?”</div><div style="text-align: justify;">Perintah kepada ibu/pengasuh anak atau petugas untuk melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP. Contoh : “pada posisi bayi anda terlentang, tariklah bayi pada pergelangan tangannya secara perlahan-lahan ke posisi duduk”</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Baca dulu dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang ada. Bila tidak jelas atau ragu-ragu tanyakan lebih lanjut agar mengerti sebelum melaksanakan.</div><div style="text-align: justify;">Pertanyaan dijawab berurutan satu persatu.</div><div style="text-align: justify;">Setiap pertanyaan hanya mempunyai satu jawaban YA atau TIDAK.</div><div style="text-align: justify;">Teliti kembali semua pertanyaan dan jawaban.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Interpretasi Hasil KPSP</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hitung jawaban Ya (bila dijawab bisa atau sering atau kadang-kadang)</div><div style="text-align: justify;">Hitung jawabab Tidak (bila jawaban belum pernah atau tidak pernah)</div><div style="text-align: justify;">Bila jawaban YA = 9-10, perkembangan anak sesuai dengan tahapan perkembangan (S)</div><div style="text-align: justify;">Bila jawaban YA = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M)</div><div style="text-align: justify;">Bila jawaban YA = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P).</div><div style="text-align: justify;">Rincilah jawaban TIDAK pada nomer berapa saja.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizKKtT2nSKI5rHpWNHKeupIyYyRpxZfPUg8bR9962V_dc0stM72qR-yL9Y-_5KIekPhqItmXEg4hkCsMKx6Owkz_FVDVYerPwaNkjyVH_B9U_l-AeJOfYm_M9JyMkAyNjNsRMdB7AMn2nq/s1600/images+(10).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizKKtT2nSKI5rHpWNHKeupIyYyRpxZfPUg8bR9962V_dc0stM72qR-yL9Y-_5KIekPhqItmXEg4hkCsMKx6Owkz_FVDVYerPwaNkjyVH_B9U_l-AeJOfYm_M9JyMkAyNjNsRMdB7AMn2nq/s1600/images+(10).jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Untuk Anak dengan Perkembangan SESUAI (S)</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">-Orangtua/pengasuh anak sudah mengasuh anak dengan baik.</div><div style="text-align: justify;">-Pola asuh anak selanjutnya terus lakukan sesuai dengan bagan stimulasi sesuaikan dengan umur dan kesiapan anak.</div><div style="text-align: justify;">-Keterlibatan orangtua sangat baik dalam tiap kesempatan stimulasi. Tidak usah mengambil momen khusus. Laksanakan stimulasi sebagai kegiatan sehari-hari yang terarah.</div><div style="text-align: justify;">-Ikutkan anak setiap ada kegiatan Posyandu.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Untuk Anak dengan Perkembangan MERAGUKAN (M)</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">-Konsultasikan nomer jawaban tidak, mintalah jenis stimulasi apa yang diberikan lebih sering .</div><div style="text-align: justify;">-Lakukan stimulasi intensif selama 2 minggu untuk mengejar ketertinggalan anak.</div><div style="text-align: justify;">-Bila anak sakit lakukan pemeriksaan kesehatan pada dokter/dokter anak. Tanyakan adakah penyakit pada anak tersebut yang menghambat perkembangannya.</div><div style="text-align: justify;">-Lakukan KPSP ulang setelah 2 minggu menggunakan daftar KPSP yang sama pada saat anak pertama dinilai.</div><div style="text-align: justify;">-Bila usia anak sudah berpindah golongan dan KPSP yang pertama sudah bisa semua dilakukan. Lakukan lagi untuk KPSP yang sesuai umur anak.</div><div style="text-align: justify;">Misalnya umur anak sekarang adalah 8 bulan 2 minggu, dan ia hanya bisa 7-8 YA. Lakukan stimulasi selama 2 minggu. Pada saat menilai KPSP kembali gunakan dulu KPSP 6 bulan. Bila semua bisa, karena anak sudah berusia 9 bulan, bisa dilaksanakan KPSP 9 bulan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Lakukan skrining rutin, pastikan anak tidak mengalami ketertinggalan lagi.</div><div style="text-align: justify;">Bila setelah 2 minggu intensif stimulasi, jawaban masih (M) = 7-8 jawaban YA. Konsultasikan dengan dokter spesialis anak atau ke rumah sakit dengan fasilitas klinik tumbuh kembang.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://tumbuhkembang.net/alat/kuesioner-pra-skrining-perkembangan-kpsp/" target="_blank">ref</a></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00737657917916546352noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1286526314602479954.post-23664092448108984972012-08-24T21:25:00.000+07:002013-04-28T08:48:13.806+07:00Stimulasi Anak Usia 3-6 bulan<br /><div style="text-align: justify;">Stimulasi Anak yang dilakukan pada usia 3-6 bulan</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Menyangga berat</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Angkat badan bayi melalui bawah ketiaknya ke posisi berdiri. Perlahan-lahan turunkan badan bayi hingga kedua kaki menyentuh meja, tempat tidur atau pangkuan anda. Coba agar bayi mau mengayunkan badannya dengan gerakan naik turun serta menyangga sebagian berat badannya dengan kedua kaki bayi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Mengembangkan fungsi kontrol terhadap kepala</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Latih bayi agar otot-otot lehernya kuat. Letakkan bayi pada posisi telentang. Pegang kedua pergelangan tangan bayi, tarik bayi perlahan-lahan ke arah anda, hingga badan bayi terangkat ke posisi setengah duduk. Jika bayi belum dapat mengontrol kepalanya (kepala bayi tidak ikut terangkat), jangan lakukan latihan ini. Tunggu sampai otot-otot leher bayi lebih kuat.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Duduk</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bantu bayi agar bisa duduk sendiri. Mula-mula bayi didudukkan di kursi dengan sandaran agar tidak jatuh kebelakang. Ketika bayi dalam posisi duduk, beri mainan kecil ditangannya. Jika bayi belum bisa duduk tegak, pegang badan bayi. Jika bayi bisa duduk tegak, dudukkan bayi di lantai yang beralaskan selimut, tanpa sandaran atau penyangga.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Letakkan sebuah mainan kecil yang berbunyi atau berwarna cerah di tangan bayi. Setelah bayi menggenggam mainan tersebut, tarik pelan-pelan untuk melatih bayi memegang benda dengan kuat.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Memegang benda dengan kedua tangan.</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Letakkan sebuah benda atau mainan di tangan bayi dan perhatikan apakah ia memindahkan benda tersebut ke tangan lainnya. Usahakan agar tangan bayi, kiri dan kanan, masing-masing memegang benda pada waktu yang sama. Mula-mula bayi dibantu, letakkan mainan di satu tangan dan kemudian usahakan agar bayi mau mengambil mainan lainnya dengan tangan yang paling sering digunakan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Makan sendiri</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Beri kesempatan kepada bayi untuk makan sendiri, mula-mula berikan biskuitnya sehingga bayi bisa belajar makan biskuit.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Mengambil benda-benda kecil</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Letakkan benda kecil seperti remah-remah makanan atau potongan-potongan biskuit di hadapan bayi. Ajari bayi mengambil benda-benda tersebut. Jika bayi telah mampu melakukan hat ini, jauhkan pil, obat dan benda kecil lainnya dari jangkauan bayi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ajari bayi agar memalingkan mukanya ke arah sumber suara. Mula-mula muka bayi dipegang dan dipalingkan perlahan-lahan ke arah sumber suara, atau bayi dibawa mendekati sumber suara.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Menirukan kata-kata.</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ketika berbicara dengan bayi, .ulangi beberapa kata berkali-kali dan usahakan agar bayi menirukannya. Yang paling mudah ditirukan oleh bayi adalah kata papa dan mama, walaupun ia belum mengerti artinya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pegang saputangan/kain atau koran untuk menutupi wajah anda dari pandangan bayi. Singkirkan penutup tersebut dari hadapan bayi dan katakan “ciluk ba” ketika bayi dapat melihat wajah anda kembali. Lakukan hal ini berulang kali. Yang penting, usahakan bayi tidak dapat melihat wajah anda untuk beberapa saat dan tiba-tiba wajah anda muncul kembali dengan gembira dan berseri-seri. Cara lain adalah mengintip bayi dari balik pintu atau tempat tidurnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Melihat dirinya di kaca</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pada umurini, bayi senang melihat dirinya di cermin. Bawalah bayi melihat dirinya di cermin yang tidak mudah pecah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Berusaha meraih mainan</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Letakkan sebuah mainan sedikit diluar jangkauan bayi. Gerak-gerakkan mainan itu didepan bayi sambil bicara kepadanya agar ia berusaha untuk mendapatkan mainan itu. Jangan terlalu lama membiarkan bayi berusaha meraih mainan tersebut, agar ia tidak kecewa.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>evaluasi Perkembangan Anak Usia 6 Bulan</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"></div>1. Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti gerakan anda dengan menggerakkan kepala sepenuhnya dari satu sisi ke sisi yang lain?<br /><br />2. Dapatkah bayi mempertahankan posisi kepala dalam keadaan tegak clan stabil? Jawab TIDAK bila kepala bayi cenderung jatuh ke kanan/kiri atau ke dadanya<br /><br />3. Sentuhkan pensil di punggung tangan atau ujung jari bayi. (jangan meletakkan di atas telapak tangan bayi). Apakah bayi dapat menggenggam pensil itu selama beberapa detik?<br /><br />4.Ketika bayi telungkup di alas datar, apakah ia dapat mengangkat dada dengan kedua lengannya sebagai penyangga seperti padA gambar ?<br /><br />5.Pernahkah bayi mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik tetapi bukan menangis?<br /><br />6.Pernahkah bayi berbalik paling sedikit dua kali, dari telentang ke telungkup atau sebaliknya?<br /><br />7.Pernahkah anda melihat bayi tersenyurn ketika melihat mainan yang lucu, gambar atau binatang peliharaan pada saat ia bermain sendiri?<br /><br />8.Dapatkah bayi mengarahkan matanya pada benda kecil sebesar kacang, kismis atau uang logam? Jawab TIDAK jika ia tidak dapat mengarahkan matanya.<br /><br />9.Dapatkah bayi meraih mainan yang diletakkan agak jauh namun masih berada dalam jangkauan tangannya?<br /><br />10.Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya lalu tarik perlahan-lahan ke posisi clucluk. Dapatkah bayi mempertahankan lehernya secara kaku seperti gambar di sebelah kiri ? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh kembali seperti gambar sebelah kanan.<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhq0EuZqjaE8vvHBylipKaUZrQA048vuorLAgv4AWTvWXdKhw0_0oETcip-WfigqXggFNrvQGmZlfB3G8uqAYTWizHwoBS5wlDcuPK9zzgKCUWQ7FQcdHwpIUa8qG_KpLCXh9BJE6-wFQHw/s1600/0306-4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhq0EuZqjaE8vvHBylipKaUZrQA048vuorLAgv4AWTvWXdKhw0_0oETcip-WfigqXggFNrvQGmZlfB3G8uqAYTWizHwoBS5wlDcuPK9zzgKCUWQ7FQcdHwpIUa8qG_KpLCXh9BJE6-wFQHw/s1600/0306-4.jpg" /></a></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00737657917916546352noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1286526314602479954.post-14265543631162419412012-08-24T17:10:00.000+07:002013-04-28T08:48:13.812+07:00Stimulasi dan Evaluasi Bayi 0-3 bulan<br /><div style="text-align: justify;">Berikut Stimulasi yang bisa diberikan pada bayi usia 0-3 bulan</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">-Letakkan bayi pada posisi telungkup. Gerakkan sebuah mainan berwarna cerah atau buat suara-suara gembira di depan bayi sehingga ia akan belajar mengangkat kepalanya. Secara berangsur-angsur ia akan menggunakan kedua lengannya untuk mengangkat kepala dan dadanya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">-Letakkan mainan berwarna cerah di dekat bayi agar ia dapat melihat dan tertarik pada mainan tersebut. Kemudian pindahkan benda tersebut ke sisi lain dengan perlahan. Awalnya bayi perlu dibantu dengan cara menyilangkan paha bayi agar badannya ikut miring sehingga memudahkan bayi berguling. Ketika ia berguling, senyum dan tunjukkan rasa kasih sayang. Jaga bayi agar tidak jatuh dari tempat tidur, meja atau dari ketinggian lainnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">-Gendong bayi dalam posisi tegak agar ia dapat belajar menahan kepalanya tetap tegak.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">-lkat sebuah tali menyilang di atas tempat tidur bayi. Gantungkan pada tali tersebut benda/mainan berputar atau berbunyi, berwarna cerah. Bayi akan tertarik dan melihat, menendang atau menggapai mainan tersebut. Pastikan benda tersebut tidak bisa dimasukkan ke mulut bayi, dan tali tidak akan terlepas dari ikatannya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">-Bayi senang memperhatikan wajah seseorang, gambar, benda atau mainan menarik berwarna cerah. Dekatkan wajah anda, gambar, mainan menarik ke wajah bayi agar ia melihat dan memperhatikannya. Perlahan-lahan gerakkan wajah anda atau benda-benda itu ke sisi kanan dan kiri sehingga bayi ikut memperhatikannya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">-Pangku bayi di dekat sebuah meja, kemudian jatuhkan sebuah benda kecil (misal : kacang) dari atas meja, tepat di depan bayi anda. Anda juga dapat memutar benda itu di atas meja dan melihat apakah bayi anda memperhatikannya.</div><div style="text-align: justify;">Jaga bayi anda agar tidak menelan benda itu, karena bisa menyebabkan tersedak.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">-Letakkan benda/mainan kecil yang berbunyi atau berwarna cerah di tangan bayi atau sentuhkan benda tersebut pada punggung jari-jarinya. Amati cara ia memegang benda tersebut. Hal ini berhubungan dengan suatu gerak reflek.</div><div style="text-align: justify;">Semakin bertambah umur bayi, ia akan semakin mampu memegang benda-benda kecil dengan ujung jarinva (menjimpit). Jaga agar benda itu tidak melukai bayi atau tertelan dan membuatnya tersedak.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">-Ajak bayi meraba dan merasakan berbagai bentuk permukaan seperti mainan binatang, mainan plastik, kain-kain perca, karet dan sebagainya. Bayi anda mungkin memasukkan benda-benda itu ke mulutnya, maka pastikan bahwa benda-benda itu tidak terlalu kecil atau mudah disobek dan ditelan</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">-Setiap hari, bicara dengan bayi sesering mungkin. Gunakan setiap kesempatan seperti waktu memandikan bayi, mengenakan pakaiannya, memberi makan, di tempat tidur, ketika anda sedang mengerjakan pekerjaan rumah tangga, dan sebagainya. Bayi tidak pernah terlalu muda untuk diajak bicara.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">-Tirukan ocehan bayi sesering mungkin, maka ia akan menirukan kembali suara anda.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">-Ajak bayi mendengarkan berbagai suara seperti musik, radio, TV, orang berbicara dan sebagainya. Jugs buatlah suara dari kerincingan, mainan yang dipencet atau bel. Perhatikan, bagaimana reaksi bayi terhadap suara yang berlainan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">-Sesering mungkin peluk dan belai bayi, bicara kepada bayi dengan nada lembut dan halus, setts penuh kasih sayang. Sesering mungkin ajak bayi dalam kegiatan anda. Ketika bayi rewel, cari sebabnya dan atasi masalahnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">-Sesering mungkin ajak bayi tersenyum dan tatap mats bayi. Balas tersenyum setiap kali bayi tersenyum kepada anda. Bust suarasuara yang menyenangkan dan berbicara dengan bayi sambil tersenyum.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">-Gendong bayi berkeliling sambil memperlihatkan/menunjuk benda-benda yang berwarna cerah atau bercahaya. Sangga bayi pada posisi tegak sehingga ia dapat melihat apa yang terjadi di sekitarnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">-Perhatikan apa yang dilakukan oleh bayi, kemudian tirukan ocehan dan mimik mukanya. Selanjutnya bayi akan menirukan anda.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">-Untuk menenangkan bayi dan anda bisa santai, ayunkan bayi dalam kursi ayun. Tetap berada dekat bayi sehingga ia dapat meraba wajah anda dengan tangannya. Belai bayi dengan penuh kasih sayang dan bicara padanya dengan nada lembut.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">-Ketika menidurkan bayi, bersenandunglah dengan nada lembut dan penuh kasih sayang, ayun bayi anda sampai tertidur.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Untuk evaluasinya:</div><div style="text-align: justify;"></div>1.Pada waktu bayi telentang, apakah masing-masing lengan dan tungkai bergerak dengan mudah? Jawab TIDAK bila salah satu atau kedua tungkai atau lengan bayi bergerak tak terarah/tak terkendali.<br /><br />2.Pada waktu bayi telentang apakah ia melihat clan menatap wajah anda?<br /><br />3.Apakah bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (ngoceh), disamping menangis?<br /><br />4.Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti gerakan anda dengan menggerakkan kepalanya dari kanan/kiri ke tengah?<br /><br />5.Pada waktu bayi telentang, apakah. ia dapat mengikuti gerakan anda dengan menggerakkan kepalanya dari satu sisi hampir sampai pada sisi yang lain?<br /><br />6.Pada waktu anda mengajak bayi berbicara dan tersenyum,apakah ia tersenyum kembali kepada anda?<br /><br />7.Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat kepalanya seperti pada gambar ini?<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU_TxHcCQQJUHTXupdbNBm4a7uinV80UTw5AhODcgvgvFlGJ411lFo8tvTYYbBUEXaCq_uAJaFuOqpYwuk_wHFZ2tZzO6fXHPcn1vfboOAgcZzfo5HKWNfn6bU-H4t4tw3V7UXGNptYjwA/s1600/0003-7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU_TxHcCQQJUHTXupdbNBm4a7uinV80UTw5AhODcgvgvFlGJ411lFo8tvTYYbBUEXaCq_uAJaFuOqpYwuk_wHFZ2tZzO6fXHPcn1vfboOAgcZzfo5HKWNfn6bU-H4t4tw3V7UXGNptYjwA/s1600/0003-7.jpg" /></a></div><br />8.Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat kepalanya sehingga membentuk sudut 45° seperti pada gambar ?<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiy9LUZ0bXo_Po6-3k9VEy9Y2zHCQzZ668W3pSQZC0H5nOl7VgB6h45b8kBob1ZwYSkLFy3uQw2A5rdPsxcE0wUu6Cj8QzvzUmHHy8GJTzaZzRDw093wSZB7V1ZAnDRVAuzF5jsUw8Q31Oi/s1600/0003-8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiy9LUZ0bXo_Po6-3k9VEy9Y2zHCQzZ668W3pSQZC0H5nOl7VgB6h45b8kBob1ZwYSkLFy3uQw2A5rdPsxcE0wUu6Cj8QzvzUmHHy8GJTzaZzRDw093wSZB7V1ZAnDRVAuzF5jsUw8Q31Oi/s1600/0003-8.jpg" /></a></div><br />9.Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat kepalanya dengan tegak seperti pada gambar?<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdkwBW9w8ODFBQeKkQcL2cyXlxuKKgO9nmm2bzNmemCSXr28ZKV-kVKOwIuTbvCSBo_eD-vsFy_00UzDmEziCSA9Z-TRVoUELfSBRA7BxUURfW2e7vLTxjjuXGVJMkzgAgqOXIMu2WpDl4/s1600/0003-9.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdkwBW9w8ODFBQeKkQcL2cyXlxuKKgO9nmm2bzNmemCSXr28ZKV-kVKOwIuTbvCSBo_eD-vsFy_00UzDmEziCSA9Z-TRVoUELfSBRA7BxUURfW2e7vLTxjjuXGVJMkzgAgqOXIMu2WpDl4/s1600/0003-9.jpg" /></a></div><br />10.Apakah bayi suka tertawa keras walau tidak digelitik atau diraba-raba?<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00737657917916546352noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1286526314602479954.post-49166317980672856282012-08-23T18:11:00.000+07:002013-04-28T08:48:13.817+07:00Merangsang Anak Mudah Makan Sayur dengan Gambar<br /><div style="text-align: justify;">Tips Anak Sehat kali ini menyajikan tips untuk memudahkan anak untuk makan sayur. Memang bukan perkara mudah membuat putra-putri kecil kita menyukai sayuran. Selalu saja makanan ini yang disisihkan, atau bahkan ditolak mentah-mentah dalam sepiring makan mereka.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Namun studi terbaru yang dipublikasikan dalam Journal of American Medical Association menemukan, bahwa gambar atau foto-foto sayuran yang tercetak di tempat makan mereka dapat mengunggah selera anak-anak kecil untuk makan sayuran. Bahkan ini mempengaruhi seberapa banyak yang mereka makan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Studi dilakukan terhadap sekitar 800 murid TK hingga usia kelas lima, yang tempat makan digunakan terdapat gambar kacang hijau dan wortel lalu dibandingkan dengan anak-anak yang makan dari tempat makan yang tidak memampang gambar sayuran</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ternyata, hasilnya cukup signifikan, seperti dilansir dari charleston dailymail.com.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdYr4nUZzuIufRdTHzQHksuMdGAkg5koWdfzTNa5AAsREeCpwdRdBrY1vrADNb56S5wAAf7eTTyOYxhsiXbUhrV64Lvs8HGlPe4NU5k8OlAoqGQ6ryGyzh2u0ebOvH3SloZQyVW_8Kt4w2/s1600/1896732.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="158" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdYr4nUZzuIufRdTHzQHksuMdGAkg5koWdfzTNa5AAsREeCpwdRdBrY1vrADNb56S5wAAf7eTTyOYxhsiXbUhrV64Lvs8HGlPe4NU5k8OlAoqGQ6ryGyzh2u0ebOvH3SloZQyVW_8Kt4w2/s320/1896732.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;">Ketika nampan-nampan makan yang menggunakan foto sayuran, jumlah murid yang menjadi berselera untuk makan kacang hijau meningkat lebih dari dua kali lipat (dari 6,3% menjadi 14,8%) dan yang makan wortel meningkat lebih dari tiga kali lipat (11,6% menjadi 36,8%).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bahkan lebih baik, pada hari-hari ketika foto-foto yang digunakan, jumlah kacang hijau dikonsumsi lebih dari dua kali lipat (dari 1,2 g menjadi 2,8 g) dan jumlah wortel dimakan hampir tiga kali lipat (3,6 g sampai 10 g).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Dalam budaya kita hari ini, beberapa anak tidak terkena diet sehat dengan orang tua atau rekan-rekan mereka," kata Elizabeth Pivonka, Ph.D. dan presiden / CEO Produce untuk Yayasan Better Health.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Ketika anak-anak melihat bahwa orang lain biasanya memilih dan menempatkan sayuran pada kompartemen mereka, seperti yang disarankan oleh foto-foto, mereka lebih cenderung untuk mempertimbangkan hal itu juga," sambungnya lagi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebagian ibu rumah tangga menilai, itu hanya kekuatan sugesti. Namun tidak sedikit dari mereka juga berkeputusan untuk mencobanya di rumah. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://gayahidup.inilah.com/read/detail/1896732/gambar-sayuran-munculkan-selera-makan-si-kecil" target="_blank">ref</a></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00737657917916546352noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1286526314602479954.post-67886341432168063072012-08-22T10:36:00.000+07:002013-04-28T08:48:13.823+07:00Sambil Merawat Anak , Bisa diselingi Cari Uang<div style="text-align: justify;">Banyak Hal yang bisa lakukan lho, sambil menjaga dan merawat Anak di Rumah...<br />bisa sambil Masak, sambil memperindah rumah, dan banyak lagi pilihan kegiatan yang lain<br /><br />nah kalau semua hal diatas sudah beres, misalnya sambil menunggu anak pulang dari sekolah, atau saat anak sedang tidur. ada satu lagi pilihan kegiatan yang dilakukan, yaitu Bisa Sambil Mencari Uang..., makin menarik kan?<br /><br />kalau semua kewajiban rumah tangga memang sudah beres, dan masih ada waktu luang, boleh kan kita manfaatkan untuk menambah pendapatan keluarga?<br /><br />Salah satu cara untuk Cari Uang tersebut adalah dengan BerBisnis Produk Perawatan.<br />Kenapa produk perawatan? Produk perawatan ini makin banyak konsumennya lho..sebagian besar konsumennya adalah wanita, dan sebagian besar wanita suka merawat diri dan suka belanja kan? mulai make up, lotion perawatan kulit cantik, Shampo, Pembersih wajah, Parfum, dsb. banyak yang pakai, bahkan sekarang banyak juga cowok pakai parfum dan pembersih wajah kan...? <br /><br /> dengan konsumen yang banyak itu, tinggal kita memikirkan cara supaya dapat banyak keuntungan. mulai gimana cara memasarkan produk itu supaya lebih banyak lagi yang pesan, bagaimana cara melayani konsumen, gmana cara pengiriman, cara perhitungan laba rugi, dan banyak lagi. Pengalaman dan ilmu ini pun nanti bakal bermanfaat kalau kita punya usaha sendiri ntar.<br /><br />salah satu Produk Perawatan yang menawarkan Diskon semacam itu adalah Produk Perawatan Impor Berkualitas Tinggi dari Swedia, udah pernah dengar Oriflame kan?<br /><br />Nah Oriflame ini memberikan harga istimewa buat membernya, yaitu semua Penjualan produk dapat Keuntungan sebesar 23% lho..! lumayan menarik kan?<br /><br />dan lagi banyak lho Jenis produknya, semua berkualitas tinggi, semua sudah melalui proses penelitian dan seleksi yang ketat. mulai Tata rias lengkap, Pembersih Wajah, Lotion perawatan kulit, Parfum, dan banyak lagi. harganya pun bervariasi, mulai 10ribu-an sampai ratusan ribu, bisa dicek di <a href="http://id.oriflame.com/" target="_blank"><b><span style="color: #38761d;">SebelahSini</span></b></a><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpRMNfB0kmJbeH7s_-fAWsEkdR6StEsy8gfRBeozen4tRLD2-2H7WfsoBnrm1IpFzefx8-zly1fXPRaL8muvOhN5DywJImGgjyXghxL0AwfxtvC1rbu0MfzfMqNm3R_uPSFUCFHm5-ebA/s1600/images+%2834%29.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; display: inline !important; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpRMNfB0kmJbeH7s_-fAWsEkdR6StEsy8gfRBeozen4tRLD2-2H7WfsoBnrm1IpFzefx8-zly1fXPRaL8muvOhN5DywJImGgjyXghxL0AwfxtvC1rbu0MfzfMqNm3R_uPSFUCFHm5-ebA/s1600/images+%2834%29.jpg" /></a> dan sekarang ini, Makin banyak yang sudah bergabung menjadi Member/konsultan Oriflame, baik di seluruh dunia, maupun di Indonesia, hal itu karena promo iklan online, melihat teman yang sukses setelah jadi Member Oriflame, atau cuma sekedar ingin mendapat Produk Perawatan Impor dari Swedia dengan harga diskon.</div><div style="text-align: justify;"> <br />ada Beberapa hal Menarik menjadi alasan mereka bergabung.<br /><br />Untuk para Wanita yang ingin Kerja cari uang dari Rumah, bisa sambil Urus Anak dan Masak, bisa diklik di <a href="http://www.dbcn-kerjadirumah.com/?id=erikaagustina&s1=art" target="_blank"><b><span style="color: purple;">SebelahSini</span></b></a><br /><br />Bagi yang Sekedar ingin belajar bagaimana ilmu bisnisnya saja, bisa diklik di <a href="http://www.dbc-network.com/7tips/?id=erikaagustina&s1=art" target="_blank"><b><span style="color: #0b5394;">Sebelah Sini</span></b></a><br /><br />Ada juga wanita yang cuman memanfaatkan diskon member aja, tanpa berbisnis, bisa klik Untuk Gabung di <a href="http://www.dbc-network.com/?act=daftar&id=erikaagustina"><b><span style="color: #351c75;">Sebelah Sini</span></b></a><br /><br />Untuk para Lelaki , simak alasan Member kami yang juga cowok ya, kok dulunya juga ikut Tertarik jadi Member, di <a href="http://www.dbcn-peluangbisnis.com/?id=erikaagustina&s1=art" target="_blank"><b><span style="color: #cc0000;">SebelahSini</span></b></a><br /><br />Buat member yang masih Muda n Belia, untuk merintis bisnis sendiri dan alasan lainnya coba dicek di <a href="http://www.dbcn-daretobe.com/?id=erikaagustina&s1=art" target="_blank"><b><span style="color: orange;">SebelahSini</span></b></a><br /><br />Buat mereka yang sudah kerja kantor, Dapat Uang Tambahan selain dari kantor merupakan Alasan yang sering ada, motivasi lain bisa diklik di <b><span style="color: blue;"><a href="http://www.dbcn-kantorkedua.com/?id=erikaagustina&s1=art" target="_blank">SebelahSini</a></span></b><br /><br />Buat yang pengen jadiin sebagai Bisnis OnLine, bisa diklik di <a href="http://www.nadiameutia.com/?id=erikaagustina&s1=art" target="_blank"><b><span style="color: #660000;">SebelahSini</span></b></a><br /><br />Bahkan Wanita yang satu ini berhasil Merubah Kesusahan Hidup jadi Sukses dengan bisnis? Klik Contohnya di <a href="http://www.rahasianadiameutia.com/?id=erikaagustina&s1=art" target="_blank"><b>SebelahSini</b></a><br /><br />jadi itu sekilas sekedar informasi adanya Pilihan Mengisi waktu luang, setelah tugas rumah tangga selesai Semoga Bermanfaat..<br /><br /></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00737657917916546352noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1286526314602479954.post-68713133584867093202012-08-20T17:00:00.000+07:002013-04-28T08:48:13.829+07:00Langkah agar Anak Menurut dan Patuh OrangTua<br /><div style="text-align: justify;">Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar anak Menurut pada kita sebagai orangtua. Tak enak rasanya melihat orangtua di tempat umum yang berusaha membuat anaknya mendengar perintahnya dengan cara berteriak kan? Ketika si orangtua berteriak, si anak pun ikut-ikutan berteriak saat berbicara. Apakah harus seperti itu? Sementara anak-anak lain bisa, kok, diberi tahu oleh orangtuanya tanpa harus dengan cara berteriak. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Berkomunikasi dengan anak seharusnya terjadi dua arah. Anda bicara padanya, dia mendengarkan, begitu juga sebaliknya tanpa ada salah satu yang intonasi suaranya meninggi. Ada cara-cara efektif untuk berkomunikasi dengan anak tanpa harus berteriak. Begini tipsnya:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Pesan "Saya"</b></div><div style="text-align: justify;">Ada salah satu teknik komunikasi ekspresif untuk digunakan dengan anak, namanya "pesan saya". Terdapat 3 kata kunci dalam teknik ini, yakni; Saya merasa, ketika, dan karena.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saat Anda berada dalam situasi ketika si anak meminta sesuatu sekarang juga, Anda bisa menggunakan teknik ini, jangan lupa gunakan ketiga kata kunci, contoh, "Mama (saya) merasa kesal ketika kamu mengganggu kerja Mama, karena Mama harus menyelesaikannya sebelum kita pergi ke taman bermain itu."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Teknik ini efektif karena ini memfokuskan kepada Anda dan perasaan Anda. Teknik ini tidak menyalahkan siapa pun, tetapi menjadi sebuah pernyataan sederhana dari cara pandang Anda terhadap situasi yang dihadapi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Tekankan ke-positif-an</b></div><div style="text-align: justify;">Salah satu cara berkomunikasi efektif dengan anak Anda adalah dengan menyusun kalimat secara positif. Hindari kata-kata "tidak" atau "jangan" saat bicara dengan anak. Ketimbang mengatakan, "Jangan buang mainan di lantai," lebih baik katakan, "ayo tempatkan Mainan itu tempatnya di keranjang mainan ya". Meski perubahannya sederhana, pemilihan kata-kata yang Anda gunakan berdampak besar pada reaksi anak dan caranya berinteraksi dengan orang lain. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT_a-IhRHoFUua9gsxBAHKdCp4L6f2dJzFMHRmav3w2h3BfgoGeuL3jm7AaPPZa8FT2PPkLah64exHIxqOmzIL2XFp7Tax-lF9wbn1s2HVkVrZpXuVaZ-Gs3a4HgxqHOa_nOgP5RN2ZU2l/s1600/images+(9).jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT_a-IhRHoFUua9gsxBAHKdCp4L6f2dJzFMHRmav3w2h3BfgoGeuL3jm7AaPPZa8FT2PPkLah64exHIxqOmzIL2XFp7Tax-lF9wbn1s2HVkVrZpXuVaZ-Gs3a4HgxqHOa_nOgP5RN2ZU2l/s1600/images+(9).jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Belajar mendengarkan</b></div><div style="text-align: justify;">Belajar dan mempraktikkan komunikasi yang reseptif adalah aspek penting untuk meningkatkan interaksi orangtua-anak. Amat penting mengenai apa yang Anda katakan (atau apa yang diekspresikan anak pada Anda) didengar dan dimengerti. Mendengarkan anak adalah bagian dari komunikasi yang reseptif, dan bisa digunakan sebagai cara untuk memahami anak. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saat mendengarkan anak, hentikan segala bentuk aktivitas yang Anda lakukan dan berfokuslah pada anak Anda. Berlutut, duduk, atau angkat si kecil di atas bangku agar Anda dan dia berada dalam level yang setara. Saat si kecil berbicara, dengarkan sungguh-sungguh. Tanyakan pada diri Anda, "Apa yang dirasa oleh anak saya?" Lalu, ulangi apa yang Anda dengar atau apa yang Anda pikir sedang ia rasakan (kalau suaranya kurang jelas).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kata kuncinya serupa poin pertama, "kamu, merasa, karena". Contoh, "Kamu merasa kesal karena kamu mau pergi ke taman bermain sekarang juga padahal Mama lagi bekerja." Menurut Terry Meredith, Patolog Bicara dan Bahasa dari TLM Consulting, penting untuk anak bisa mengekspresikan perasaannya lewat bahasa. Para orangtua juga bisa memberi tahu kepada anak bahwa adalah hal yang tak masalah untuk merasakan beberapa hal yang sama sekaligus.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Tindakan lebih jelas dari kata-kata</b></div><div style="text-align: justify;">Ingat, bahwa pikiran Anda dikomunikasikan melalui tanda-tanda non-verbal. Cara Anda membawa diri bisa mengucapkan banyak hal ketimbang kata-kata. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Anda menghela napas sangat kencang, dahi mengerut, tangan mengepal, lalu tiba-tiba si kecil bertanya, "Mama marah?" lalu Anda menjawab sambil cemberut, "Enggak, Mama enggak marah". Bahasa tubuh Anda sudah jelas menunjukkan Anda marah dan kesal, tetapi Anda malah mengatakan sebaliknya. Saat tindakan dan kata-kata Anda tidak sinkron, Anda mengirimkan pesan ganda kepada anak. Anda membohongi perasaan, tetapi Anda menunjukkan apa yang sebenarnya Anda rasakan melalui tubuh Anda. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Kebanyakan dari apa yang kita komunikasikan datang melalui komunikasi non-verbal. Pastikan bahasa non-verbal Anda sesuai dengan apa yang Anda katakan," anjur Meredith. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Teknik-teknik di atas bisa digunakan untuk mengkomunikasikan hal-hal positif kepada anak-anak Anda. Berikut ini satu tips yang bisa Anda lakukan untuk dipraktikkan setiap hari, angkat si kecil ke pangkuan Anda, lingkarkan lengan Anda di sisi kujurnya, lalu katakan, "Mama sangat bahagia saat kamu ada dekat Mama, karena Mama sayang sama kamu" dengan kata-kata atau bahasa yang lebih dimengerti Anda dan si kecil.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://female.kompas.com/read/2011/02/25/13383298/Membuat.Anak.Mendengar.Anda.Tanpa.Perlu.Berteriak" target="_blank">ref</a></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00737657917916546352noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1286526314602479954.post-13299780548387528752012-08-20T11:22:00.000+07:002013-04-28T08:48:13.921+07:00Tips Belajar Anak<div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tips Belajar Anak perlu diketahui oleh para orangtua, ada banyak panduan yang bisa dilakukan. berikut dibawah ini membahas sebagian diantaranya. ANAK mau belajar dengan senang hati memang dibutuhkan usaha keras dari orangtua. Siasati dengan trik ini agar impian menjadikan anak pandai menjadi kenyataan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Berikut ini kiat membuat anak mau belajar, seperti dijelaskan Efnie Indrianie, M.Psi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Belajar Sambil Bermain</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Prinsip belajar anak kelas rendah (kelas 1-3 SD) masih sama dengan cara belajar anak TK, yaitu belajar sambil bermain. Tapi untuk anak SD, pilihlah permainan yang lebih konstruksif. Misal, “Tolong ambilkan Ibu 2 buah apel. Nah, di tangan Ibu sudah ada 1 buah jeruk. Jadi Ibu punya berapa apel dan jeruk sekarang?” Suasana belajar pun tak perlu harus serius. Jadi tak selalu harus belajar di belakang meja, bisa di dapur, di taman dll.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Memanfaatkan PR</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Meski pemberian PR masih pro-kontra, namun selama tidak berlebihan, pekerjaan rumah ini bisa memberi manfaat bagi si kecil. Anak dapat mengulang kembali pelajaran yang sudah didapat saat di sekolah. Selain itu ortu juga dapat mengetahui apakah sang buah hati sudah memahami materi yang sudah diajarkan di sekolah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Berikan Support</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dukungan sangat diperlukan, utamanya saat anak menghadapi masa-masa sulit di sekolah. Bentuknya bisa sangat sederhana, misalnya ketika anak memeroleh nilai buruk, orangtua jangan langsung memarahinya atau memberikan “label” anak bodoh. Sebaiknya, luangkan waktu untuk mendiskusikan masalah tersebut bersama anak dan berikan solusinya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUxiQUI2TvMOchEWVtfUQT76r1VryZJsJLwYjQWNvbwvJK0-Bn0uL4gzsvciNlMsfpsxgSMo3jqBHgo7RCFDbAjtwX3a5jOjwShS-GQxU-lEWbOpm1FX4Oi9d4kLn8V5ZNWoz3AvAMWP02/s1600/images+(6).jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: justify;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUxiQUI2TvMOchEWVtfUQT76r1VryZJsJLwYjQWNvbwvJK0-Bn0uL4gzsvciNlMsfpsxgSMo3jqBHgo7RCFDbAjtwX3a5jOjwShS-GQxU-lEWbOpm1FX4Oi9d4kLn8V5ZNWoz3AvAMWP02/s1600/images+(6).jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Jadilah Model</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saat si kecil sedang belajar, orangtua jangan menonton televisi atau tidur-tiduran. Usahakan saat si kecil belajar orangtua jangan terlihat santai. Bisa-bisa anak merasa diperlakukan tidak adil. Sebaiknya orangtua menemani anak sambil membaca koran atau buku. Dengan demikian anak akan mendapat panutan yang baik.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Tetapkan Jam Belajar </b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Buat kesepakatan dengan si kecil tentang jam belajar. Misal, satu jam saat sore hari atau satu jam setelah makan malam. Namun, jadwal harus disesuaikan dengan mempertimbangkan jam sekolahnya. Beri anak waktu untuk istirahat sebelum belajar. Dan saat waktunya belajar, anak harus diberi pengertian bahwa rentang waktu itu harus diisi hanya untuk kegiatan belajar. Artinya ia tidak boleh nonton tv atau bermain game</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://health.okezone.com/read/2012/04/21/483/615920/kiat-sukses-membuat-anak-mau-belajar">ref</a></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00737657917916546352noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1286526314602479954.post-17418837117957491932012-08-20T11:06:00.000+07:002013-04-28T08:48:14.015+07:00Ajari Anak Cepat Bicara <br /><div style="text-align: justify;">Belajar bicara penting dilakukan sejak dini dengan memberikan stimulasi balita yang tepat. Umumnya, balita mulai bisa mengucapkan satu-dua kata. Pada anak yang sudah menginjak usia 1 tahun lebih, biasanya sudah bisa belajar dan mengeksplorasi kata dengan melihat objek yang dilihatnya, baik dekat ataupun jauh.</div><div style="text-align: justify;"> Saat anak Anda berusia 1 tahun, mereka akan mulai belajar bicara dengan menggunakan intonasi yang berbeda untuk mengekspresikan keinginannya. Kemudian, mereka juga akan belajar membentuk kalimat sederhana. Anak di usia ini sangat tertarik untuk menirukan bahasa-bahasa yang ia dengar dari sekelilingnya. Pada usia 1 tahun, biasanya anak sudah tahu namanya sendiri, sering mengoceh, mampu merangkai dua kata menjadi kalimat, dan melakukan perintah sederhana.</div><div style="text-align: justify;"> Di usianya itu, mereka pun akan mulai berkomunikasi dengan orang-orang terdekatnya. Sangat penting di usia ini bagi Anda untuk mendampingi buah hati dan memberikan stimulasi agar si kecil dapat belajar bicara dengan maksimal. Usia 12-18 bulan, si kecil akan mampu menguasai 50 sampai 200 kata.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Berikut beberapa tips yang dibutuhkan untuk memberikan stimulasi balita agar lebih cepat belajar bicara :</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>1. Ajarkan si kecil dengan bahasa yang baik dan benar</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saat mereka mulai belajar bicara, anak biasanya akan menirukan kata-kata atau bahasa yang didengarnya dari orang-orang terdekatnya. Hindari berbicara kata-kata kasar, karena bisa jadi dengan cepat anak menirunya. Ajaklah ia berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bicaralah dengannya dengan bahasa yang biasa Anda gunakan dalam sehari-hari. Jangan mengajarkannya dengan menirukan gaya bicara anak kecil.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>2. Beri kesempatan si kecil untuk menyelesaikan setiap kalimatnya</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Untuk menyelesaikan kalimat demi kalimat yang ingin diucapkannya, si kecil membutuhkan waktu. Dalam hal ini dibutuhkan kesabaran Anda. Jangan memotong ketika si kecil berbicara. Dengarkanlah hingga ia selesai berbicara. Hal ini akan memberikan stimulasi balita agar ia terus belajar bicara karena merasa didengarkan. Minta ia mengulangi perkataannya jika Anda tidak paham.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>3. Perbaiki kata-katanya yang keliru dengan bahasa yang benar</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saat mengucapkan kata-kata baru, mungkin anak akan mengucapkan sesuai dengan kosakata yang sudah dikuasainya. Bisa saja ia keliru dalam pengucapannya. Segera perbaiki dan jangan mengajarkannya dengan kata-kata keliru lainnya. Misalnya saja, saat Anda menunjukkan sebuah benda yang rusak. Katakan pada buah hati Anda, “Ini rusak...ru..sak...” Jangan mengubahnya dengan mengajarkan, “Ini lucak...” Atau ketika anak Anda mengucapkan kata “cucu”, segera perbaiki dengan mengucapkan “susu” secara perlahan dan lembut. Perbaiki kata-kata si kecil tanpa membuatnya menjadi merasa bersalah karena telah mengucapkan kata yang keliru.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>4. Luangkan waktu Anda untuk mengajak si kecil mengobrol</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mengobrol dapat menstimulasi anak untuk terus berbicara. Ajak ia mengobrol mengenai aktivitas yang sedang dilakukannya. Bicaralah dengan kalimat yang pendek, agar si kecil dapat mencernanya. Jika ia diam saja, berarti ia tidak mendengarkan Anda. Berbicaralah sambil menunjukkan benda-benda yang dapat membuatnya tertarik dan merespon obrolan Anda.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>5. Beri si kecil pertanyaan untuk melihat responnya</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saat berbicara dengan si kecil, cobalah Anda mengajukan pertanyaan padanya. Misalnya saja, “Adik mau makan apa? Pisang atau jeruk?” Usahakan agar dia menjawabnya tidak hanya dengan menunjuk apa yang ia inginkan. Usakan agar anak Anda menyebutkan makanan yang Anda tawarkan kepadanya. Hal itu akan membuat kosakatanya bertambah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>6. Ajarkan anak lagu-lagu sederhana dengan musik yang gembira</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Usia balita biasanya sangat menyukai musik. Ia akan bergoyang mengikuti irama musik yang didengarnya. Sambil mendengarkan alunan musik, Anda dapat mengajarkan lagu anak-anak dengan syair yang pendek dan berulang. Misalnya, lagu “Topi saya bundar” atau lagu anak-anak lainnya. Bahasa yang sederhana akan lebih cepat diserap oleh si kecil.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4UbKc7mWe6DwIJNAMgpXlUtkuUIvmj_rFlA2A1lERcemSHuSblrQtfwMJ1ujpcCWzPaKmX5f3GhjfvHNU8hYfrSb5U8_tJ6cosYN_54Ml6CFOevaQBiA-OQTKOhdmUWiy4UaCtA6eNLmB/s1600/images+(5).jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4UbKc7mWe6DwIJNAMgpXlUtkuUIvmj_rFlA2A1lERcemSHuSblrQtfwMJ1ujpcCWzPaKmX5f3GhjfvHNU8hYfrSb5U8_tJ6cosYN_54Ml6CFOevaQBiA-OQTKOhdmUWiy4UaCtA6eNLmB/s1600/images+(5).jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>7. Bacakan si kecil buku cerita dengan gambar-gambar yang menarik</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pilihkan buku cerita dengan gambar yang menarik dan narasi cerita yang tidak terlalu banyak. Kenalkan ia dengan berbagai gambar, warna, dan bentuk yang ada di buku cerita tersebut. Ia dengan cepat akan menambah perbendaharaan katanya. Jawablah setiap pertanyaan yang diajukan si kecil dan jelaskan dengan kalimat sederhana dan lembut.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>8. Ajarkan si kecil dengan kata-kata baru yang ada di sekelilingnya</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Memotivasi anak untuk belajar bicara tentunya dapat dilakukan dimana saja dan terutama dengan memberikan stimulasi balita yang tepat untuknya. Misalnya, saat Anda mengajak si kecil jalan-jalan di luar rumah, cobalah perhatikan sekeliling dan beritahu si kecil mengenai apa saja benda yang ada disekelilingnya itu. Seperti pagar, taman, ayunan, dan lainnya. Biarkan ia berinteraksi dengan orang-orang yang ada disekelilingnya. Ia akan belajar untuk berkomunikasi dengan orang lain.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Belajar bicara sejak dini akan lebih mudah diserap oleh si kecil jika diberikan stimulasi balita yang tepat, serta dilakukan secara intensif.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://melindahospital.com/modul/user/detail_artikel.php?id=1649_Belajar-Bicara-Sejak-Dini-Diperlukan-Stimulasi-Balita-yang-Tepat">ref</a></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00737657917916546352noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1286526314602479954.post-47526422153563938062012-08-20T10:51:00.000+07:002013-04-28T08:48:14.108+07:00Anak Susah Makan, Kenali dan Atasi yuk<br /><div style="text-align: justify;">Anak susah makan merupakan salah satu masalah dalam pengasuhan anak, ada beberap hal yang bisa menyebabkan keadaan tersebut. bagaimanapun hal itu perlu diatasi kaerena berguna untuk tumbuh kembang dan kecerdasan anak. </div><div style="text-align: justify;">Berikut sekilas bahasan penyebab anak susah makan & tips singkat mengatasinya : </div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b>1. Bosan dengan menu makan ataupun penyajian makanan. </b></div><div style="text-align: justify;">Menu makan saat bayi (> 6 bl) yg itu-itu saja akan membuat anak bosan dan malas makan. Belum lagi cara penyajian makanan yg campur aduk antara lauk pauk spt makanan diblender jadi satu. Sama spt </div><div style="text-align: justify;">orang dewasa, kalau kita makan dg menu yg sama tiap hari dan disajikan dg campur aduk, pasti akan malas makan. Begitu juga dg pengenalan makanan kasar. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tips : Tentu saja variasikan menu makan anak. Jika perlu buat menu makan anak min. selama 1 minggu utk mempermudah ibu mengatur variasi makanan. Jadi tergantung pinter-pinter- nya ibu memberikan makanan bervariasi. Spt kalau anak gak mau nasi, kan bisa diganti dg roti, makaroni, pasta, bakmi, dsb. Penyajian makanan yg menarik juga penting sekali. Jangan campur adukkan makanan. Pisahkan nasi dg lauk pauknya. Hias dg aneka warna & bentuk. Jika perlu cetak makanan dg cetakan kue yg lucu. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>2. Memakan cemilan padat kalori menjelang jam makan ,</b> sehingga anak tidak merasa lapar. Seperti permen, minuman ringan, coklat, hingga snack ber-MSG, dsb. Akibatnya ketika jam makan tiba anak sudah kekenyangan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tips : Atur makanan selingan atau cemilan jauh sebelum waktu </div><div style="text-align: justify;">makan tiba. Beri juga cemilan yang sehat spt potongan buah, sayur </div><div style="text-align: justify;">kukus, keju, yoghurt, es krim, cake buatan ibu, dsb. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>3. Minum susu terlalu banyak</b> </div><div style="text-align: justify;">Susu di banyak keluarga dianggap sebagai makanan dewa yang bisa menggantikan makanan utama spt nasi, sayur & lauk pauknya Orangtua cenderung kurang sabar memberikan makanan kasar. Atau orang tua sering takut anaknya kelaparan, sehingga makanan diganti dengan susu..Akhirnya, daripada perut si anak tidak kemasukan makanan, diberikan saja susu berlebihan. Padahal setelah anak berusia 1th, kehadiran susu dalam menu sehari-hari bukanlah hal wajib. Secara gizi, susu hanya untuk memenuhi kebutuhan kalsium dan fosfor saja. Kan kalsium dan fosfor ini dengan mudah kita dapatkan </div><div style="text-align: justify;">dalam ikan-ikanan, sayur & buah. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tips : Kurangi susu ! Di atas usia 1 tahun kebutuhan susu hanya 2 gelas sehari. Mulailah melatih anak dg berbagai jenis makanan. Ubah pola pikir orangtua. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheOjssqHEptCSHocLXOhbkBZczQHwThDZO-55iQvx_1koW-gLJXwSeMed_k3zcZJ1eztDCED-c2zv6HfMD1qwGmrfAHUvLbBQ-tQq4HG2tvF4HChxp-h_lAJTOKUAVGD3_yx47wsDSinUQ/s1600/images+(4).jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheOjssqHEptCSHocLXOhbkBZczQHwThDZO-55iQvx_1koW-gLJXwSeMed_k3zcZJ1eztDCED-c2zv6HfMD1qwGmrfAHUvLbBQ-tQq4HG2tvF4HChxp-h_lAJTOKUAVGD3_yx47wsDSinUQ/s1600/images+(4).jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>4. Terpengaruh kebiasaan orang tuanya. </b></div><div style="text-align: justify;">Anak suka meniru apa yang dilakukan oleh anggota keluarga lainnya, terutama orang tuanya. Banyak perilaku yg dilakukan ortunya ygmempengaruhi perilaku makan anak. Mis. anak yang tumbuh dalam </div><div style="text-align: justify;">lingkungan keluarga yang malas makan (ex. diet), akan mengembangkan perilaku malas makan juga. Perilaku lainnya, sering kita jumpai orang tua masih menyuapi anak yang sudah kelas V SD. Akibatnya anak gak terlatih untuk bisa makan sendiri. Perilaku makan yang kurang pas juga spt kebiasaan ortu ketika menenangkan anak yg sedang rewel dengan cara membelikan jajanan yang padat kalori (permen, minuman ringan, coklat, dsb.). Akibatnya anak kekenyangan & malas makan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tips : </div><div style="text-align: justify;">Perhatikan & ubah kebiasaan & perilaku orang tua kapanpun, termasuk perilaku makan. Ingat, anak merekam, belajar & menerapkan semua hal yg ia dapat dari lingk sekitarnya, terutama ortunya. Biarkan anak mencoba memakan makanan sendiri sejak dini, tanpa disuapi. Gak perlu takut berantakan. Feeding is about learning. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>5. Munculnya sikap negativistik - fase normal yg dilewati tiap anak. </b></div><div style="text-align: justify;">Pada usia >2 th, anak sering membangkang / tidak mau patuh. Saat makan tiba, anak terkadang bilang gak mau, makanannya suka dilepeh atau dilempar, dsb. Ini disebut sikap negativistik. Sikap negativistik merupakan fase normal yg dilalui tiap anak usia balita. Sikap ini juga suatu bagian dari tahapan perkembangannya untuk menunjukkan keinginan untuk independent . Jadi batita umumnya ditandai dengan AKU, artinya segala sesuatunya harus berasal dari AKU bukan dari orang lain; intinya power. Nah banyak ortu yg gak memahami hal ini, sehingga lantaran khawatir kecukupan gizi anak tidak terpenuhi, orang tua biasanya makin keras memaksa anaknya makan. Ada ortu yg mengancam anaknya bahkan memukul. Cara2 tsb harus dihindari. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Justru semakin anak pd usia ini dipaksa, justru akan makin melawan (sebagai wujud negativistiknya) . Realisasinya apalagi kalau bukan penolakan terhadap makanan. Bisa dimaklumi kalau ada orang yang </div><div style="text-align: justify;">sampai dewasa emoh makan nasi atau sama sekali tak menyentuh daging. Bisa jadi sewaktu masih kecil yang bersangkutan sempat mengalami trauma akibat perlakuan orang tuanya yang selalu memberinya makan secara paksa. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tips : Pahami kondisi anak dg baik. Jadilah ortu yg otoritatif. Artinya bersikap tidak memaksa, tetapi juga tidak membiarkan begitu saja. Bina komunikasi yg baik dg anak. Bersabarlah menghadapi anak. </div><div style="text-align: justify;">Kan rumah adalah madrasah pertama & utama bagi anak. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>6. Anak sedang sakit / sedih </b></div><div style="text-align: justify;">Anak tidak mau makan dapat juga disebabkan krn anak sedang sakit atau sedang sedih. Kalau semula anak terlihat aktif, riang dan cerewet, maka di kala sakit ia lebih suka diam dan terlihat malas-malasan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tips : Kembali pada konsep bina komunikasi yg baik. Jangan paksakan anak kalau gakmau makan. Beri makanan ringan yg padat kalori, spt makaroni skutel, dsb. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Yg jelas dan perlu diingat baik2 oleh tiap ortu adalah, seberapapun anak gak mau / susah makan, ia tidak akan membiarkan dirinya kelaparan ! Selama mentalnya sehat. Artinya, begitu ia kelaparan, maka ia akan makan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://www.kpai.go.id/component/content/article/54-tips/212-tips-praktis-mengatasi-anak-susah-makan.html">ref</a></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00737657917916546352noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1286526314602479954.post-11299649821345254702012-07-28T05:47:00.000+07:002013-04-28T08:48:14.202+07:00tanda Anak Kelelahan<br /><div style="text-align: justify;">Sekolah, les, kursus bermusik, kegiatan ekstrakurikuler memang bagus untuk perkembangan anak-anak. Tetapi jika anak terlalu sibuk karena jadwal yang padat setiap harinya, hal tersebut dapat menyebabkan kelelahan dan depresi pada anak.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0C5pRHXIzyC0Zv-p2NwYlqmre8doNU-bfsGap3a0tOQr0vPOk4Y29KB0ztPha_5ukuwtst7B2_HMoeETJXrq0BN9Bd_mH9DAs6UyptSEcutyQVu5Qo29imm2aEJmbRiJbc5vSNNRlEClA/s1600/iqtsdalam.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0C5pRHXIzyC0Zv-p2NwYlqmre8doNU-bfsGap3a0tOQr0vPOk4Y29KB0ztPha_5ukuwtst7B2_HMoeETJXrq0BN9Bd_mH9DAs6UyptSEcutyQVu5Qo29imm2aEJmbRiJbc5vSNNRlEClA/s1600/iqtsdalam.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;">Anak mungkin tidak menyadari bahwa dirinya telah terlalu lelah menjalani rutinitas tersebut. Tetapi tanda-tanda kelelahan tersebut dapat tampak pada diri anak melalui perubahan suasana hati dan gangguan tidur. Anda perlu mengetahui tanda-tanda yang terjadi pada anak jika dirinya kelelahan dengan jadwal kegiatannya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Seperti dilansir ivillage, Senin (23/7/2012) berikut tanda-tanda anak mengalami kelelahan karena sibuknya aktivitas, antara lain:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">1. Mudah jatuh sakit</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jika anak sering mengalami sakit kepala atau sakit perut, mungkin disebabkan oleh stres karena jadwal kegiatan yang terlalu padat. Ketika tubuh melepaskan hormon stres, tubuh dapat merasakan nyeri akibat pengiriman hormon tersebut. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kesibukan yang terlalu intens dapat meningkatkan kecemasan dan stres yang menyebabkan kondisi tubuh melemah dan mudah jatuh sakit. Berikan perhatian ekstra pada anak mengenai kegiatan yang perlu dijalani atau tidak. Jadilah orang tua yang selalu ada untuk mendengarkan keluh kesah anak untuk mencegah stres yang parah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">2. Pola tidur yang tidak sehat</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebagian besar anak dan remaja membutuhkan waktu tidur sebanyak 9-12 jam per hari. Tetapi kadang masalah muncul, ketika anak harus bangun lebih pagi karena ada ekstrakurikuler olahraga di awal jam sekolah dan sebagainya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kurangnya tidur dapat menyebabkan kelelahan dan dampak kronis lainnya seperti gangguan suasana hati, badan tidak sehat, kesulitan fokus ke pelajaran dan kinerja yang buruk pada kegiatan ekstrakurikuler.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Salah satu kemungkinan yang menyebabkan anak terlambat tidur adalah karena mengerjakan PR hingga larut malam. Kemungkinan lain adalah bahwa anak sedang mengalami gangguan tidur, seperti insomnia atau bahkan mimpi buruk. Anda perlu menangani masalah ini dengan memastikan anak telah mengerjakan PR sebelum waktu tidurnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">3. Anak tidak dapat mempunyai waktu untuk aktivitas lainnya</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jadwal sekolah dan kegiatan lain seperti les dan ekstrakurikuler dapat membuat anak terlalu sibuk dan tidak mempunyai waktu untuk melakukan kegiatan lain di luar rutinitasnya. Hal ini bagus untuk anak, karena dapat mnegajarkan displin dan tanggung jawab. Tetapi semua kegiatan porsinya harus seimbang agar anak tidak kelelahan karena terlalu sibuk.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Anda harus membimbing anak Anda untuk dapat memprioritaskan kegiatannya. Susunlah kegiatan yang dilakukan anak setiap harinya menjadi semacam rating, sehingga Anda berdua dapat mencari tahu bersama-sama kegiatan amna yang harus dikurangi dan aman yang harus ditingkatkan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">4. Suasana hati anak mudah terganggu</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hormon tertentu dapat menyebabkan perubahan suasana hati pada anak dan remaja. Anak yang terlalu lelah mungkin akan kehilanga tawanya, lekas marah, dan bahkan depresi. Anda perlu mengetahui tanda-tanda tersebut sejak dini agar anak tidak mengatasi hal ini sendiri dengan cara yang salah seperti merokok, menggunakan obat-obatan terlarang atau minum minuman beralkohol.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">5. Gangguan makan</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Seorang anak yang terlalu lelah karena padatnya jadwal kegiatan sehari-hari, cenderung melewatkan makan malam dan memilih untuk tidur. Padahal menurut sebuah penelitian terbaru di Journal of American Dietetic Association menyatakan bahwa anak yang makan bersama keluarga, cenderung lebih banyak mengonsumsi buah dan sayuran hijau. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Anak yang tidak makan bersama keluarga cenderung memilih makanan yang disukainya serta minum minuman manis. Kebiasaan yang buruk tersebut dapat menempatkan anak pada risiko obesitas.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ajaklah anak makan bersama keluarga setiap pagi dan malam hari. Anda juga perlu membuat suasana makan lebih hangat dan akrab agar anak tidak ingin melewatkan momen kebersamaan tersebut</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://health.detik.com/read/2012/07/23/163030/1972615/1301/5-tanda-anak-kelelahan-karena-padatnya-jadwal-kegiatan" target="_blank">ref</a></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00737657917916546352noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1286526314602479954.post-75411905108194815802012-05-27T18:37:00.000+07:002013-04-28T08:48:14.294+07:00Konsumsi Makanan Berikut ya, sebelum minum Obat Pelancar ASI<br /><div style="text-align: justify;">sebelum mengkonsumsi obat obatan, dan jamu pelancar asi, konsumsi makanan berikut ya, alami, aman mudah, murah, efektif lagi,hehe...</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">6 jenis makanan berikut ini, jika dikonsumsi dengan benardapat melancarkan ASI Anda yang sedang menyusui. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Pare. </b></div><div style="text-align: justify;">Kaya vitamin C, anti oksidan yang berguna untuk melindungi sel dari kerusakan, meningkatkan kesehatan tulang, gigi, gusi dan pembuluh darah, serta meningkatkan penyerapan zat besi. Kandungan senyawa fitokimia lutein dan likopennya juga berkhasita untuk merangsang produksi insulin. </div><div style="text-align: justify;">Baik untuk ibu menyusui yang emnderita diabetes mellitus karena dapat menurunkan kadar gula dalam darah. Pare juga dikenal sebagai antikanker, antibiotik antivirus, dan pembasmi cacing usus.</div><div style="text-align: justify;">Enaknya ditumis, karena bisa menyamarkan rasa pahitnya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Pepaya. </b></div><div style="text-align: justify;">Kaya vitamin A, vitamin C, asam folat, dan kalium. Papaya juga rendah kandungan kolesterol, lemak jenuh dan natrium. Pepaya punya kandungan lebih banyak 33% vitamin dan 50% kalium dibanding jeruk. </div><div style="text-align: justify;">Baik untuk memenuhi kebutuhan kalium di masa menyusui. Merawat balita cukup menguras tenaga, sehingga bila Anda kekurangan kalium maka akan merasa sangat lelah. Kekurangan kalium juga menyebabkan perubahan suasana hati menjadi seperti depresi, sementara saat menyusui Anda perlu berpikiran positif dan bahagia.</div><div style="text-align: justify;">Enaknya dimakan langsung, atau dibuat mix juice dengan buah lain. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4CkxgoVBtPUrpnR3Iv5-M3ftC-21yGjNJCFDD36mz64HcEF-ffYkYWilFPWf5SI3cd7df7XdWF4DNwRo_4Ri3wpVtY-BtnulFDUyeB8r-LInuuuO6rTZ1qJ6Dcl2iAoJVhff5XRe9O73j/s1600/imagess.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4CkxgoVBtPUrpnR3Iv5-M3ftC-21yGjNJCFDD36mz64HcEF-ffYkYWilFPWf5SI3cd7df7XdWF4DNwRo_4Ri3wpVtY-BtnulFDUyeB8r-LInuuuO6rTZ1qJ6Dcl2iAoJVhff5XRe9O73j/s1600/imagess.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Semangka. </b></div><div style="text-align: justify;">Kaya vitamin A dan C, kalium serta asam folat, namun rendah kandungan lemak jenuh, kolesterol dan natrium. </div><div style="text-align: justify;">Baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin A ibu menyusui yang satu setengah kali lipat lebih banyak daripada perempuan yang tidak menyusui. Kadar air yang tinggi pada semangka jga baik untuk asupan cairan tubuh. Dalam sehari, ibu menyusui setidaknya minum 8 gelas cairan setiap hari, baik dalam bentuk air putih, jus, the, kopi tanpa kafein, dan susu. </div><div style="text-align: justify;">Enaknya dibuat jus, tak perlu belepotan terkena tetesan air semangka saat digigit.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Kacang hijau. </b></div><div style="text-align: justify;">Kaya protein, tiamin (vitamin B1), zat besi, magnesium, fosfor, kalium dan mangan. Kacang hijau juga sumber asam folat tapi rendah kandungan natrium, lemak jenuh dan sama sekali tidak mengandung kolesterol. </div><div style="text-align: justify;">Baik untuk sumber protein nabati. Tiamin atau vitamin B1 mengubah karbohidarat menjadi energi karena ibu menyusui butuh energi lebih besar dibanding saat hamil. Bila kekurangan tiamin Anda jadi mudah tersinggung, sulit konsentrasi dan kurang bersemangat. Mood yang baik akan memicu hormon oksitosin untuk mengeluarkan ASI. </div><div style="text-align: justify;">Enaknya dibuat jus, minum bersama kacangnya untuk mendapat nutrisi yang lebih banyak. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Jambu Air.</b></div><div style="text-align: justify;">Kaya vitamin A, C, kalsium, fosfor, dan zat besi. baik untuk emmenuhi kebutuhan kalsium yang meningkatkan fungsi otot dan saraf, serta vitamin A yang berguna untuk melindungi sistem kekebalan tubuh bayi dan meningkatkan ketahanannya terhadap infeksi. Buah yang kadar airnya cukup tinggi ini bersifat mendinginkan sehingga memberikan rasa memenangkan saat dimakan, bisa menetralisir rasa tertekan pada ibu pasca melahirkan. </div><div style="text-align: justify;">Enaknya dimakan langsung, apalagi dengan bumbu rujak. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Labu siam.</b> </div><div style="text-align: justify;">Kaya asam folat, vitamin C dan K, seng (zinc) dan mangan. Labu siam juga sumber vitamin B6, magnesium dan kalium. </div><div style="text-align: justify;">Baik untuk memenuhi kebutuhan asam folat. Meski ibu menyusui tidak memerlukan asam folat sebanyak saat hamil, namun kebutuhan asam folat tetap dua kali lipat daripada perempuan yang tidak menyusui. Mengonsumsi 100 gram labu siam cukup untuk memenuhi sekitar 23% kebutuhan asam fotal tubuh. Asam folat itu penting untuk pembentukan sel, hemoglobin dalam darah, serta perkembangan jaringan tubuh bayi. </div><div style="text-align: justify;">Enaknya direbus dan langsung dimakan, apalagi labu siam berukuran kecil, rasanya manis. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/Kelahiran/6.makanan.pelancar.asi/001/001/1249/18/3" target="_blank">ref</a></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00737657917916546352noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1286526314602479954.post-25473613441304060672012-05-16T21:45:00.000+07:002013-04-28T08:48:14.388+07:00Kembangkan Potensi Anak Sejak Dini<br /><div style="text-align: justify;">Krusialnya PAUD amat dirasakan oleh tokoh pendidikan anak-anak Maria Montessori. Menurut dia, bagian terpenting dari kehidupan manusia bukan pada saat di pendidikan tinggi, melainkan pada periode pertama dari kehidupan, yaitu sejak usia 0–6 tahun. Sebab, tahun prasekolah itu adalah masa anak untuk membina kepribadian mereka.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Melalui penelitian, sekitar 50% kapabilitas kecerdasan orang dewasa telah terjadi ketika anak berumur 4 tahun. Sementara pada usia 8 tahun otak berkembang cukup pesat hingga mencapai 80% dan mencapai puncaknya ketika anak berumur 18 tahun. Setelah itu, walaupun dilakukan perbaikan nutrisi, tidak akan berpengaruh terhadap perkembangan kognitif.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hal ini menandakan perkembangan yang terjadi dalam kurun waktu 4 tahun pertama sama besarnya dengan perkembangan yang terjadi pada kurun waktu 14 tahun berikutnya. Jadi, periode ini merupakan periode kritis bagi anak, di mana perkembangan yang diperoleh pada periode ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan periode berikutnya hingga masa dewasa. Sementara, masa emas ini hanya datang sekali sehingga apabila terlewati, maka habislah peluangnya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Di sinilah letak pentingnya PAUD. Pendidikan pada tahap ini berguna untuk memberikan rangsangan kepada anak. Anak diajak mengenal berbagai macam fakta di lingkungannya sebagai stimulus terhadap perkembangan kepribadian, psikomotor, kognitif, maupun sosialnya. Pernyataan ini diamini oleh Kasubdit Program dan Evaluasi Pembinaan PAUD Direktorat Jenderal PAUDNI Kemdikbud Dr Sukiman MPd.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">“Penelitian sudah membuktikan bahwa jika ingin memutus mata rantai kemiskinan, maka harus dimulai sejak usia dini yang dikatakan sebagai masa emas,” kata dia.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGnp0k6XPfrF51JuKZi8vuXuD6jY4GFBTuIIzWraPofG0nmzk266Dl_BGozJ-LmO_pyr8S07NSimMWY1PX_6CeW9kouNOPVoTZIpjU25vnsJBGLy5uOI-6oVYWe6NYY1NwRwfwRjIjIJOS/s1600/images+(1)f.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGnp0k6XPfrF51JuKZi8vuXuD6jY4GFBTuIIzWraPofG0nmzk266Dl_BGozJ-LmO_pyr8S07NSimMWY1PX_6CeW9kouNOPVoTZIpjU25vnsJBGLy5uOI-6oVYWe6NYY1NwRwfwRjIjIJOS/s1600/images+(1)f.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;">Pada dasarnya ada 4 aspek perkembangan anak, yaitu perkembangan fisik atau motorik, emosi, kognitif, dan sosial. Perkembangan motorik merupakan proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Sementara perkembangan emosi meliputi kemampuan anak untuk merasakan dan memahami gejolak perasaan, seperti mencintai, merasa nyaman, berani, gembira, takut, marah, serta bentuk-bentuk emosi lainnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sementara perkembangan kognitif mengacu pada kemampuan anak dalam menerima, mengolah, dan memahami informasi-informasi yang sampai kepadanya. Kemampuan kognitif berkaitan dengan perkembangan berbahasa, baik lisan maupun isyarat. Ambil contoh memahami kata, mengeluarkan perasaannya, kemampuan logis, seperti memahami sebab-akibat suatu kejadian, memahami makna dari simbol, dan hal-hal yang berkaitan dengan pengetahuan diri dan lingkungan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Adapun perkembangan sosial berkaitan dengan kemampuan anak untuk berinteraksi dengan lingkungan. Misalnya, kemampuan anak untuk menyapa, berinteraksi, dan bermain bersama temanteman sebayanya. “Pendidikan yang diperoleh di PAUD menyentuh empat macam perkembangan anak tersebut,” ujar Joanne Hashim selaku Program Director ChildFund Indonesia.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Melatih kepercayaan diri anak juga dirasakan sebagai manfaat dari PAUD. Meski demikian, diakui Joanne, PAUD tidak berpengaruh terhadap kecerdasan akademik seorang anak. Namun, hal yang jauh lebih penting dari sekadar kecerdasan akademik adalah karakter yang baik.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">“Pembentukan karakter ini dimulai sejak usia dini. Itulah pentingnya pendidikan usia dini guna menanamkan karakter yang baik kepada anak-anak,” ujar National Director ChildFund Indonesia Guru Naik.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mengenai materi yang diberikan di PAUD, Sukiman menjelaskan sebenarnya hanya sebagai bentuk perkenalan terhadap kegiatan membaca, menulis, atau berhitung. Dengan begitu, orangtua pun diharap tidak memaksa sang anak untuk harus sudah bisa melakukan keterampilan tersebut. “Sebab, pemaksaan hanya akan membuat anak semakin enggan belajar. Dia akan mengasosiasikan pemaksaan dengan kegiatan yang membuatnya tertekan,” tutur Sukiman.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sukiman menjabarkan proses pembelajaran yang ideal untuk PAUD di mana guru bertindak sebagai fasilitator. Sebab, anak-anak belajar bukan karena diajar, melainkan karena dia mengalaminya sendiri. Entah itu lewat bermain dan sebagainya. Karena itu, guru seharusnya memberikan teladan yang baik kepada murid-murid kecilnya ini sehingga diharapkan sang guru dapat menjadi inspirasi bagi muridnya. Joanne mengatakan, untuk itu, peran serta orangtua juga sangat diharapkan. Orangtua harus ikut andil dalam memonitor perkembangan anak di sekolah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://lifestyle.okezone.com/read/2012/05/11/196/627717/gali-potensi-anak-sejak-dini" target="_blank">ref</a></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00737657917916546352noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1286526314602479954.post-68618215811618301612012-05-14T00:53:00.000+07:002013-04-28T08:48:14.482+07:00Uang Saku Anak, Mulai Umur berapa dan Berapa Banyak..?<br /><div style="text-align: justify;">Ketika anak mulai sekolah tanpa ditemani orangtuanya, biasanya mereka sudah dibekali uang jajan. Jadi jika istirahat siang, ada les sepulang sekolah, orangtua tak perlu membawakan makanan karena anak bisa membeli makanan sendiri di kantin sekolah. Namun gunanya memberikan uang jajan pada anak sebenarnya tidak hanya agar anak tidak kelaparan di sekolah. Kebanyakan pakar keuangan sepakat bahwa anak perlu diberi uang saku agar dapat belajar mengelola keuangan sejak dini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgOUMPUahXkTjLmprK3OF1FRk0MjVOgXb085u9HHREioqUjoAlecAlwnqlYLH4HVXOtx05Kd-M8_I8cW7usaNF3bqc3y9egkL4Q4sPI9pVgv21drA_5qrNqP543X_P_Rg2en47smbObLYH/s1600/images+(43).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgOUMPUahXkTjLmprK3OF1FRk0MjVOgXb085u9HHREioqUjoAlecAlwnqlYLH4HVXOtx05Kd-M8_I8cW7usaNF3bqc3y9egkL4Q4sPI9pVgv21drA_5qrNqP543X_P_Rg2en47smbObLYH/s1600/images+(43).jpg" /></a></div>"Memberikan uang saku pada anak akan menjadi sarana manajemen keuangan terbaik yang bisa Anda terapkan pada anak," ujar Janet Bodnar, wakil pemimpin redaksi kanal Personal Finance di Kiplinger. Ia tak khawatir anak akan menghambur-hamburkan uang. "Ketika uang itu milik mereka, anak-anak akan membuat keputusan pembelian yang lebih tepat."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Lalu, bagaimana agar pemberian uang saku ini dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh anak? Kebutuhan dan kemampuan setiap anak tentu berbeda, namun Bodnar memberikan beberapa rambunya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Kapan harus memberikan uang jajan?</b></div><div style="text-align: justify;">Begitu anak mampu mengekspresikan keinginannya dalam hal-hal yang bersifat materi, itulah saat Anda perlu memberikan uang saku untuknya. Uang dapat diberikan saat usia anak sekitar 3-5 tahun, tergantung kondisinya. Bodnar mengatakan, kesalahan pertama yang dilakukan para orangtua adalah terlambat mengawali kebiasaan ini. Umumnya orangtua akan menunggu sampai anak memasuki "pra ABG", sekitar usia 8-10 tahun, sehingga kehilangan kesempatan untuk membahas masalah keuangan dengan anak-anak yang masih mau mendengarkan nasihat orangtuanya. Ketika anak mulai ABG, mereka sudah mendapat banyak pengaruh dari luar, seperti teman-teman, iklan, dan tentunya media, sehingga lebih sulit diarahkan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Jangan terlalu sedikit</b></div><div style="text-align: justify;">Setiap orangtua tentu berhati-hati untuk tidak memberikan terlalu banyak uang pada anak. Mereka khawatir anak akan terbiasa mendapatkan apapun yang diinginkannya, sehingga tidak menghargai uang. Apalagi pada anak yang masih kecil, tentunya ia belum mengerti uang sehingga dikhawatirkan akan menyia-nyiakan uangnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Berapa besar uang saku yang harus diberikan, sebenarnya tidak ada kaitannya dengan usia anak. Anda juga tidak perlu mengambil patokan jumlah yang diberikan orangtua lain untuk anaknya. Bagaimana pun, penghasilan tiap keluarga berbeda, dan kebutuhan anak pun berbeda. Berikan sejumlah uang berdasarkan apa yang Anda harapkan dilakukan oleh anak dengan uangnya. Apakah uang itu hanya digunakan untuk membeli makanan selama di sekolah, ataukah untuk memenuhi semua kebutuhannya, seperti saat jalan-jalan di mall bersama teman-temannya, membeli hadiah untuk ulang tahun temannya, untuk transportasi, membeli pulsa, dan lain sebagainya?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Maka, besarnya uang saku bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhannya tersebut. Di sinilah Anda dapat mengajarkan anak untuk mengatur keuangan. Jika Anda memberikan uang saku mingguan, katakan bahwa uang tersebut harus digunakan untuk keperluan seminggu. Anda tak akan memberikan uang lagi jika anak sudah menghabiskan jatahnya sebelum jatuh satu minggu.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Jangan dijadikan imbalan untuk suatu kewajibannya</b></div><div style="text-align: justify;">Kadang-kadang orangtua mengiming-imingi anak uang jika anak mau melakukan kewajibannya mengerjakan tugas-tugas rumah tangga. Namun banyak pakar keuangan kurang sepakat dengan pendekatan semacam ini. "Saran saya, pisahkan uang saku dari pekerjaan rumah tangga. Dengan cara itu, anak-anak akan memelajari nilai kerja sama dan pengalaman dalam keluarga," kata Aletha Solter, psikolog perkembangan dan pendiri Aware Parenting Institute di Goleta, California.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Perlu dipertimbangkan, saat ini anak-anak kerap menerima uang jajan tambahan, entah dari paman-bibinya, atau dari "bisnis" kecil-kecilan yang dilakukan dengan teman sekolahnya (misalnya dari hasil meminjamkan buku-buku komiknya). Karena merasa sudah tidak bergantung lagi dengan uang pemberian orangtuanya, mereka bisa saja menolak melakukan tugas menyapu atau mencuci piring di rumah</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://female.kompas.com/read/2011/10/31/15171636/3.Aturan.Memberikan.Uang.Saku.untuk.Anak" target="_blank">ref</a></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00737657917916546352noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1286526314602479954.post-45296307255260881462012-05-06T09:53:00.000+07:002013-04-28T08:48:14.576+07:00Manfaat Bayi dan OrangTua Bersama dalam Satu Tempat Tidur<div style="text-align: justify;"><br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Banyak orang tua percaya bahwa tidur bersama anak bisa membuat anak menjadi manja dan tergantung terhadap orang tua. Namun, penelitian secara ilmiah membuktikan sebaliknya. Tidur bersama anak memiliki banyak manfaat baik bagi anak, maupun bagi anggota keluarga secara keseluruhan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Berikut 6 manfaat tidur bersama anak seperti dilansir dari laman Sheknows.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgQoTWJbM1eZ_7EqBAkY4R-npMSt08oWnTMtxqA4hpGLAx3xGlD2GpOBzAglujJ4y-7qHTB0zguLpNvg1zbOZ7cyUuxiacanmeDHuuyqniqV-8_huW0gYHtTjRoKivRhOhBcuxprbfblNw/s1600/images+(29).jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgQoTWJbM1eZ_7EqBAkY4R-npMSt08oWnTMtxqA4hpGLAx3xGlD2GpOBzAglujJ4y-7qHTB0zguLpNvg1zbOZ7cyUuxiacanmeDHuuyqniqV-8_huW0gYHtTjRoKivRhOhBcuxprbfblNw/s1600/images+(29).jpg" /></a></div><b>1. Mendorong kemandirian</b></div><div style="text-align: justify;">Menurut sebuah penelitian, tidur bersama-sama anak tidak akan membuat anak menjadi manja, melainkan mereka akan mengembangkan kemandirian lebih awal dibandingkan anak-anak yang mengalami pemisahan tempat tidur dengan orang tua. Hal ini dikarenakan mereka tidak mengalami rasa cemas akibat pemisahan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Sangat sulit menemukan anak yang masih mengisap ibu jari atau mengalami keterikatan pada objek yang memunculkan rasa aman pada anak-anak yang secara rutin tidur dengan orang tua mereka," ujar Dr. Jay Gordon, penulis 'Good Nights: The Happy Parents'.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>2. Membangun harga diri</b></div><div style="text-align: justify;">Anak-anak yang tidur bersama orang tua mereka lebih mudah dalam meningkatkan kepercayaan diri, mengalami lebih sedikit masalah perilaku, kuat dalam menghadapi tekanan, dan lebih bahagia dalam</div><div style="text-align: justify;">kehidupan. Mereka juga lebih mungkin tidak menderita gangguan stres dibanding anak-anak yang tidur secara terpisah dengan orang tua mereka.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>3. Meningkatkan kesehatan fisik dan mental.</b></div><div style="text-align: justify;">Selain mengalami perkembangan positif secara mental, mereka juga mengalami pertumbuhan fisik yang lebih baik.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Selama tiga puluh tahun mengamati kebiasaan tidur bersama orang tua, kami memperhatikan manfaat medis yang menonjol, bayi-bayi berkembang tidak hanya secara fisik lebih besar, tetapi juga secara keseluruhan berkembang, secara emosional, secara fisik, dan intelektual," ujar dokter anak Dr. William.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Menurutnya, hal ini bisa jadi karena 'kekuatan' sentuhan dari orang tua yang merangsang pertumbuhan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>4. Mengurangi gangguan stres dan depresi</b></div><div style="text-align: justify;">Psikiater dari Universitas Harvard, Michael Commons, telah menemukan bahwa bayi yang tidur sendirian berisiko mengalami gangguan stres dan depresi. Sedangkan, bayi yang tidur bersama orang tua memiliki</div><div style="text-align: justify;">keselarasan dengan sang ibu.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kedekatan ibu dan bayi mampu membantu pernapasan, kenyamanan tidur, pola gairah, detak jantung, dan suhu tubuh bayi. Bayi yang dibiarkan menangis sendirian mengalami peningkatan kadar hormon stres kortisol, yang menyebabkan kerusakan pada perkembangan otak. "Ini membuat anak Anda lebih rentan terhadap efek stres, lebih rentan terhadap penyakit, termasuk penyakit mental dan membuatnya lebih sulit untuk pulih dari penyakit," jelas Commons.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGQroW9FJ-ca3WYotYfMSXnbh25UlXD80UEVcGz07TD_QQ2zvbgW_AwQPCQ2HwmNxy9ZgcD8NPgkdxm8TGQOZPR4GN7xDTNJb2wT6o-W3avhyNCP-dNOYBXMNsYFmBYlMVQHPu-rgM4XXI/s1600/images+(28).jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGQroW9FJ-ca3WYotYfMSXnbh25UlXD80UEVcGz07TD_QQ2zvbgW_AwQPCQ2HwmNxy9ZgcD8NPgkdxm8TGQOZPR4GN7xDTNJb2wT6o-W3avhyNCP-dNOYBXMNsYFmBYlMVQHPu-rgM4XXI/s1600/images+(28).jpg" /></a><b>5. Lebih mudah bagi ibu menyusui</b></div><div style="text-align: justify;">Ibu menyusui yang ikut tidur dengan bayi mereka cenderung memiliki waktu istirahat yang lebih baik. Karena, mereka tidak harus meninggalkan tempat tidur untuk menyusui bayi mereka. Pola tidur mereka pun cenderung tidak terganggu. Mereka juga merasa lebih waspada dan fokus di siang hari.</div><div style="text-align: justify;"><br /><br /><br /><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>6. Meningkatkan kedekatan keluarga</b></div><div style="text-align: justify;">Anak-anak yang tidur bersama orang tua mereka mengembangkan ikatan yang erat dengan keluarga mereka, memiliki hubungan dan kebahagiaan dibandingkan anak-anak yang tidur sendirian.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tidur bersama-sama memberikan waktu ekstra setiap hari bagi anggota keluarga untuk berbagi cinta, dan memelihara momen kedekatan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tapi, pada usia dua tahun, mulailah ajarkan anak untuk tidur di kamarnya sendiri. Mulailah secara perlahan karena pada dasarnya mereka sudah siap untuk tidur secara terpisah</div><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://kosmo.vivanews.com/news/read/309088-6-manfaat-si-keci-tidur-bersama-orang-tua" target="_blank">ref</a></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00737657917916546352noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1286526314602479954.post-27028301004304769102012-05-04T21:39:00.000+07:002013-04-28T08:48:14.669+07:00Beberapa Kemungkinan Penyebab Kenapa Bayi Menangis<br /><div style="text-align: justify;">Tangisan bayi adalah caranya berkomunikasi dan mengutarakan lapar, sakit, takut, kantuk, dan lainnya. Jadi, bagaimana agar para orangtua mengetahui apa yang ingin diutarakan bayinya? Akan sulit untuk menginterpretasikan tangis bayi, khususnya untuk orangtua yang baru pertama kali menangani bayi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Berikut ini adalah penyebab umum bayi menangis. Jika si bayi menjerit, menangis, dan Anda tak tahu mengapa, coba ingat-ingat daftar mengenai hal-hal penyebab bayi menangis di bawah ini. Mudah-mudahan Anda bisa menemukan sesuatu yang bisa membantunya berhenti menangis. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>1. Lapar</b></div><div style="text-align: justify;">Pikiran pertama para orangtua saat bayinya menangis adalah karena si bayi lapar. Cobalah untuk mengenali tanda-tanda bayi lapar untuk membantu Anda memulai menyuapi bayi sebelum ia menangis. Beberapa tanda yang perlu diperhatikan pada bayi yang baru lahir ketika ia lapar; bergerak-gerak seperti tidak nyaman, menggerak-gerakkan mulutnya dan mengecapkan bibirnya, mencari tangan Anda ketika Anda mengusap pipinya (gerak refleks bayi untuk mencari asal makanan), dan menaruh tangannya di mulut. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>2. Popok kotor</b></div><div style="text-align: justify;">Beberapa bayi akan langsung memberitahu orangtuanya langsung setelah ia membuang kotoran. Anda pun bisa mengecek dengan menyentuh popoknya, apakah ada yang berat atau tidak. Beberapa bayi lain bisa tahan untuk tidak menangis begitu popoknya kotor. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>3. Mengantuk</b></div><div style="text-align: justify;">Orang dewasa berpikir, bayi bisa dengan mudahnya tertidur di mana pun, kapan pun. Padahal, nyatanya, bayi tidak semudah itu untuk tertidur. Sebagian bayi akan rewel dan menangis sebelum tidur, khususnya jika mereka terlalu lelah. Ketika Anda melihat si bayi mulai menguap, coba ajak ia ke tempat tidur dan buat nyaman. Jika ia memang lelah dan butuh tidur, ia akan tertidur. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>4. Hanya ingin dipeluk</b></div><div style="text-align: justify;">Bayi butuh banyak sentuhan dan pelukan. Mereka senang menatap wajah orangtuanya, mendengar suara orangtuanya, mendengar detak jantung, bahkan bisa mendeteksi aroma tubuh orangtuanya. Tangisan bisa jadi merupakan cara mereka minta didekap. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ada sebagian orangtua yang bertanya-tanya, apakah mendekapnya terlalu sering bisa membuat bayi manja. Tetapi, untuk beberapa bulan pertama hidup bayi, dekapan terlalu sering tak akan membuatnya menjadi anak manja. Supaya tak terlalu pegal, Anda bisa menggunakan kain gendong atau carrier. Ide lain yang bisa Anda lakukan, bungkus ia dengan selimut lembut, taruh ia dalam dekap lengan, lalu elus rambut serta wajahnya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>5. Masalah dengan perut (gas, kolik, dan lainnya)</b></div><div style="text-align: justify;">Masalah dengan pencernaan anak, yang berkaitan dengan gas atau kolik bisa menyebabkan tangisan bayi. Bahkan, kolik bisa menyebabkan bayi menangis berjam-jam, bahkan berhari-hari. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jika bayi Anda sering merengek dan menangis setelah diberi makan, kemungkinan ia merasakan sakit pada perutnya. Bila bukan terjadi akibat kolik, gas dalam lambung bisa menyebabkan rasa tidak nyaman. Untuk mengatasinya, cobalah letakkan ia dalam posisi telentang, pegang kakinya, dan gerakkan kakinya seperti ia sedang mengayuh sepeda dengan gerakan lamban. Lihat pula celana yang ia kenakan, jika talinya dalam bentuk karet, bisa jadi celana itu menekan perutnya dan menahan gas yang ingin keluar dari perutnya. Angkat karetnya. Tekanan sedikit pun bisa menyakiti perutnya. Carilah kemungkinan lain yang bisa menyebabkan rasa sakit pada perut bayi, seperti asam lambung, flu perut, alergi susu, intoleransi laktosa, konstipasi, dan pengeluaran tersumbat. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>6. Gumoh</b></div><div style="text-align: justify;">Gumoh atau bersendawa adalah hal yang perlu. Jika si bayi menangis usai diberi makan, mungkin ia hanya perlu dibantu untuk mengeluarkan sendawa (gumoh). Ini terjadi ketika bayi menelan udara saat ia menyusu ASI atau dari botol. Jika udara tidak dikeluarkan, itu bisa menyebabkan ketidaknyamanan. Beberapa bayi akan merasa amat terganggu jika ada angin dalam perutnya. Sebagian bayi tak masalah dengan adanya angin dan akan keluar dengan sendirinya. Coba taruh ia di bahu Anda sambil elus atau tepuk perlahan pundaknya. Ada sebagian anak yang bisa mengeluarkan angin ketika ia ditaruh tengkurap. Cari tahu mana yang lebih berpengaruh untuk bayi Anda. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>7. Terlalu dingin atau terlalu panas</b></div><div style="text-align: justify;">Ketika si kecil merasa kedinginan, seperti saat Anda melepaskan pakaiannya untuk mengganti popok, atau membersihkan bokongnya dengan lap dingin, ia bisa memprotes dengan tangisan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bayi baru lahir sangat suka dibungkus rapat dan dijaga hangat, tetapi bukan panas. Umumnya, bayi butuh satu lapisan tambahan lebih ketimbang yang dikenakan orang dewasa untuk merasa nyaman dengan suhu sekitar. Umumnya, bayi tidak terlalu rewel dengan suhu terlalu hangat ketimbang merasa kedinginan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div style="text-align: justify;"><b>8. Sempit</b></div><div style="text-align: justify;">Bayi bisa merasa tak nyaman akan hal-hal kecil, seperti adanya rambut yang melilit pada salah satu bagian tubuhnya dan menyebabkan sirkulasi darah tersumbat. Hal-hal semacam inilah yang pertama kali dicari oleh dokter ketika ada bayi yang tak berhenti menangis. Ada pula sebagian anak yang ekstrasensitif terhadap bagian-bagian pakaian yang membuat tidak nyaman, seperti label merek pakaian atau jahitan baju. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Anda bisa coba bayangkan diri Anda berada di posisinya. Kira-kira apa yang bisa menyebabkan ketidaknyamanan, seperti apakah ada bagian pakaian yang bisa membuat jari, lengan, atau kaki keram, apakah harus ganti posisi tidur atau duduk, apakah empeng yang diberikan punya rasa tidak enak, ataukah label pakaian bikin gatal, apakah terlalu dingin jika tempat tidur terlalu dekat dengan lantai, ataukah cahaya lampu terlalu terang, atau suara televisi terlalu kencang, dan sebagainya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>9. Tumbuh gigi</b></div><div style="text-align: justify;">Tumbuh gigi bisa bikin gusi terasa sakit. Beberapa anak bisa menangis lebih parah dari anak lainnya, tetapi umumnya anak-anak akan rewel dan menangis saat melewati tahap ini. Jika bayi Anda menangis dan Anda tak mengerti kenapa, coba rasakan gusinya dengan jari Anda. Jika memang ada rasa keras di gusinya, mungkin memang karena ada gigi yang sedang ingin tumbuh. Secara rata-rata, gigi pertama anak tumbuh antara usia 4-7 bulan, tetapi bisa juga lebih cepat. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRh7m1yh2iqunJ0FnQoBAEJbCLfIIh8S-FkVlTo1RvQ1moA1im_ZG0MZTGc_NXqMiCgSk5hTX-QQq0RtY2Yn2LuD5TImg4r4zt5fo4-3CZckckqvOMMQPRFcmt4ppvcY8YXk6TtdbsG5lX/s1600/images+(53).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRh7m1yh2iqunJ0FnQoBAEJbCLfIIh8S-FkVlTo1RvQ1moA1im_ZG0MZTGc_NXqMiCgSk5hTX-QQq0RtY2Yn2LuD5TImg4r4zt5fo4-3CZckckqvOMMQPRFcmt4ppvcY8YXk6TtdbsG5lX/s1600/images+(53).jpg" /></a></div><b>10. Terlalu banyak stimulasi</b></div><div style="text-align: justify;">Bayi belajar dari stimulasi dunia di sekitarnya, tetapi kadang mereka butuh waktu untuk memproses hal-hal tersebut, seperti cahaya, suara, ganti-ganti gendongan, dan lainnya. Tangisan bisa jadi caranya untuk minta dihentikan stumulasi itu. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>11. Kurang stimulasi</b></div><div style="text-align: justify;">Anak yang butuh perhatian mungkin akan memiliki sikap yang ceria dan bersemangat untuk mengenal dunia, dan satu-satunya cara mengehentikan tangisnya adalah terus beraktivitas. Hal ini bisa jadi hal yang melelahkan untuk Anda. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>12. Tak enak badan</b></div><div style="text-align: justify;">Jika Anda sudah memberikan segala kebutuhan mendasar si bayi, makan, mengeluarkan angin, tidak ada yang tersumbat, popok baru, dibungkus, digendong, dan lainnya, tetapi ia tetap menangis, bisa jadi ia sedang tidak enak badan dan temperaturnya tinggi. Umumnya tangisan bayi yang sedang tidak enak badan berbeda dari tangis biasanya. Percayakan insting Anda jika ada perasaan yang aneh pada tangis si bayi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://female.kompas.com/read/2011/01/06/12365720/12.hal.penyebab.bayi.menangis" target="_blank">ref</a></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://lifestyle.okezone.com/read/2012/05/02/196/622764/cara-sederhana-tenangkan-si-kecil-saat-nangis" target="_blank">ref</a></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00737657917916546352noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1286526314602479954.post-62863209675840056322012-04-30T18:19:00.000+07:002013-04-28T08:48:14.763+07:00Melatih Agar Anak Tidak Rewel, saat Ditinggal<br /><div style="text-align: justify;">Meninggalkan Anak Kadang terasa sulit lho. Apalagi ketika dia sedang menangis, menjerit dan menggapai-gapai Anda. Tidak tega rasanya. Kecemasan berpisah adalah fakta bahwa kehidupan dimulai sekitar usia 6 bulan. Tampaknya seperti sebuah kemunduran –anak Anda yang biasanya senang bermain dengan siapa saja kini merengek untuk selalu bisa bersama Anda. Tapi hal itu normal dan menunjukkan tahapan perkembangan yang yang sehat. “Kecemasan berpisah sebenarnya merupakan lompatan secara intelektual maupun emosional,” kata Alan Greene, MD, penulis buku Raising Baby Green. “Untuk pertama kalinya, bayi Anda mulai memikirkan Anda ketika Anda tidak bersamanya.”</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div style="text-align: justify;">Bayi belajar mengenai perpisahan sebelum mereka belajar tentang perjumpaan kembali. Jadi, dapat dimengerti mengapa mereka marah ketika orang tuanya pergi. “Intinya bayi Anda tahu ada sesuatu yang hilang. Dalam kasus ini yang hilang itu adalah Anda, hal yang terpenting dalam kehidupannya,” kata Robyn J.A. Silverman, PhD, spesialis tumbuh kembang anak di Massachusetts. Untuk mengatasinya, gunakan beberapa strategi berikut ini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHFFElByvEmW8TAXuhFJND9W-YVW1DqOXvjuFjN6VnPpxsyl2CI7CaSZ_434zT0y9HIpG4hDTQNxDINT77cyojHixebxggZ8Z02XWHGmazvZSgWzDwNESoLmgxY6m2W3cDuniZp_cCqQ-3/s1600/images+(33).jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHFFElByvEmW8TAXuhFJND9W-YVW1DqOXvjuFjN6VnPpxsyl2CI7CaSZ_434zT0y9HIpG4hDTQNxDINT77cyojHixebxggZ8Z02XWHGmazvZSgWzDwNESoLmgxY6m2W3cDuniZp_cCqQ-3/s1600/images+(33).jpg" /></a></div><b>Strategi 1: BERLATIH DENGAN PERPISAHAN KECIL</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">“Sekali bayi Anda tahu kalau Anda pergi dan kembali lagi, kecemasan itu akan mulai mencair,” kata Dr. Green. Bermain games dengan bayi Anda merupakan jalan yang mudah untuk menyampaikan pesan. Coba tutup wajah Anda dengan selimut dan katakan, “Di mana ibu?” Kemudian buka sambil tertawa. Dengan cepat dia akan meraih selimut dengan tangannya sendiri bila Anda melakukanya lagi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Lakukan perpisahan yang lebih besar, seperti meninggalkannya sendiri di kamarnya untuk satu atau dua menit. Letakkan dia di tempat yang aman, berikan mainan dan katakan kepadanya, “Ibu akan segera kembali.” Kemudian pergilah ke ruangan lain. Kalau dia menangis, bernyanyilah atau berkata kepadanya sehingga dia tahu kalau Anda masih ada di sana, walaupun dia tidak melihat Anda. Perpisahan-perpisahan pendek ini akan membuktikan Anda akan kembali lagi. Dan akhirnya bayi Anda akan belajar bahwa dia dalam kondisi aman walau Anda tidak ada di dekatnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Strategi 2 : JANGAN TINGGALKAN DIA DENGAN ORANG YANG BENAR-BENAR TIDAK IA KENAL</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Idealnya anak-anak melakukan banyak hal lingkungan rumahnya dengan baby sitter yang sudah mereka kenal dengan baik. Jangan heran kalau bayi Anda menangis ketika neneknya datang. Bahkan wajah-wajah yang sudah dikenalnya dapat membuat seorang bayi marah di saat dia hanya menginginkan ibunya. Kalau Anda mengenalkan baby sitter baru, suruh dia bermain dengan bayi Anda selagi Anda masih di rumah. Bayi Anda akan melihat Anda nyaman dengan orang ini dan dia akan mempercayainya juga. Hal yang sama juga berlaku di hari Anda membawanya ke tempat penitipan anak untuk pertama kali. Jika Anda ingin menggunakan perawat dari klub kesehatan Anda tapi bayi Anda tidak pernah ke sana, lakukan persiapan. Datanglah ke sana pada hari saat Anda bisa meluangkan waktu bersamanya dan bertemu pengasuhnya. Lain waktu, Anda dapat menitipkan bayi Anda bersamanya ketika Anda berolahraga.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ketika Anda meninggalkannya dengan pengasuh atau di tempat penitipan anak, beri dia mainan favoritnya -boneka binatang atau mainan khusus lainnya - untuk membuatnya merasa lebih aman. “Barang-barang yang dekat dengan keseharian bayi akan membantu menenangkannya,” kata Kathleen Longeway, PhD, psikolog anak di Children Hospital of Wisconsin, Milwaukee. Dan selalulah bekali pengasuh dengan petunjuk yang jelas tentang kebiasaan bayi. Melakukan hal-hal rutin secara teratur akan membuatnya merasa nyaman.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Strategi 3: PERGI YANG TERENCANA</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jangan pergi tanpa mengucapkan selamat jalan. Pergi dengan diam-diam sepertinya cara paling gampang, tapi jika bayi mencari-cari dan tiba-tiba Anda tidak ada, dia mulai berpikir Anda dapat menghilang kapan saja. Ini hanya akan meningkatkan rasa ketergantungan bayi terhadap Anda.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebaliknya datanglah dengan ungkapan salam perpisahan lucu yang biasa dilakukan. Bisa berupa ciuman di kening, nyanyian atau tarian. “Saya mempunyai anak laki-laki berumur 9 bulan, Max, yang mendorongku keluar rumah,” kata Jill Gawrych, ibu 3 orang anak dari Jackson, Wisconsin. “ Dia harus mendorongku dengan keras untuk pergi, dan ini menyenangkan sekali.”</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Strategi 4: BIARKAN SAJA DIA MENANGIS</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Walau terkesan kejam, Anda mungkin perlu meninggalkan bayi Anda saat ia masih menangis. “Ragu-ragu untuk pergi mungkin hal yang paling buruk yang dapat Anda lakukan,” kata Dr. Longeway. Bayi-bayi mengambil isyarat emosi dari orang tua mereka. Jadi, jika Anda ragu atau mengekspresikan penyesalan, bayi Anda berpikir dia mempunyai sesuatu yang Anda takuti,” Dr. Silverman. “Bayi Anda akan membaca kegelisahan Anda yang terlihat seperti ‘Aku sungguh tidak percaya dengan orang yang menjaga kamu,’” kata Dr. Silverman. “Ini mengajarkannya terus bergantung kepada Anda dan tidak percaya serta gelisah berada di di dekat orang lain.”</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebaliknya, hilangkan stres Anda dengan menarik napas panjang beberapa kali. Dan ingat, biasanya kegelisahan berpisah ini lebih berpengaruh terhadap orang tua dari pada anak. “Setelah beberapa menit dengan pengasuh yang penuh perhatian, kebanyakan bayi akan menjadi tenang,” kata Dr. Silverman.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Strategi 5: LUANGKAN WAKTU DENGANNYA KETIKA ANDA KEMBALI</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Beri salam bayi Anda dengan senyuman, kemudian ikuti keinginannya. “Bergabunglah dengan Anak secara emosional maupun fisik,” kata Dr. Silverman. Jadi, jika dia memeluk, luangkan waktu beberapa saat merapatkan badan Anda kepadanya. Jika dia lebih suka main bola, ikut saja bermain. Dan jika dia menangis, ikuti juga tidak apa-apa. kadang-kadang anak-anak perlu mengeluarkan kemarahan dan keresahannya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Seperti pada semua tahapan, keadaan ini tidak akan berlangsung terus menerus. Ketika hal itu terjadi, camkan dalam pikiran Anda bahwa kecemasan berpisah itu menandakan dimulainya hubungan baru bagi Anda dan si kecil; bahwa Anda berdua akan selalu berhubungan, bahkan ketika sedang berpisah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://parentsindonesia.com/article.php?type=article&cat=babies&id=364" target="_blank">ref</a></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00737657917916546352noreply@blogger.com0