Jumat, 30 Maret 2012


Prestasi anak dan remaja di sekolah tidak hanya ditentukan oleh hasil belajarnya. Menurut penelitian, kebiasaan berolahraga juga berpengaruh karena aktivitas fisik bisa membuat fungsi dan kemampuan otak berkembang dengan lebih baik.

Hal ini terungkap dalam sebuah kajian terhadap 14 hasil penelitian yang pernah dilakukan, yang melibatkan tak kurang dari total 12.000 pelajar berusia 8-18 tahun. partisipan berasal dari berbagai negara terutama Amerika Serikat, Kanada dan Afrika Selatan.

Secara umum, hampir semua penelitian menyimpulkan bahwa aktivitas fisik saat berolahraga berhubungan erat dengan prestasi belajar para responden. Makin banyak olahraga, makin bagus prestasi akademisnya di sekolah yang ditandai dengan nilai bagus di semua mata pelajaran.

"Kami menemukan bukti yang sangat kuat terkait adanya hubungan erat antara aktivitas fisik dengan prestasi akademik," tegas Amika Singh dari Vrije Universiteit yang memimpin kajian tersbeut, seperti dikutip dari Healthday, Selasa (3/1/2011).

Menurut para peneliti, aktivitas fisik saat berolahraga bisa meningkatkan aliran darah ke otak. Salah satu fungsi darah adalah mengangkut oksigen dari paru-paru, sehingga otak selalu dalam kondisi bugar karena tidak pernah kekurangan oksigen.

Selain itu, gerakan otot di seluruh tubuh juga merangsang produksi hormon-hormon yang memicu rasa tenang, sehingga konsentrasi belajar di kelas lebih terjaga. Beberapa penelitian bahkan mengatakan, olahraga membentuk saraf-saraf baru yang membuat fungsi otak meningkat.

Meski demikian, para ilmuwan masih harus meneliti lebih jauh untuk menentukan porsi olahraga yang paling tepat untuk meningkatkan prestasi belajar. Dikhawatirkan jika olahraganya berlebihan, para pelajar justru merasa kelelahan dan tidak bisa belajar.

Rabu, 28 Maret 2012

Ayo Mengenalkan Daging dan Sayuran Untuk Bayi


Orangtua seringkali bingung ketika memperkenalkan makanan padat kepada bayinya. Apakah sebaiknya memberikan daging dulu sebelum sayuran, atau justru sebaliknya. Beberapa ahli menyarankan untuk memberi sayur terlebih dahulu agar bayi terbiasa banyak memakan sayuran sedari kecil.

Awalnya, para ahli menyarankan agar anak-anak dikenalkan dengan makanan padat ketika menginjak usia 4 bulan. Namun rekomendasi itu diubah menjadi usia 6 bulan beberapa tahun yang lalu. Alasannya, dengan menunda bayi untuk mengenal makanan padat, resiko untuk mengalami alergi dan obesitas dapat diturunkan.

Namun dalam hal urutan makanan apa yang sebaiknya lebih dulu dikenalkan, penelitian yang mempelajari hal ini masih sedikit. Belum ada kesepakatan di antara ahli nutrisi bayi mengenai makanan apa yang sebaiknya diberikan lebih dulu kepada bayi.

Frank Greer, ketua komite nutrisi dari American Academy of Pediatrics, memiliki pendapat yang menarik tentang topik ini. Penelitiannya menunjukkan bahwa makalah yang menerbitkan isu tentang topik ini memang masih sedikit. Namun, tradisi lebih dulu menganjurkan urutan makanan yang sebaiknya diperkenalkan lebih dulu kepada bayi.

Secara tradisional, kebanyakan orangtua memilih untuk memperkenalkan sayuran terlebih dahulu sebelum memberikan daging. Pola makan nabati menjadi makin populer dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa ahli juga menyarankan orangtua agar tidak terburu-buru mengenalkan daging merah kepada bayi. Daging memang merupakan sumber zat besi yang baik, tetapi bukan satu-satunya sumber.

"Beberapa orangtua juga prihatin apabila memberi makan bayinya dengan daging dari hewan yang tidak diberi makan secara organik. Beberapa orangtua yang cerdas juga memutuskan untuk memberikan bayinya dengan makanan buatan sendiri. Dengan cara itu, orangtua tahu bahan-bahan apa yang ada di dalamnya dan dapat mengontrol kualitas daging dan sayuran," kata Dr Peter Nieman, dokter anak di Alberta Children’s Hospital di Kanada yang menjabat sebagai presiden Section of Community Pediatricians for the Canadian Pediatric Society seperti dilansir The Globe and The Mail, Jumat (16/3/2012).

Dr Nieman juga menyarankan orangtua untuk memastikan sayuran sudah dicacah dalam bentuk sup atau bubur untuk mencegah bahaya tersedak. Sayuran berwarna terang akan lebih baik, misalnya jeruk, wortel, juga sayuran berwarna kuning atau hijau yang kaya antioksidan dan fitonutrien.

Jika hendak memberikan daging, potonglah kecil-kecil untuk menghindari tersedak. Memotong daging seukuran uang receh berbahaya karena dapat tersangkut di dalam trakea. Semakin sedikit memberikan daging olahan akan semakin baik untuk membatasi asupan kimia dan kandungan sodium. Memberikan daging tiga kali seminggu sudah cukup banyak untuk bayi


Selasa, 27 Maret 2012

Mengenal Sekilas Demam pada Anak


Demam merupakan peningkatan suhu tubuh di atas normal. Menurut Dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A(K) , anak dikatakan  demam apabila suhu tubuh yang diukur dari ketiak menunjukkan suhu di atas 37,5 C. Selanjutya suhu tubuh diukur setiap 6 jam, apabila hanya pada satu kali pengukuran saja sepanjang hari tersebut ditemukan suhu diatas normal, tidak dianggap demam. Dikatakan demam, apabila anak ditemukan paling sedikit dua kali pengukuran suhunya di atas normal.  Namun, sepanjang dia masih aktif, orang tua tidak perlu terlalu khawatir, karena berarti anak belum menderita sakit berat. Tanda anak sakit berat akan terlihat sayu, tidur gelisah, tidak mau main, tidur terus sepanjang hari, aktivitas menurun, nafsu makan menghilang, rewel, dan lain sebagainya.


Demam Bukanlah Penyakit

Menurut dr. Yuni Kurnia, Sp.A, demam bukanlah penyakit tetapi merupakan gejala atau pertanda akan datangnya suatu penyakit. Demam dibedakan :

     Demam tidak tinggi, terjadi saat anak ataupun orang dewasa kekurangan cairan atau dehidrasi, sehingga suhu tubuh menjadi naik.

    Demam tingggi, terjadi saat infeksi virus atau bakteri menyerang, sehingga terjadi peningkatan pirogen (zat pencetus panas). Infeksi antara lain menyerang saat kulit terluka, infeksi pernafasan, infeksi telinga, influenza, selesma, campak, demam berdarah, TBC, typhus, infeksi saluran kemih, da n lain sebagainya. Saat virus atau bakteri masuk ke dalam tubuh, sel darah putih melepaskan beberapa zat, termasuk pirogen yang berfungsi mengerahkan sel-sel darah putih ke lokasi untuk menyerang patogen dan juga menimbulkan panas sebagai mekanisme untuk melawan patogen. Selain karena infeksi, demam juga bisa disebabkan inflamasi (peradangan), keganasan  (misal, penyakit tumor, kanker), bayi saat tumbuh gigi, maupun gangguan pada pusat syaraf pengaturan suhu tubuh.


Obat Penurun Panas

Kapan saat yang tepat untuk memberikan obat antipiretik atau penurun panas pada anak? Jika anak tidak menunjukkan perilaku kegawatdaruratan, ceria, aktif, masih bisa bermain, dan suhu tubuhnya masih di bawah 38 C, maka obat antipiretik belum diperlukan. Perlu diingat bahwa obat antipiretik hanya berfungsi untuk menurunkan panas saja, namun tidak mengobati penyebab demamnya. Namun, jika anak gelisah, rewel, tidak nyaman, lemas, dan suhu tubuhnya di atas 38 C, maka segera berikan obat antipiretik. Berikan obat antipiretik yang aman untuk anak, seperti parasetamol, asetaminofen, dan ibuprofen sesuai dengan takaran dan usia anak. Hentikan pemberian obat saat suhu tubuh mulai turun, supaya tidak menutupi gejala yang akan memberikan petunjuk mengenai penyakit yang menyerang.



Pertolongan Pertama

Bila suhu tubuh anak terasa panas, orang tua tidak perlu terburu-buru ke dokter. Berikan pertolongan pertama dengan :

1. Biarkan anak istira hat ditempat yang nyaman. Pakaikan baju yang longgar dan nyaman serta jangan diselimuti kain yang tebal, karena bisa mengganggu keluarnya panas tubuh, kecuali anak menggigil kedinginan.

2. Kompreslah menggunakan air hangat. Jangan gunakan es atau air dingin karena bisa mengakibatkan anak menggigil kedinginan, dan jangan gunakan alkhohol, karena bisa mengakibatkan iritasi kulit. Kompreslah kening, perut, atau bagian-bagian tubuh lain yang panas.

3. Perbanyak cairan dengan minum air putih atau cairan  lain seperti ASI, susu, kuah sayuran, syrup, atau jus buah, untuk menghindari dehidrasi. Hindari makanan berlemak dan makanan yang sulit dicerna, supaya tidak membebani saluran cerna.

4. Jika panas lebih dari 38 C, maka berikan obat antipiretik (penurun panas). Saat demam turun, hentikan pemberian obat antipiretik supaya tidak menutupi gejala penyakit berikutnya.
Jika demam berlanjut, bawalah anak ke dokter untuk mendapatkan pertolongan berikutnya.


Meskipun demam bukanlah penyakit, tapi orang tua harus selalu waspada karena bahaya bisa saja mengancam di baliknya. Apalagi untuk demam tinggi yang berturut-turut selama tiga hari atau demam yang naik turun, disertai kondisi anak yang semakin lemah, maka perlu dilakukan observasi yang lebih mendalam oleh dokter.



Senin, 26 Maret 2012

Meredakan Penyakit Pada Anak yang Memburuk


Penyakit tidak pernah datang pada waktu yang tepat. Seringkali anak-anak terbangun di tengah malam akibat gejala penyakit tertentu, padahal kantor dokter sudah tutup dan ibu tidak tahu apakah harus membangunkan dokter atau mencoba mengatasinya sendiri. 

Beberapa gejala bisa jadi pertanda bahaya serius, seperti demam tinggi, kesulitan bernapas, ruam yang aneh atau kejang-kejang. Hampir semua gejala pada bayi di bawah 4 bulan memerlukan penanganan langsung oleh dokter, tidak peduli kapanpun waktunya.

Seperti dikutip dari Parenting.com, Minggu (27/11/2011), banyak gejala penyakit pada anak-anak yang memburuk pada malam hari. Meskipun tidak mengancam keselamatan, gejala tersebut dapat membuat anak sengsara. 

Dengan sedikit perencanaan dan bantuan dari praktisi kesehatan, beberapa tindakan dapat dilakukan untuk membantu meringankan gejala penyakit pada anak.

Asma dan alergi

"Gejala asma dan alergi seringkali memburuk pada malam hari. Ada banyak faktor yang bermain, tingkat kortisol yang menurun di malam hari dan kortisol memiliki efek pencegahan asma," kata Santiago Martinez, MD, ahli alergi anak dan asisten profesor klinis kedokteran di Sekolah Florida State University Medis di Tallahassee.

Kenaikan histamin juga memicu gejala alergi dan asma. Beberapa alergen seperti debu dan bulu hewan peliharaan lebih banyak ditemui di kamar anak sehingga meningkatkan paparannya ketika anak tidur.

Jika anak mendapat serangan alergi pada malam hari, antihistamin bisa meredam gejalanya. Jika gangguan itu sering terjadi sepanjang tahun, sebaiknya berikan imunoterapi dengan cara memasukkan sejumlah kecil zat pemiocu alergi ke dalam tubuh sehingga tubuh secara perlahan-lahan membangun kekebalan.

Langkah-langkah preventif untuk mengurangi paparan zat pemicu alergi adalah mengurangi paparannya. Arinya, pastikan jendela kamar anak tetap tertutup, tidak menempatkan boneka atau binatang berbulu di dalam kamarnya. Bisa juga memasang penyaring yang dirancang untuk menjebak partikel yang sangat kecil yang dapat memperburuk gejala alergi.

Batuk

Batuk dapat diakibatkan oleh infeksi virus yang menetap di saluran napas atas dan kotak suara, dan biasanya menyerang saat anak sedang pilek. Karena menyebabkan pembengkakan pita suara, batuk juga bisa disertai oleh napas yang cepat atau bising. 

Batuk hampir selalu memburuk pada malam hari karena aliran darah ke saluran pernapasan mengalami perubahan ketika anak berbaring. Udara yang kering juga dapat memperburuknya.

"Mulailah dengan memberikan obat ibuprofen untuk mengurangi parahnya pembengkakan di saluran udara dan meredakan rasa tidak nyaman," kata Andrea Leeds, MD, seorang dokter anak di Bellmore, New York, dan anggota American Academy of Pediatrics.

Jika anak berusia 12 bulan ke bawah, jangan gunakan ibuprofen kecuali dokter mengijinkan. Kemudian lepas popok atau celananya, nyalakan shower, dan dudukkan di kamar mandi yang beruap selama lima belas menit. 

Setelah itu, kenakan pakaian dan bungkuslah dengan selimut. bawalah dia ke luar rumah agar terpapar udara malam yang dingin. Jika ketika itu musim panas, paparkan dengan freezer atau pendingin udara selama setidaknya lima menit. 

Uap akan melemaskan saluran udara dan pita suara, sedangkan udara dingin dapat mengurangi bengkak. Kombinasi ini seringkali mampu mengontrol gejala batuk sampai keesokan harinya.

Sakit telinga

Infeksi di telinga tengah atau di liang telinga dapat semakin terasa gejalanya ketika berbaring sebab meningkatkan pengumpulan cairan dan memberikan tekanan ekstra pada jaringan yang meradang.

Ibuprofen dapat diberikan untuk anak-anak berusia 12 bulan ke atas. Asetaminofen dapat membantu meringankan sakit.

"Panaskan minyak zaitun sesendok makan dalam microwave sampai hangat tapi tidak sampai panas. Berikan 2-3 tetes minyak hangat di telinga yang terkena untuk menenangkan membran telinga," kata Dr Leeds. 

Menempelkan kain hangat basah di telinga anak juga dapat membantu. Terkadang perlu antibiotik untuk membersihkan infeksi jika tidak sembuh dengan sendirinya. Jika anak rentan terhadap antibiotik, tanyakan kepada dokter tentang resep obat tetes telinga untuk mematikan rasa sakit.

Demam

Demam memburuk pada malam hari karena suhu tubuh naik secara alami di malam hari sehingga demam yang ringan di siang hari dapat naik dengan mudah ketika tidur.

Pertama, periksa suhu anak. Lakukan lewat dubur rektal jika anak berusia di bawah 6 bulan. Demam di atas 38° C pada bayi dibawah 3 bulan memerlukan penanganan langsung oleh dokter. 

Hal yang sama berlaku jika suhu tinggi pada anak disertai dengan kelesuan, muntah, diare, leher kaku, atau ruam yang tidak biasa.

"Asetaminofen juga dapat diberikan. Tunggulah dulu selama setengah jam, dan periksa suhunya lagi. Jika belum mulai turun dan usianya lebih tua dari setahun, berikan anak beberapa ibuprofen juga. Obat-obat ini dapat digunakan bersama dipisahkan jarak setengah jam. Asetaminofen dapat diberikan setiap empat jam, dan ibuprofen diberikan setiap enam sampai delapan jam," kata Dr Leeds.

Anak dapat dimandikan pada suhu ruangan (25° - 27° C) untuk membantu mendinginkan suhu tubuhnya. Pastikan anak tetap terhidrasi dengan memberikan air, susu formula atau ASI jika masih bayi sebelum anak kembali tidur.

Kulit gatal

Kulit gatal memburuk di malam hari karena ketika anak diam dan berbaring, rasa gatal lebih mudah dirasakan. Gatal-gatal dapat diakibatkan tanaman rambat, gigitan serangga, eksim, atau sengatan matahari. Dan jika kulit gatal disebabkan oleh alergi, kenaikan kadar histamin dapat membuatnya lebih buruk.

Untuk gatal karena eksim, gunakan pelembab untuk membersihkan tubuhnya sebelum tidur. Pijatan juga dapat menenangkan. Penting juga untuk menjaga kelembaban udara di dalam kamar. 

Apabila gatal disebabkan ruam alergi, Antihistamin dapat membantu meringankan gejalanya. Krim cortisone oles juga dapat membantu. Jangan menggunakan jenis produk tertentu sebelum berkonsultasi dengan dokter anak.

Hidung Tersumbat

Hidung tersumbat memburuk pada malam hari sebab saluran hidung makin mengecil ketika tidur. Gunakan obat tetes atau semprot hidung untuk melembabkan membran dan mengencerkan lendir sehingga memudahkan anak melesitkan lendir atau diseka dengan kain.

Dekongestan bisa membantu meringankan gejala hidung tersumbat. Tapi penggunaannya tidak direkomendasikan untuk anak berusia di bawah 2 tahun.

Muntah

Pastikan anak tidak memuntahkan darah. Hubungi dokter jika hal itu terjadi, sebab dapat menunjukkan kondisi yang serius. Hal yang sama berlaku jika muntah disertai rasa nyeri di sisi kanan bawah perut. 

Jika muntah disebabkan perjalanan, usaplah anak dengan kain dingin dan basah di dahi dan wajahnya, kemudian biarkan dia kembali tidur. Tempatkan mangkuk plastik atau wadah lain di dekat tempat tidurnya jika ia merasa mual lagi.

"Jika anak masih terjaga tetapi tidak muntah lagi, berikan anak cola atau minuman jahe. Satu sendok makan sirup pear atau peach setiap lima belas menit juga dapat membantu," kata Philip Itkin, MD, profesor klinis pediatri di University of Nebraska Medical College di Omaha.

Mengatasi Anak Ngompol bisa dengan Makanan Berserat


Kurang makan serat merupakan salah satu pemicu utama sembelit atau susah buang air besar. Namun dampak dari kurang makan serat tidak hanya di saluran pencernaan, melainkan juga di saluran kencing dan bisa menyebabkan sering ngompol.

Sering ngompol saat tidur memang tidak bisa dikatakan sebagai dampak langsung dari kurang makan serat. Namun menurut penelitian, orang yang mengalami sembelit karena kurang makan serat cenderung lebih rentan mengalami ngompol karena kandung kemihnya bermasalah.

Hal itu terbukti dalam pengamatan yang dilakukan para ilmuwan dari Wake Forest Baptist Medical Center, terhadap 30 anak dan remaja yang mengeluh sering ngompol. Setelah diperiksa, sebagian besar di antaranya memiliki banyak feses atau kotoran yang menumpuk di usus besar.

Kotoran itu menumpuk hingga konsistensi atau wujudnya cenderung padat, karena para partisipan mengalami susah buang air besar dalam beberapa hari terakhir. Namun pada umumnya, para partisipan tidak menyadari bahwa dirinya mengalami sembelit sehingga tidak diatasi.

Akibatnya, tumpukan kotoran itu memberikan tekanan di rongga perut bagian bawah, yang mendesak kandung kemih sehingga kapasitasnya berkurang. Pada malam hari, kandung kemih itu menjadi cepat penuh dan jika para partisipan tidak terbangun untuk ke kamar kecil maka yang terjadi adalah ngompol.

Terbukti ketika para ilmuwan mengobati sembelit yang tidak disadari para partisipan tersebut, keluhan ngompol di malam hari juga berkurang 83 persen dalam 3 bulan berikutnya. Sembelit atau susah buang air besar hanya diobati dengan obat pencahar atau laksatif.

Hubungan antara sembelit dengan risiko ngompol saat tidur sebenarnya bukan kali ini saja diungkap oleh para ilmuwan. Beberapa penelitian sebelumnya telah mengkonfirmasi hal itu, bahkan penelitian yang pertama kali mengungkap hubungan antara keduanya sudah pernah dipublikasikan tahun 1986.

"Orang tua sering salah menangani anak yang sering ngompol, misalnya dengan membatasi minum air. Cara ini tidak akan berhasil jika masalah sebenarnya adalah sembelit yang tidak ketahuan," kata salah seorang peneliti, Steve J Hodges, MD seperti dikutip dari Indiavision,


Cara Pemberian Susu pada Bayi Berhubungan dengan Kecerdasan..?


Meskipun lebih merepotkan, ibu sebaiknya tidak perlu menerapkan jadwal dalam memberikan susu kepada bayinya. Sebuah penelitian dari Oxford menegaskan bahwa bayi yang diberi ASI atau susu botol sesuai jadwal prestasi akademiknya tidak sebaik bayi yang diberi susu hanya ketika meminta susu.

Temuan ini berdasarkan hasil tes IQ dan tes prestasi yang dilakukan pada anak berusia 5 - 14 tahun. Ini menunjukkan bahwa pemberian susu sesuai permintaan berkaitan dengan nilai IQ yang lebih tinggi. Nilai IQ anak berusia 8 tahun yang diberi susu sesuai permintaan 4 - 5 poin lebih tinggi dibandingkan anak yang diberi susu sesuai jadwal semasa bayi.

Penelitian yang dimuat European Journal of Public Health ini merupakan penelitian besar pertama yang menyelidiki akibat jangka panjang dari pemberian susu sesuai jadwal dibandingkan sesuai permintaan bayi sendiri. Penelitian ini dilakukan oleh Dr Almudena Sevilla-Sanz dari Centre for Times Use Research di University of Oxford dan the Institute for Social and Economic Research (ISER) di University of Essex.

Penelitian ini didasarkan pada data dari penelitian panjang bertajuk Avon Longitudinal Study of Parents and Children (ALSPAC), sebuah penelitian terhadap lebih dari 10.000 orang anak yang lahir di awal 1990-an di daerah Bristol, Inggris.

Penelitian ini melihat 3 jenis ibu dalam memberikan susu kepada bayinya. Satu kelompok memberi susu sesuai jadwal sejak bayi berusia 4 minggu, kelompok berikutnya mencoba memberi susu sesuai jadwal tetapi tidak berhasil, kelompok lainnya memberi susu hanya sesuai permintaan bayi. Anak-anak dari ibu yang mencoba memberi susu sesuai jadwal tapi gagal mendapat nilai yang sama tingginya dengan bayi yang diberi susu sesuai permintaan dalam tes kecerdasan dan skor IQ.

Dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti tingkat pendidikan orangtua, pendapatan keluarga, jenis kelamin dan usia anak, kesehatan ibu dan gaya pengasuhan, penelitian menemukan bahwa memberikan susu sesuai permintaan bayi berkaitan dengan nilai IQ yang lebih tinggi pada usia 8 tahun. Hubungan ini juga terlihat pada usia 5, 7, 11 dan 14 tahun.

Namun, para peneliti masih berhati-hati dalam menafsirkan temuan ini. Meskipun telah memiliki beberapa alasan penyebabnya, peneliti belum bisa menjelaskan mengapa perbedaan ini terjadi.

Penelitian menemukan bahwa memberikan susu sesuai jadwal tidak memiliki manfaat bagi bayi. Namun beberapa ibu yang memberikan susu sesuai jadwal mengaku lebih memiliki rasa percaya diri dan sejahtera.

"Kami menemukan adanya perbedaan nilai IQ pada anak yang diberi susu sesuai jadwal dengan anak yang diberi susu sesuai permintaan, baik susu lewat ASI maupun susu botol. Perbedaan nilai IQ yang ditemukan adalah sebesar 4 - 5 poin, jadi tidak akan terlalu mencolok dalam perbedaan kecerdasan anak," kata salah satu peneliti, Dr Maria Iacovou seperti dilansir Medicalxpress.com, Rabu (21/3/2012).

Dr Iacovou memberikan gambaran mengenai perbedaan nilai IQ sebesar 4 - 5 poin tersebut. Misalnya dalam 1 kelas ada 30 orang anak. Seorang anak peringkat kelas ke-15 dengan perbaikan IQ sebesar 4 atau 5 poin akan mengalami kenaikan peringkat menjadi peringkat 11 atau 12 di kelasnya.


Sabtu, 24 Maret 2012

Makan Ikan Bikin Anak Makin Cerdas


Makan ikan membuat anak anda lebih cerdas, demikian hasil studi ilmuwan Swedia yang diterbitkan pekan ini.
    
Studi itu mendapati bahwa remaja laki-laki berusia 15 tahun dan makan ikan sedikitnya satu kali satu pekan mencatat prestasi tinggi dalam uji intelijensi ketika mereka berusia 18 tahun dibandingkan dengan mereka yang jarang makan ikan.
    
"Kami menemukan hubungan yang jelas antara seringnya konsumsi ikan dan nilai lebih tinggi ketika remaja memakan ikan sedikitnya sekali sepekan," kata peneliti Profesor Kjell Toren dari Sahlgresnka Academy di University of Gotherburg.

Rata-rata, makan ikan sekali satu pekan dapat meningkatkan gabungan nilai intelijensi verbal dan visuospatial sebesar enam persen, sementara makan ikan lebih dari sekali dalam satu pekan meningkatkan nilai itu sampai 11 persen, kata para peneliti tersebut.
    
Studi itu yang dilandasi atas jawaban dari hampir 4.000 remaja Swedia dan disiarkan dalam Acta Paediatrica, terbitan Maret, menduga bahwa asam lemak omega-3 dan omega-6 pada ikan dapat menjadi kunci bagi peningkatan kemampuan kognitif.

Para peneliti tersebut juga berencana mengkaji apakah jenis ikan yang dikonsumsi memberi perbedaan hasil.


Rabu, 14 Maret 2012

Mengajarkan Berhitung Pada Anak

MENGUKUR PANJANG

Menjelaskan konsep “sepanjang apa” dan “setinggi apa”.

Balap Ular. Ambil lilin mainan sebesar bola untuk Anda dan si kecil. Pada hitungan ketiga, gulung lilin hingga berbentuk panjang seperti ular. Setelah 15 detik, jajarkan ular buatan si kecil di samping milik Anda, lalu bandingkan mana yang lebih panjang.

Langkah demi Langkah. Di tempat parkir, tanyakan kepadanya, “Menurutmu perlu berapa langkah untuk sampai di toko?” Hitung jumlah langkah ketika berjalan ke toko. Saat pulang, hitung lagi dengan suara keras bersamanya, lalu bandingkan mana yang lebih banyak.

Berapa Daun. Cari daun yang besar di taman atau di pekarangan. Tanyakan, “Kira-kira harus mengumpulkan berapa daun untuk menjadi setinggi kamu?” Ajak juga dia menggunakan daun untuk mengukur benda lain, seperti bangku atau ayunan.

BERAT

Jangan hanya bicara ukuran –biarkan anak merasakan sendiri perbedaan berat.

Si Tukang Bersih-bersih. Minta dia untuk mengisi dua wadah berukuran sama dengan mainan atau balok, lalu angkut ke atas timbangan. Tanyakan, “Dari kedua ini, mana yang lebih berat? Ayo, kita cek.” Tunjukkan angka pada timbangan, dan jelaskan mengapa ini bisa terjadi.

Memilih Labu. Ketika membeli labu, ajak anak membawa labu yang kecil. Lalu cari yang besar dan katakan, “Kamu bisa bawa yang itu? Sepertinya lebih berat? Coba lihat, mungkin Ayah bisa.”

Bermain Timbangan. Biarkan dia mengisi buah-buahan ke dalam plastik sebelum ditimbang. Jelaskan kepadanya untuk menaruh satu persatu agar hasil timbangan bisa pas.

MEMBANDINGKAN DAN MEMBEDAKAN

Siap untuk matematika yang lebih rumit?

Barisan Boneka. Susun beberapa baris kursi. Minta si kecil berpura-pura memberi karcis kereta kepada mainan binatangnya –dan mereka harus didudukkan berurutan, dari yang paling kecil ke yang paling besar.

Diagram Lezat. Ambil permen warna-warni M&M, dan tunjukkan cara membuat grafik batang dari permen tersebut. Tanyakan mana warna yang paling banyak dan paling sedikit.

Mencuci Sambil Belajar. Ambil dua handuk yang sama ukurannya. Letakkan berdampingan. Lipat satu handuk memanjang dan handuk lainnya melebar. Tanyakan mana yang lebih panjang, kemudian lakukan sebaliknya dengan handuk yang sama.

WAKTU

Jangan berharap si kecil tahu cara membaca waktu, tapi bantu dia untuk memahaminya.

Kalendar Berantai. Ketika akan ada acara penting, buatlah rantai kertas dimana setiap rantai mewakili satu hari. Suruh anak merobek kertas tersebut begitu satu hari telah berlalu dan minta dia menjelaskan mengapa semakin hari rantai kertas itu menjadi semakin pendek.

Mengurutkan Foto. Ambil serangkaian foto si kecil dalam kesehariannya. Mulai dari bangun tidur, sarapan, bermain, makan malam, dan seterusnya. Esok harinya, jajarkan foto-foto tersebut secara tidak berurutan, dan katakan, “Ini foto-foto kemarin. Kamu bisa bantu mengurutkan semua foto ini? Apa yang pertama kamu lakukan? Lalu?”

Waktu untuk Camilan. Berikan crackers kepada si kecil sebagai camilan. Lalu buah-buahan. Selanjutnya, tanyakan, “Mana yang lebih lama habis? Mana yang lebih cepat habis?”