Senin, 10 September 2012

Daftar Berat Badan Bayi yang Ideal


Mencapai Berat badan bayi yang ideal menjadi salah satu idaman bagi para orang tua terutama orang tua muda yang baru memiliki bayi pertama mereka. 

Kekhawatiran sering terjadi ketika mereka melihat bayi mereka tidak segemuk bayi tetangga atau anak teman, atau malah terlihat terlalu gemuk dibandingkan bayi yang lain

Seringkali timbul pertanyaan, berapa sebenarnya berat badan bayi yang ideal? Sangat penting bagi para orang tua untuk mengetahui hal ini guna memonitor perkembangan buah hati kita.

Untuk anak usia 0 hingga lima tahun, berat badan serta tinggi badan ideal tidak dibedakan antara laki-laki dan perempuan. 

Sehingga sering kali kita melihat tabel berat ideal untuk anak-anak tidak dipisahkan antara laki-laki dan perempuan. 

Memang begitulah ideal berat badan bayi dan anak-anak, masih bersifat seimbang atau sama.

Usia 0-1 tahun
Di usia ini, bayi banyak mengalami perkembangan fisik. Salah satu perkembangannya yang pesat ialah perkembangan berat badan. 

Dapat dilihat dari data di bawah ini untuk berat badan ideal bayi dari sejak lahir hingga usia satu tahun.

•  Lahir (Berat badan ideal: 3,4 kg, dengan tinggi badan ideal 50,5 cm)
•  0 – 1 (Berat badan ideal: 4,3 kg, dengan tinggi badan ideal 55 cm)
•  2 bulan (Berat badan ideal: 5 kg, dengan tinggi badan ideal 58 cm)
•  3 bulan (Berat badan ideal: 5,7 kg, dengan tinggi badan ideal 60 cm)
•  4 bulan (Berat badan ideal: 6,3 kg, dengan tinggi badan ideal 62,5 cm)
•  5 bulan (Berat badan ideal: 6,9 kg, dengan tinggi badan ideal 64,5 cm)
•  6 bulan (Berat badan ideal: 7,4 kg, dengan tinggi badan ideal 66 cm)
•  7 bulan (Berat badan ideal: 8 kg, dengan tinggi badan ideal 67,5 cm)
•  8 bulan (Berat badan ideal: 8,4 kg, dengan tinggi badan ideal 69 cm)
•  9 bulan (Berat badan ideal: 8,9 kg, dengan tinggi badan ideal 70,5 cm)
•  10 bulan (Berat badan ideal: 9,3 kg, dengan tinggi badan ideal 72 cm)
•  11 bulan (Berat badan ideal: 3,6 kg, dengan tinggi badan ideal 73,5 cm)
•  12 bulan (Berat badan ideal: 9,9 kg, dengan tinggi badan ideal 74,5 cm)

Usia 1-2 Tahun
Perkembangan berat badan bayi di rentang usia ini juga masih sangat pesat. orang tua masih sangat perlu memonitor perkembangannya.

•  15 bulan (Berat badan ideal 10,6 kg, dengan tinggi badan ideal 62,5 cm)
•  18 bulan (Berat badan ideal 11,3 kg, dengan tinggi badan ideal 65 cm)
•  21 bulan (Berat badan ideal 11,9 kg, dengan tinggi badan ideal 67,5 cm)
•  24 bulan (Berat badan ideal 12,4 kg, dengan tinggi badan ideal 69,5 cm)

Meskipun demikian, dari data di atas, berat bayi masih tetap standar jika di kurang 20 persen dari berat badan serta tinggi badan di atas. 

Jadi jika kita memiliki bayi dengan berat badan dan tinggi badan di bawah dieal dengan retang atau selisi 20 persen atau kurang masih tidak perlu dikhawatirkan karena masih pada level standar.

Selain dari data yang diberikan oleh departemen kesehatan gizi tersebut, masih ada cara lain menghitung berat badan bayi yang ideal. 

Untuk bayi usia 0 hingga 12 bulan dapat dihitung dengan umur (bulan) dibagi dua dan di tambah 4 (+4), sedangkan untuk usia anak 1 hingga 10 tahun ialah dengan cara umur (tahun) di kali dua kemudian di tambah delapan (usia (dalam tahun) x 2) + 8).

Dengan rentang berat badan tersebut akan dapat menjadi acuan bagi para orang tua untuk menjaga berat badan anak. 

Banyak hal yang dapat dilakukan guna menjaga berat badan bayi yang ideal, yaitu 

1. konsumsi makanan seimbang dan teratur,

2. pemeriksaan dan penimbangan bayi secara rutin,

3. konsumsi makanan dan susu dengan porsi yang tepat dan seimbang,

4. biarkan bayi bergerak dengan lincah, dapat juga berikan olah raga ringan untuk bayi seperti berenang untuk bayi, dan

5. istirahat yang cukup untuk bayi.

Jika terdapat ketidak wajaan berat badan serta pertumbuhan bayi, orang tua perlu, mengambil tindakan segera, salah satunya dengan berkonsultasi dengan dokter anak serta ahli gizi. 

Hal ini dapat membantu tumbuh kembang bayi secara normal. 








Minggu, 02 September 2012

Kekebalan Tubuh Anak bisa Diperkuat dengan Hal Berikut


Kekebalan Tubuh anak dipengaruhi oleh banyak hal, dan Balita akan sangat mudah sekali jatuh sakit karena sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk secara sempurna. Sebagai orang tua, Anda harus mengetahui cara untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak agar anak tetap sehat.

Anak mudah sekali terpapar bakteri berbahaya atau virus ketika bersentuhan dengan mainan yang kotor atau ketika merangkak di lantai. Tetapi untungnya, sistem kekebalan tubuh anak yang terdiri dari sekelompok antibodi dapat menangkis virus dan bakteri tersebut.

Seperti dilansir whattoexpect, Senin (27/8/12) berikut 6 cara untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak:

1. Memberikan ASI eksklusif

Bayi yang mendapatkan air susu ibu, tidak hanya sekedar mendapatkan asupan makanan saja. ASI mengandung antibodi dalam jumlah beasr yang dapat mendukung sistem kekebalan tubuh anak.

2. Pastikan anak memiliki jam tidur yang cukup

Bayi di bawah usia 6 bulan membutuhkan waktu tidur sebanyak 20 jam per hari. Sedangkan balita membutuhkan waktu tidur hingga 13 jam per hari. Jam tidur yang cukup akan membuat sistem kekebalan tubuh anak lebih kuat.

JIka anak terus kesulitan tidur dan kualitas tidurnya terus menurun akan menghambat produksi interleukin-1, protein yang diproduksi oleh sel-sel tertentu yang mencegah kuman penyakit memasuki tubuh melalui kulit.

3. Jangan terlalu berlebihan dalam menjaga kebersihan anak

Sistem kekebalan tubuh anak membutuhkan beberapa paparan bakteri dan virus untuk berlatih memeranginya, dimana hal ini merupakan cara kerja antibodi. Jika Anda terlalu berlebihan dalam menjaga kebersihan anak dengan menggunakan produk antibakteri, hal ini dapat membunuh semua bakteri yang penting bagi ketahanan tubuh.

4. Vaksinasi

Vaksinasi yang diberikan pada anak melalui imunisasi sangat penting untuk melindungi anak dari berbagai penyakit tertentu. Ketika anak mendapatkan vaksinasi, sistem kekebalan tubuhnya menguat dan antibodi siap melindungi tubuh dari virus atau bakteri asing.

Ada banyak sekali jenis vaksinasi yang dapat melindungi terhadap lebih dari selusin penyakit fatal dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak.

5. Berikan asupan makanan yang sehat

Pastikan menu makanan yang Anda berikan untuk anak mencakup semua nutrisi yang dibutuhkan untuk perkembangan si kecil. Makanan seperti paprika, ubi, wortel, blueberi dan jeruk yang kaya akan vitamin C dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Untuk tumuh, anak juga membutuhkan protein yang dapat diperoleh dari produk susu dan daging, dan karbohidrat kompleks, dari biji-bijian seperti beras merah dan gandum utuh. Fungsinya untuk membantu menjaga sistem kekebalan tubuh tetap dalam kondisi optimal dan siap untuk membangun pertahanan melawan infeksi.

6. Jauhkan anak dari paparan asap rokok

Asap rokok memiliki sekitar 4.000 bahan kimia yang berbeda yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh siapa saja yang menghirupnya. Anak-anak yang terpapar asap rokok lebih rentan terhadap infeksi telinga, batuk, pilek, bronkitis, dan masalah pernapasan lainnya.